44
= varians total Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi atau
keteraturan hasil pengukuran suatu instrument atau untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan untuk
dijadikan alat ukur. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS versi 17
Microsoft Office Excel 2007. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai alpha sebesar 0,973 yang
berarti bahwa kuesioner yang disebarkan sangat reliable, sehingga dapat diandalkan sebagai alat ukur penelitian. Perhitungan yang lebih rinci
menghasilkan nilai alpha 0.948 untuk kuesioner audit internal Satuan Pengawasan Intern, 0,940 untuk kuesioner GCG dan 0.959 untuk
kuesioner kemajuan perkembangan perusahaan. Hasil perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat di Lampiran 4.
2. Wawancara Dilakukan kepada pihak manajemen yang bersifat terbuka
sehingga membebaskan responden untuk menjawabnya. Wawancara digunakan sebagai sudut pandang yang lain bagi penguatan pengisian
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Wawancara dilakukan kepada Kepala Divisi Satuan Pengawasan Intern yaitu Bapak Suparno dan
Kepala Divisi Humas dan Keamanan yaitu Bapak Tb. Ike Nikita.
3.7. Metode Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item pertanyaan atau instrumen yang
45
menggunakan Skala Likert merupakan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif Sugiyono, 2004.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, kuesioner dalam penelitian ini menggunakan lima skala yang diberi bobot tertentu sesuai dengan tingkat
skalanya. Selanjutnya bobot ini akan dihitung untuk memperoleh skor nilai jawaban-jawaban reponden. Rincian bobot dan skala yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3. Bobot skala likert
No Keterangan
Bobot Nilai 1
Sangat setujuBaik 5
2 SetujuBaik
4 3
Cukup setujuBaik 3
4 Tidak setujuBaik
2 5
Sangat tidak setujuBaik 1
3.8. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis asosiatif. Analisis deskriptif yang digunakan
adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis penerapan audit internal pada PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dan mengukur tingkat
GCG yang telah diterapkan oleh perusahaan. Langkah-langkah pengolahan dan analisis datanya sebagai berikut :
1. Memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai dengan bobot yang telah ditentukan dalam Skala Likert.
2. Membuat tabulasi dari skor-skor nilai yang telah diperoleh dari jawaban responden dan kemudian mencari rataanya.
Analisis asosiatif digunakan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan antara GCG dengan kemajuan perkembangan perusahaan. Alat
analisis yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman Sugiyono, 2003. Langkah-langkah dalam pengujian korelasi Rank Spearman adalah
sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis
46
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 1:
H
o
: Tidak terdapat hubungan antara penerapan Good Corporate
Governance melalui audit internal terhadap kemajuan perkembangan perusahaan
H
1
: Terdapat hubungan positif antar penerapan Good Corporate
Governance melalui audit internal terhadap kemajuan perkembangan perusahaan
Menghitung koefisien korelasi Rank Spearman menggunakan rumus sebagai berikut :
r
s =
1-
∑
……………………………………4 Keterangan :
r
s
= koefisien korelasi Rank Spearman d
i
= selisih antara rank bagi X dan Y n = banyaknya pasangan data
Besarnya nilai r terletak pada r = 0 – 1 dan r 0, artinya : a. r = 0 – 1
Hubungan X dan Y sempurna positif mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif.
b. r 0 Hubungan X dan Y sempurna negatif mendekati -1, hubungan sangat
kuat dan negatif. Jika r antara 0 sampai 1 maka kedua variabel berkorelasi dengan
keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan hubungan akan semakin kuat. Interpretasi koefisien korelasi Rank Spearman terlihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi Rank Spearman
47
Interval Koefisien Keeratan Hubungan
0,00 r ≤ 0,20 Sangat lemah
0,21 r ≤ 0,40 Lemah
0,41 r ≤ 0,70 Kuat
0,71 r ≤ 0,80 Sangat kuat
0,81 r ≤ 0,99 Sangat kuat sekali
r = 1 Korelasi sempurna
Sumber: Bhuono A. Nugroho, 2005 dalam Teguh Aditia,2010
2. Menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut : Tolak H
jika peluang tingkat signifikansi, artinya terdapat hubungan yang nyata antara penerapan Good Corporate Governance
melalui audit internal terhadap kemajuan perkembangan perusahaan. Tolak H
1
jika nilai peluang tingkat signifikansi, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara penerapan Good Corporate
Governance melalui audit internal terhadap kemajuan perkembangan perusahaan. Dengan tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0.05 5
karena angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel atau lebih.
48
IV. PEMBAHASAN