Pertumbuhan Hubungan Panjang-Berat PENDAHULUAN

8 ukuran pertama kali matang gonad ikan kurisi Nemipterus japonicus menurut Kizhakudan 2008 sebesar 141 mm.

2.4 Sebaran Frekuensi Panjang

Metode pendugaan pertumbuhan berdasarkan data frekuensi panjang sering digunakan jika metode lain seperti metode penentuan umur tidak dapat dilakukan Sparre and Venema 1999. Menurut Pauly 1983 in Sinaga 2010 bahwa hasil dari pengukuran panjang ikan yang dijadikan contoh dan analisa dengan benar dapat menduga parameter pertumbuhan yang digunakan dalam pendugaan stok spesies tunggal. Parameter pertumbuhan tersebut diantaranya kelompok ukuran ikan yang penentuannya didasarkan pada frekuensi panjang individu dalam suatu spesies dengan kelompok umur yang sama akan bervariasi mengikuti sebaran normal Effendie 2005 dan untuk melihat komposisi tangkapan. Setelah komposisi umur diketahui melalui analisis frekuensi panjang, maka parameter pertumbuhan, mortalitas penangkapan dan laju eksplotasi dapat ditentukan dengan metode-metode estimasi yang sesuai Syakila 2009. Boer 1996 bahwa penggunaan histogram frekuensi panjang sering dianggap teknik yang paling sederhana diterapkan untuk mengetahui tingkatan stok ikan, tetapi yang perlu dicatat bahwa struktur data panjang sangat bervariasi tergantung letaknya baik secara geografis, habitat, maupun tingkah laku. Selain itu dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti perbedaan lokasi pengambilan ikan contoh, keterwakilan ikan contoh yang diambil dan kemungkinan tekanan penangkapan yang tinggi terhadap ikan Syakila 2009

2.5 Pertumbuhan

Pertumbuhan suatu individu merupakan pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu Effendie 2005. Sedangkan menurut Affandi 2002 bahwa pengertian pertumbuhan populasi merupakan proses perubahan jumlah individu atau biomasa pada periode waktu tertentu. Secara umum pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal pada umumnya faktor yang sukar dikontrol diantaranya yaitu keturunan genetik, jenis 9 kelamin, umur, parasit dan penyakit. Namun faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan diantaranya makanan dan suhu perairan Effendie 2005. Pentingnya pendugaan pertumbuhan dalam dinamika populasi yaitu laju pertumbuhan mempengaruhi kapan ikan pertama kali bertelur kematangan, rekruitment, komposisi umur stok dan mortalitas Aziz 1989. Effendie 2005 mengatakan pola pertumbuhan ikan terdiri atas isometrik dan allometrik. Isometrik adalah pertumbuhan pada ikan yang terjadi terus menerus dimana penambahan berat proporsional terhadap perubahan panjang. Sedangkan allometrik adalah pertambahan berat tidak proposional terhadap perubahan panjang.

2.6 Hubungan Panjang-Berat

Analisis hubungan panjang dengan berat bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan di alam yang selanjutnya akan berguna bagi kegiatan pengelolaan perikanan Ricker 1975 in Effendie 2005 . Dari pola pertumbuhan akan dihasilkan nilai regresi antara panjang dengan berat serta akan didapatkan nilai a dan b. Apabila nilai b=3 disebut pola pertumbuhan isometrik yaitu pertumbuhan panjang dengan berat sebanding. Ketika b 3 ditafsirkan bahwa pertambahan beratnya tidak secepat pertambahan panjang pola pertumbuhan allometrik negatif dan sebaliknya b 3 ditafsirkan bahwa pertambahan beratnya lebih cepat dibandingkan pertambahan panjangnya yang disebut pola pertumbuhan allometrik positif Effendie 2005. Raesi et al. 2012 mengatakan bahwa nilai b dapat menggambarkan bentuk tubuh.

2.7 Nilai