Karakteristik Media Sosial Dampak Penggunaan Media Sosial bagi Anak

24 perencanaan dan strategi yang telah dilakukan. Respon publik dan pasar menjadi alat ukur, kalibrasi dan parameter untuk evaluasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media sosial secara umum yakni sebagai sarana belajar dari berbagai sumber yang ada di media sosial. Media sosial juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan orang yang jauh dari jangkauan. Komunikasi ini tidak hanya terjadi diantara dua orang saja, tetapi juga bisa terjadi antara beberapa orang dalam forum diskusi kelompok.

4. Karakteristik Media Sosial

Anthony Mayfield 2008:5 mengemukakan bahwa media sosial memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Participation Partisipasi Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau berminat meggunakannya, hingga mengaburkan batas antara media dan audience. b. Openness Keterbukaan Kebanyakan media sosial terbuka bagi umpan balik dan partisipasi melalui sarana-sarana voting, komentar, dan berbagi informasi. Jarang sekali dijumpai batasan untuk mengaksesdan memanfaatkan isi pesan. Perlindungan password terhadap isi cenderung dianggap aneh. c. Conversation Perbincangan Media sosial terlihat yang ada saat ini dirasa lebih baik daripada media tradisional yang isinya tentang siaran. Media sosial ini 25 memungkinkan penggunanya dapat berbincang secara dua arah, sehingga dianggap lebih baik dari media tradisional. d. Community Komunitas Media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas-komunitas secara cepat instan dan berkomunikasi secara efektif tentang beragam hal yang menarik, isukepentingan dan lain sebagainya. e. Connectedness Keterhubungan Mayoritas media sosial tumbuh subur lantaran kemampuan melayani keterhubungan antar pengguna melalui fasilitas tautan links ke website, sumber-sumber informasi dan pengguna-pengguna lain. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik media sosial secara umum yaitu semua konten yang ada di dalam media sosial tersebut dapat diakses secara online. Konten yang ada dalam media sosial dapat berupa pesan teks, pesan gambar, informasi, dan lain sebagainya. Media sosial memiliki karakteristik yaitu partisipasi, keterbukaan, perbincangan, komunitas dan keterhubungan.

