Pembuatan Media Perlakuan Pembuatan Media Kultur

kemudian dicampurkan agar-agar. Larutan yang telah tercampur agar-agar dimasak hingga mendidih dan dituang ke dalam botol-botol kultur yang telah steril masing-masing sebanyak 10 ml. Botol yang telah dituang media, ditutup menggunakan plastik dan diikat menggunakan karet sampai tertutup rapat. Botol yang telah berisi media disterilisasi menggunakan autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 o C sampai 126 o C dan tekanan 1,5 atm. Botol berisi media yang telah diautoklaf dibungkus menggunakan plastik yang telah disemprot dengan alkohol 70 kemudian disimpan di dalam lemari dengan suhu ruangan.

3.3.5 Penanaman

Cawan petri yang akan digunakan untuk penanaman, terdiri dari dua macam yaitu cawan petri berukuran kecil yang berisi tissue dan cawan petri berukuran besar. Cawan petri berukuran kecil dan berukuran besar terlebih dahulu disterilisasi menggunakan autoklaf dan cawan petri tersebut dimasukkan ke laminar air flow cabinet. Untuk peletakan eksplan dilakukan dengan dua cara yaitu cawan petri yang berukuran kecil bertujuan untuk mengurangi air yang menempel pada eksplan sedangkan cawan petri berukuran besar bertujuan untuk memotong eksplan yang berukuran 1-2 cm. Pemotongan eksplan dilakukan pada bagian eksplan yang luka dan terkena bahan sterilan. Potongan eksplan kemudian ditanam pada media kultur. Botol kultur yang telah ditanam eksplan ditutup rapat dengan menggunakan aluminium foil dan plastik kemudian diikat dengan karet dan dilapisi dengan plastik wrap. Setelah tahap inisiasi, botol kultur yang telah berisi eksplan diletakkan di ruang kultur yang suhu dan cahaya telah diatur. Cahaya yang digunakan pada pagi hingga sore hari yaitu dari pantulan cahaya matahari, sedangkan pada sore hingga malam hari menggunakan cahaya lampu.

3.3.6 Pengamatan

Pengamatan terhadap hasil inisiasi dilakukan selama 4 minggu setelah tanam MST, setiap 1 minggu sekali. Adapun parameter yang diamati adalah : 1. Persentase rata-rata eksplan tumih yang hidup ditandai dengan eksplan yang berwarna kehijauan 2. Persentase rata-rata eksplan yang mengalami kontaminasi ditandai dengan munculnya kontaminan berupa jamur dan bakteri 3. Persentase rata-rata eksplan yang mengalami pencokelatan browning Total perlakuan yang diamati berjumlah 16 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 7 ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat 112 satuan percobaan. Interaksi antar faktor dari percobaan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Interaksi faktor jenis zat pengatur tumbuh dan konsentrasinya Keterangan : A0 : BAP konsentrasi 0 mll B0 : TDZ konsentrasi 0 mll A1 : BAP konsentrasi 0,5 mll B1 : TDZ konsentrasi 0,05 mll A2 : BAP konsentrasi 1 mll B2 : TDZ konsentrasi 0,1 mll A3 : BAP konsentrasi 1,5 mll B3 : TDZ konsentrasi 0,5 mll

3.4 Analisis Data

Perhitungan meliputi persentase peluang hidup, kontaminasi oleh jamur dan bakteri serta pencokelatan pada eksplan menggunakan rumus sebagai berikut : Peluang Hidup = Σ eksplan yang memiliki peluang hidup x 100 N Kontaminasi = Σ eksplan terkontaminasi x 100 N Pencokelatan = Σ eksplan mengalami pencokelatan x 100 N Keterangan : N = Jumlah total eksplan tiap perlakuan Zat Pengatur Tumbuh dan Konsentrasinya B0 B1 B2 B3 A0 A0B0 A0B1 A0B2 A0B3 A1 A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A2 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3 A3 A3B0 A3B1 A3B2 A3B3