Permasalahan dan Tantangan Implementasi GCG Prinsip-Prinsip GCG

8 perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya, misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat. Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan meninmbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dengan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang Toruan, 2003. Perusahaan-perusahaan yang bersandarkan pada etika akan memperoleh pemasukan dalam bentuk uang yang sangat banyak sebagai hasil dari proses yang lebih cepat, lebih baik dalam negosiasi dengan pelanggan, supplier, dan pekerja Dirgantoro, 2001. Etika Korporasi terbagi menjadi 3 yaitu immoral management, amoral management, dan moral management. Immoral management merupakan tingkatan terendah dalam etika bisnis suatu perusahaan artinya perusahaan tidak mengindahkan moralitas dan hukum dalam internal perusahaan maupun aktivitas bisnisnya. Amoral management merupakan tingkatan dimana perusahaan telah mengetahui tentang moralitas dan hukum namun berbuat amoral dalam kegiatan bisnisnya. Moral management merupakan tingkatan tertinggi dalam etika bisnis karena perusahaan mengindahkan moralitas dan hukum dalam menjalankan aktivitas bisnis maupun internal perusahaan.

2.3. Permasalahan dan Tantangan Implementasi GCG

Permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam pengimplementasian GCG adalah Setiawan,2007 : 1. Kesadaran akan manfaat GCG belum menyatu dalam diri individu yang ada dalam Organ Perusahaan Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang saham 2. Belum lengkapnya infra structure dan soft structure sebagai tools dalam penerapan GCG sehingga membutuhkan biaya besar mahal 3. Masih adanya praktik pengelolaan perusahaan oleh pemegang saham mayoritas atau pengendali sehingga memungkinkan terjadinya benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan informasi 4. Budaya perusahaan, karena masih banyak menghadapi berbagai ketidakpastian dalam iklim usaha, maka para pengusaha lebih bertumpu 9 pada short term strategy dibandingkan tujuan mencapai long term strategy sehingga GCG adalah “barang mahal”.

2.4. Prinsip-Prinsip GCG

Komite Nasional Kebijakan Governance atau disingkat KNKG merupakan komite yang menciptakan prinsip-prinsip bagi dunia usaha dalam menerpakan GCG. Prinsip-prinsip GCG ini harus diterapkan pada setiap aspek bisnis dan disemua jajaran perusahaan. KNKG menyebut prinsip Corporate Govenance sebagai asas Corporate Governance. Berikut ini lima asas yang tercantum di Pedoman Umum GCG KNKG, 2006: 1. Transparency Transparansi Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 2. Accountability Akuntabilitas Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 3. Responsibility Responsibilitas Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen. 10 4. Independency Independensi Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5. Fairness Kewajaran dan Kesetaraan Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

2.5. Audit Internal