5. Dampak Penggunaan Media Sosial bagi Anak

Situs-situs media sosial merupakan situs yang paling banyak diakses oleh pengguna internet. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2014:31, 87,4 orang menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Media sosial yang diakses oleh anak tentunya akan memberikan dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif. 26 Menurut Alciano Gani 2015:38-39, dampak positif yang ditimbulkan oleh media sosial bagi anak adalah sebagai berikut. a. Media sosial dapat dimanfaatkan untuk memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial, anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain. b. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengambangkan diri melalui teman-teman yang dijumpai ketika anak mengakses media sosial. Hal ini dapat terjadi karena anak melakukan interaksi dan mendapat umpan balik dari teman-teman di media sosial. c. Situs media sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati. Bentuk perhatian dan empati ini misalnya memberikan perhatian saat ada teman yang berulang tahun, mengomentari foto, video, dan status teman, serta mampu menjaga hubungan persahabatan melalui aktivitas chatting walaupun tidak dapat bertemu secara fisik. Selain dampak positif yang telah dijabarkan di atas, penggunaan media sosial juga dapat memberikan dampak negatif. Penggunaan media sosial yang tinggi, akan menyebabkan kecanduan bagi penggunanya. Xu dan Tan dalam Griffiths, 2013:1 menunjukkan bahwa penggunaan media sosial menjadi bermasalah ketika media sosial dipandang oleh individu sebagai sesuatu yang sangat penting bahkan eksklusif, mekanisme untuk menghilangkan stres, kesepian, atau depresi. 27 Xu dan Tan dalam Griffith, 2013:1 juga berpendapat bahwa individu yang sering terlibat dalam media sosial justru miskin dalam bersosialisasi dalam kehidupan nyata. Bagi individu yang sudah kecanduan media sosial, media sosial digunakan terus-menerus dan akhirnya menyebabkan banyak masalah seperti mengabaikan hubungan kehidupan nyata. Masalah yang dihasilkan ini kemudian dapat memperburuk keadaan. Penggunaan media sosial yang tinggi juga dapat menyebabkan kecanduan. Menurut Wahyudi Kumorotomo 2010:2, kecanduan media sosial dapat menyebabkan timbulnya masalah psikis. Orang akan menjadi sangat tergantung sehingga akan merasa hidupnya tidak lengkap jika sehari saja tidak membuka akun media sosial. Hoskin dalam Wahyudi Kumorotomo, 2010:2 menyebutkan tujuh akibat jika seseorang sudah kecanduan media sosial yaitu rasa malas bekerja, sifat rakus, iri, dengki, takabur, pemarah, dan mengada-ada. Efek psikis lainnya adalah seseorang menjadi malas mengerjakan hal-hal yang produktif, angkuh, dan narsis. Intensitas penggunaan media sosial yang tinggi di kalangan anak akan menyebabkan kecanduan. Menurut Kuss Griffiths 2011:68, berbagai macam fitur yang terdapat pada situs jejaring sosial dapat menjadi salah satu penyebab kecanduan situs media sosial, terutama meningkatnya waktu penggunaan situs jejaringmedia sosial. Individu dapat dikatakan menggunakan media sosial dalam intensitas yang tinggi bahkan kecanduan jika memenuhi aspek yang dinyatakan oleh Griffiths 2000:211 sebagai berikut. 28 a. Salience Mendominasi Kecanduan media sosial ini terjadi ketika aktivitas membuka media sosial menjadi kegiatan yang paling penting dalam hidup seseorang dan mendominasi pikirannya, perasaan keinginan, dan perilaku. b. Mood Modification Perubahan Suasana Hati Pengguna media sosial mendapat kesenangan dari aktivitas online situs media sosial. c. Tolerance Daya Tahan Aktivitas online situs media sosial mengalami peningkatan secara progresif selama rentang periode untuk mendapatkan efek kepuasan. d. Withdrawal Symptoms Gejala Penarikan Muncul perasaan tidak menyenangkan pada saat seseorang tidak melakukan aktivitas online situs media sosial atau ketika seseorang itu menarik diri dari aktivitas di media sosial maka akan menyebabkan kemurungan dan muncul sikap mudah marah agresifitas. e. Conflict Konflik Muncul pertentangan dengan orang-orang sekitar dan dirinya sendiri terhadap tingkat kegemaran online situs media sosial yang berlebihan. 29 f. Relapse Pengulangan Ada kecenderungan perilaku seseorang untuk mengulangi pola yang sempat dilakukan pada awal mengenal situs media sosial meskipun telah mencoba melakukan kontrol atas dirinya. Berdasarkan uraian penjelasan mengenai dampak penggunaan media sosial di atas dapat disimpulkan bahwa dampak dari penggunaan media sosial dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif media sosial bagi anak yaitu media sosial dapat memudahkan anak dalam mendapatkan teman, anak akan menjadi lebih perhatian dan memiliki empati kepada teman-temannya. Namun, penggunaan media sosial yang terlampau tinggi di kalangan anak akan menyebabkan kecanduan. Anak akan menjadi sangat tergantung pada media sosial sehingga akan merasa hidupnya tidak lengkap jika sehari saja tidak membuka akun media sosial. Selain itu anak juga akan mengalami permasalahan dalam bersosialisasi di kehidupan nyata, misalnya permasalahan ketika berinteraksi dengan teman sebayanya. Penggunaan media sosial yang tinggi juga dapat menyebabkan anak suka menunda pekerjaan serta susah dalam memanajemen waktu.

6. Ragam dan Jenis Aplikasi Media Sosial