43 d.
Mendapatkan perlakuan yang baik dari orang lain seperti mendapat perhatian, kasih sayang, memiliki hubungan yang hangat dan dekat
dengan teman-teman sebaya. e.
Ditempatkan pada posisi yang bagus dan terhormat, selalu diajak dan terlibat dalam berbagai aktivitas kelompok, sering dimintai saran oleh
teman karena memiliki sikap simpati, dapat dipercaya, dan berwibawa.
Apabila seorang remaja mengalami kondisi seperti yang dijelaskan di atas, maka besar kemungkinan bahwa remaja tersebut diterima dalam
kelompok teman sebaya. Kondisi-kondisi yang telah dijelaskan di atas, akan digunakan oleh peneliti untuk acuan membuat indikator penelitian
karena dianggap sudah mewakili aspek yang akan diteliti.
D. Kajian Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Kurnia Fatma Saputri tahun 2015 tentang “pengaruh
penggunaan aplikasi jejaring sosial terhadap kecerdasan sosial siswa kelas tinggi SD Negeri Gedongkiwo Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan
nilai t
hitung
sebesar -2,758 dengan signifikansi 0,0070,05, maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan
intensitas penggunaan jejaring sosial terhadap kecerdasan sosial siswa kelas tinggi SD Negeri Gedongkiwo Yogyakarta.
Hasil penelitian Yulia Herawaty tahun 2015 tentang “hubungan antara penerimaan teman
sebaya dengan kebagahagiaan pada remaja”. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi sebesar 0,378 dan p = 0,000 p 0,01
44 yang artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara
penerimaan teman sebaya dengan kebahagaiaan pada remaja. Jadi semakin tinggi penerimaan teman sebaya maka kebahagiaan pada remaja akan
semakin meningkat.
E. Kerangka Berpikir
Hurlock 1978:293 menjelaskan penerimaan sosial adalah dipilih sebagai teman untuk suatu aktivitas dalam kelompok dimana seseorang menjadi
anggota. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa penerimaan teman sebaya peer acceptance merupakan dipilihnya seseorang
sebagai teman dalam melakukan berbagai aktivitas kelompok. Hurlock 1989:75 menjelaskan bahwa seorang remaja yang diterima dalam pergaulan
teman sebaya memiliki memiliki ciri-ciri yaitu: 1.
Mudah mendapatkan teman dan terbuka, serta mampu berbagi pengalaman dengan sesama teman.
2. Memiliki rasa empati.
3. Memiliki partisipasi sosial yang aktif.
4. Mendapatkan perlakuan yang baik dari orang lain seperti mendapat
perhatian, kasih sayang, memiliki hubungan yang hangat dan dekat dengan teman-teman sebaya.
5. Ditempatkan pada posisi yang bagus dan terhormat, selalu diajak dan
terlibat dalam berbagai aktivitas kelompok, sering dimintai saran oleh teman karena memiliki sikap simpati, dapat dipercaya, dan berwibawa.
45 Andi Mappiare 1982:171 menyebutkan salah satu faktor yang membuat
anak diterima oleh kelompok teman sebayanya yaitu anak tersebut mampu menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial. Media sosial
sendiri merupakan trend yang tengah berkembang di masyarakat, sehingga secara tidak langsung anak-anak juga terkena dampak dari trend media sosial
ini. Anak-anak yang memiliki dan menggunakan media sosial merupakan bentuk dari penyesuaian diri anak dengan perkembangan zaman. Anak tidak
mau dianggap kuno atau ketinggalan zaman oleh teman-temannya. Berdasarkan pengamatan peneliti, anak yang tidak menggunakan media
sosial akan dikucilkan teman. Anak yang semakin sering menggunakan media sosial akan dikenal sebagai anak yang eksis. Yesemia 2011:18
mendefinisikan eksis berarti menjadi terkenalpopular, diperhatikan dan disukai banyak orang, serta mudah bergaul dengan banyak orang. Hal ini
berarti semakin seorang anak eksis di media sosial, maka anak tersebut akan semakin popular, menjadi perhatian diantara teman-temannya, serta mudah
dalam menjalin pergaulan. Seseoreang dapat dikatakan menggunakan media sosial dalam intensitas yang tinggi jika memenuhi aspek yang
dinyatakan oleh Griffiths 2000:211 yaitu salience, mood modification, tolerance, withdrawal symptoms, conflict, dan relapse.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa intensitas penggunaan media sosial akan dapat berpengaruh terhadap peer acceptance
penerimaan teman sebaya pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini berkaitan dengan dua variabel, dimana dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh
46 variabel intensitas penggunaan media sosial yang disimbolkan dalam x
terhadap peer acceptance penerimaan teman sebaya yang disimbolkan dalam Y yang dirumuskan dengan bagan paradigma penelitian sebagai
berikut.
Gambar 2 . Kerangka Berfikir
F. Hipotesis Penelitian