13 jumlah nelayan yang memang benar-benar melakukan kegiatan sebagai nelayan
Soselisa 2001 in Tangke 2010. Tantangan dalam pengembangan usaha perikanan di Indonesia adalah
lemahnya sistem basis data dan sistem informasi perikanan yang berpengaruh terhadap akurasi dan ketepatan waktunya, kelemahan ini dapat mengakibatkan
salah perencanaan akan berakibat pada kegagalan usaha. Namun pada masa sekarang dimana sumberdaya tersebut telah dimanfaatkan dan keadaan
lingkungan yang semakin memburuk ketepatan data dan timingnya menjadi sangat menentukan. Tantangan lain adalah kualitas sumberdaya manusia, karena
untuk membangun suatu sistem informasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu menguasai teknologi sistem informasi serta
mengoperasikannya Tangke 2010. Salah satu permasalahan pembangunan perikanan Indonesia adalah
keterbatasan data dan informasi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Ketersediaan data dan informasi perikanan
yang akurat hingga saat ini masih dipandang sebagai hal yang tidak begitu penting dan mendesak dalam pembangunan perikanan nasional. Hingga saat ini, belum
ada lembaga yang menangani penyediaan data dan informasi secara menyeluruh, melainkan masih dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan
kebutuhan. Akibatnya sering terjadi perbedaan data dan informasi perikanan Tangke 2010.
2.11 Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan SPK atau Decision Support System adalah sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis fakta Kusumadewi
Hermaduanti 2008. SPK yang baik harus mampu menggali informasi dari database, melakukan analisis, serta memberikan interprestasi dalam bentuk yang
mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan user friendly. Menurut Turban 2001 in Trisnawarman Erlysa 2007 tujuan dari
pembuatan sistem penunjang keputusan yaitu:
14 a. Membantu membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang
sepenuhnya terstruktur dan tidak terstruktur b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. Komputer
dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang terstruktur. Untuk masalah yang tidak terstruktur, pengguna bertanggung jawab untuk
menerapkan penilaian, dan melakukan analisis. Komputer dan manajer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah
Suatu sistem penunjang keputusan SPK memiliki tiga subsistem sesuai yang pernyataan oleh Ekasari dan Husnul 2007, yaitu:
a. Subsistem Manajemen Basis Data Sumber data untuk SPK Sistem penunjang keputusan berasal dari luar dan
dari dalam basis data, terutama untuk proses pengambilan keputusan pada level manajemen puncak. Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data
SPK adalah: Mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan
ekstraksi data Menambahkan sumber data secara cepat dan mudah
Menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pengertian
pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan
Mengelola berbagai variasi data. b. Subsistem Manajemen Basis Model
Model-model yang banyak digunakan dalam proses pengambilan keputusan dibagi dalam dua jenis, yaitu:
Model matematika, yang mempresentasikan sistem secara simbolik dengan menggunakan rumus-rumus atau abstrak, selanjutnya akan
dijabarkan dalam operasi matriks, algoritma iteratif dan model-model keputusan matematika lainnya.
Model informasi, yang mempresentasikan sistem dalam format grafik atau tabel. Model informasi akan mendeskripsikan apa dan bagaimana
objek secara rinci bentuk tabel atau daftar, merepresentasikan
15 hubungan antar objek bentuk grafis, menunjukkan urutan tugas atau
proses yang dilakukan objek peta proses operasi atau diagram alur c. Subsistem Penyelenggara Dialog
Komponen dialog suatu SPK Sistem Penunjang Keputusan adalah sarana antarmukainterface antara pemakai dengan SPK Sistem Penunjang Keputusan.
Komponen dialog menyajikan outputkeluaran SPK Sistem penunjang keputusan pada pemakai dan mengumpulkan inputmasukan ke dalam SPK
Sistem Penunjang Keputusan. Beberapa jenis gaya dialog, diantaranya: Dialog tanya jawab: sistem bertanya pemakai menjawab, seterusnya
hingga sistem menghasilkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan.
Dialog perintah: adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi SPK Sistem Penunjang Keputusan.
Dialog menu: pemakai memilih salah satu dari beberapa menu yang disediakan.
Dialog form masukankeluaran: sistem menyediakan form input masukan untuk pemakai memasukkan data atau perintah dan form
output keluaran sebagai bentuk tanggapan dari sistem.
2.12 Pengembangan Sistem