Gambaran Umum Divisi SPI

56 telah mereka kerjakan, mereka mempunyai hak untuk dapat memberikan masukan kepada perusahaan sama seperti lainnya, mereka mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan karyawan lain dalam perusahaan, dan mereka selalu mendapatkan perhatian dari perusahaan tanpa ada perbedaan. Keadilan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan telah sesuai dengan undang-undang perseroan terbatas dan pedoman etika dan budaya PT. KIEC. Jumlah skor yang diperoleh dari prinsip keadilan berdasarkan hasil kuesioner adalah 1088. Sedangkan jumlah ideal kriterium untuk seluruh item adalah 1480 dengan asumsi semua menjawab SS. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap pengimplementasian prinsip keadilan adalah sebesar 74. Secara keseluruhan, jumlah skor yang diperoleh dari penelitian Good Corporate Governance berdasarkan hasil kuesioner adalah 5140. Sedangkan jumlah ideal kriterium untuk seluruh item adalah 6660 dengan asumsi semua menjawab SS. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap pengimplementasian prinsip-prinsip GCG adalah sebesar 77.

4.4. Divisi Satuan Pengawasan Intern SPI

4.4.1. Gambaran Umum Divisi SPI

Divisi SPI telah tersertifikasi oleh Sucofindo ISO 9001: 2008 dan KAN Komite Akreditasi Nasional sehingga segala bentuk tugas, tanggung jawab, wewenang, struktur dan kedudukan telah ditetapkan. 1. Visi dan Misi Divisi Satuan Pengawasan Intern Visi : menjadi partner manajemen dalam mencapai tujuan dan memberi nilai tambah bagi perusahaan Misi : menyelenggarakan kegiatan assurance, melalui penilaian evaluasi, pengendalian control dan tata peraturan perusahaan corporate governance secara professional dan independent sesuai Standar Profesi Auditor Indonesia SPAI 57 2. Dasar Hukum Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan Intern SPI PT KIEC merupakan salah satu divisi yang berpedoman pada: A. UU No.19 tahun 2003 tentang BUMN Pasal 67 yaitu pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Intern dan SPI dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama B. PP No.45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN Pasal 66 ayat 1 dan 2:  Setiap BUMN wajib membentuk Satuan Pengawasan Intern  SPI dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama C. Kepmen BUMN No. KEP-117M-MBU2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN, Pasal 22 1:  Direksi harus menetapkan sistem Pengendalian Intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan asset BUMN D. Kep. Ka. Bapepam LK 4962008 E. Sistem Prosedur Internal Perusahaan F. Standar Profesi Audit Internal yang ditetapkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan ketentuan lain yang terkait. 3. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi SPI A. Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan operasional, keuangan, ketaatan dan khusus fraud, menilai sistem pengelolaan risiko dan pengendalian intern perusahaan, serta memberikan saran-saran perbaikannya. B. Melaksanakan peran konsultatif dalam peningkatan efektivitas peningkatan risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. C. Memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau pelaksanaan tugas Direktur Utama dan manajemen terkait. 58 D. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. E. Melaksanakan koordinasi dengan Komite Audit dan Eksternal Auditor dalam mencapai akuntabilitas yang optimal. 4. Wewenang Divisi SPI A. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya. B. Mengalokasikan sumber daya audit, menentukan focus, ruang lingkup dan jadwal audit, menerapkan teknik untuk mencapai tujuan audit, serta mendapatkan saran dan nasehat dari tenaga ahli profesional jika dipandang perlu. C. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, danatau Komite Audit serta anggota Direksi, Dewan Komisaris, danatau Anggota Komite Audit. 5. Struktur dan Kedudukan Divisi SPI Satuan Pengawasan Intern dipimpin seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Divisi Satuan Pengawasan Intern beranggotakan kepala divisi dan lima staff lihat gambar 6. Berdasarkan Gambar 6, staff Divisi SPI terdiri dari Tata Usaha, Pemeriksa Madya Keuangan, Pemeriksa Madya Operasional, Pemeriksa Pertama Keuangan, Pemeriksa Pertama Operasional, dan Ahli Pertama QA. Ahli Madya Pemeriksa Operasional Non Keuangan bertugas untuk melakukan audit terhadap perawatan perusahaan, mengaudit kegiatan perhotelan perusahaan mulai dari bagian office, kamar, laundry, dan sebagainya, dan kegiatan-kegiatan lain di luar keuangan perusahaan. Ahli Pertama Quality Assurance QA merupakan 59 jabatan yang melakukan penjaminan mutu perusahaan dengan mengacu pada ISO 9001: 2008. Menurut Bapak Valdi selaku Ahli Pertama QA Divisi SPI, tugas dari QA adalah menjamin mutu perusahaan dengan melakukan audit disetiap proses kegiatan perusahaan dan melakukan kontrol terhadap perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan oleh auditee lihat gambar 7. Audit dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun oleh internal, hal ini dilakukan sebelum dilaksanakannya audit oleh eksternal. Gambar 6. Struktur dan Kedudukan SPI Gambar 7. Objek audit Quality Assurance Input Proses Output Objek yang diaudit dan dikontrol oleh QA DIREKTUR DIR. PENGEMBANG AN USAHA DIR. SDM KEUANGAN DIR. OPERASI KOMERSIAL SATUAN PENGAWASA N INTERN TATA USAHA PEMERIKSA MADYA OPERASIONAL PEMERIKSA MADYA KEUANGAN PEMERIKSA PERTAMA OPERASIONAL AHLI PERTAMA QA PEMERIKSA PERTAMA KEUANGAN 60 6. Persyaratan Auditor Internal Dalam Piagam Satuan Pengawasan Intern PT. Krakatau Industrial Estatae Cilegon disebutkan bahwa persyaratan auditor internal paling kurang meliputi : A. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan objektif B. Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetisi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan C. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetisi lainnya melalui pengembangan professional yang berkelanjutan Selain itu, disebutkan pula bahwa Auditor dan pelaksana yang duduk dalam Satuan Pengawasan Intern dilarang melaksanakan perangkapan jabatan terhadap kegiatan operasional perusahaan baik di dalam perusahaan maupun Anak Perusahaan.

4.4.2. Upaya Penguatan Peran SPI BUMN