Sejarah Berdirinya PROFIL YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

41 untuk mendukung kelangsungan serta keberhasilan proses belajar mengajar tersebut. Maka, muncullah beberapa nama tokoh nasional seperti Hj. Anniswati M. Kamaluddin Ketua Presidium Majlis Nasional KAHMI, DR. Hj. Marwah Daud Ibrahim anggota DPR RI, Prof. DR. Ir. H. Fachrudin Mantan Rektor Universitas Hasanuddin Ujung Pandang yang juga anggota DPR RI, H. Houtman Z. Arifin seorang Bankir dan Mantan Vice President Citibank, Hj. Yufimar Ali, SH keluarga pengusaha dan anggota Dewan Pakar ICMI KORWIL DKI Jakarta. Di samping mereka terlibat sebagai anggota badan pendiri, sekaligus juga sebagai dewan pembina lembaga, yang kemudian dibakukan dengan akte notaris No. 2, tanggal 3 November 1998 dengan nama Yayasan Bina Anak Pertiwi, Pusat Pembinaan dan Rumah Belajar Anak JalananTerlantar. Yayasan Bina Anak Pertiwi, sebagai Pusat Pembinaan dan Rumah Belajar Anak JalananTerlantar, dalam menjalankan aktivitasnya selalu bersama- sama masyarakat. Adanya pengakuan masyarakat serta rasa memiliki yang sangat tinggi terhadap lembaga, merupakan modal utama keberhasilan dan kelangsungan program. Menciptakan rasa saling ketergantungan antara masyarakat dengan lembaga, demikian juga sebaliknya adalah merupakan suatu hal yang niscaya. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antara kepentingan lembaga dengan kebutuhan masyarakat. Pihak lembaga harus mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan, potensi yang dimiliki, serta menginventarisasi berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, apa yang diprogramkan oleh 42 lembaga merupakan cerminan dari suatu kebutuhan murni serta harapan segmen- segmen masyarakat tertentu yang akan diberdayakannya. Untuk itulah, Yayasan Bina Anak Pertiwi, dengan motto, ”bersama untuk bangsa”, telah melaksanakan berbagai program riil di masyarakat, seperti, Bimbingan Agama dan Etika Bermasyarakat, Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kerja, Pengembangan Seni Budaya Minat dan Bakat, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan, Pengembangan Usaha Mandiri, serta Penempatan Kerja.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

Adapun Visi, misi, dan tujuan Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah sebagai berikut Company profile Yayasan Bina Anak Pertiwi, dibuat pada tanggal 08 September 2007 : Visi Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan sosial masyarakat fakir miskin, terutama anak yatim, anak jalananterlantar serta anak kurang mampu menjadi anak bangsa yang konstruktif dan bermartabat sejalan dengan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih berkualitas. Misi Yayasan Bina Anak Pertiwi, yaitu 1 menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi, 2 menciptakan peluang kerja baru dengan mengembangkan pelatihan kerja, 3 menggali serta memberdayakan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang mandiri dan produktif, dan 4 mengembangkan peran serta masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk turut serta mengentaskan dan 43 memberdayakan fakir miskin, terutama anak yatim, anak jalanan terlantar, dan anak kurang mampu. Tujuan yang ingin dicapai dari rumah singgah adalah: 1 mengembangkan sikap mental positif, 2 membangun akhlak al-karimah, 3 menggali serta memberdayakan potensi yang dimiliki warga belajar dan 4 Memberikan gambaran akan kepastian masa depan dengan berbekal berbagai keterampilan kerja dan pengembangan usaha mandiri, serta penempatan kerja. Yayasan dalam menjalankan aktivitasnya selalu bersama-sama masyarakat, di mana kegiatan tersebut dilangsungkan. Adanya pengakuan masyarakat serta rasa memiliki yang sangat tinggi terhadap lembaga merupakan modal utama keberhasilan kelangsungan program. Maka dilakukan sinergi antara kepentingan lembaga dengan kebutuhan masyarakat. Pihak lembaga harus mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan, potensi yang dimiliki serta menampung berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, program yang dirancang oleh lembaga adalah merupakan cerminan dari suatu kebutuhan serta harapan segmen-segmen masyarakat tertentu yang akan diberdayakannya. Bin a Anak Pertiwi, dengan motto “bersama untuk bangsa”, telah melaksanakan berbagai program riil di masyarakat, seperti, bimbingan agama dan etika bermasyarakat, pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja, pengembangan seni- budaya minat dan bakat, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan, pengembangan usaha mandiri serta penempatan kerja. 44

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Yayasan Bina Anak Pertiwi terdiri dari seorang pimpinan yaitu Abdus Saleh dibawah binaan Ahmad Zayadi. Terdapat seorang tenaga administrasi Ali Muhtar, dua pendamping anak jalanan Ali Santso dan Ari M Riski, dua staff Siti Wahdah Zaini dan Suliyati Sanaf dan dua Sakti Peksos Siti Maryam, Novita Dewi, Agus Company profile Yayasan Bina Anak Pertiwi, dibuat pada tanggal 08 September 2007. Hubungan antara pimpinan dan beberapa pengelola yayasan dengan anak binaan sangat dekat bahkan seluruh anak binaan menganggap ia sebagai keluarganya sendiri. Menurut anak binaan, pimpinan dianggap sebagai orangtua dan kakaknya. Perhatian yang diberikannya kepada anak binaan membuat anak binaan merasa dianggap sebagai anggota dari sebuah keluarga. Namun terdapat pula beberapa pengelola yang memiliki hubungan yang tidak begitu dekat dengan anak binaan, karena dalam melakukan pembinaan kepada anak binaan terdapat jarak di antara mereka. Selanjutnya, pola perekrutan pengelola Yayasan tidak didasarkan kriteria layaknya sebuah perusahaan mempekerjakan karyawan. Modal utama untuk menjadi pengelola adalah keikhlasan untuk memberikan pelayanan kepada anak jalanan. Pengelola yayasan bertindak sebagai pembina anak jalanan. Sebagian besar pengelola di yayasan merupakan volunteer. Namun ada pula pengelola atau pembina yang bekerja karena ditugaskan oleh Kementrian Sosial RI yakni Satuan Bakti Pekerja Sosial Sakti Peksos. Sakti Peksos bertugas untuk memantau dan 45 membantu pelaksanaan program-program pemberdayaan anak jalanan di rumah singgah.