Langkah-Langkah Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE

9. Meningkatkan kualitas pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE melalui analisa sasaran yang semakin tajam, kesepakatan pengelola program, perkembangan isi pesan yang berkaitan dengan reproduksi sehat.

2.2.6. Langkah-Langkah Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE

Langkah-langkah dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan komunikasi Knowledge, Attitude, Practice 2. Mengidentifikasi khalayak sasaran segmentasi 3. Mengembangkan pesan 4. Memilih mediastrategi 5. Merencanakan dukungan sumberdaya dan penguatan interpersonal 6. Menyusun rencana kegiatan jenis kegiatan, tugas, penanggung jawab, jangka waktu dan sumberdaya yang diperlukan 7. Indikator keberhasilan Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi keluarga berencana adalah sebagai berikut: a. Tahu Secara Sepintas awareness Individu mengetahui adanya KB, tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut. Ia mengetahui adanya KB dari berbagai sumber seperti surat kabar, radio, televisi dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara b. Tertarik interest Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB, dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh keterangan- keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumber. c. Penilaian evaluation Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB, ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya. d. Percobaan trial Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya. Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan: Menerima dan melaksanakan KB adopsi atau menolak Keluarga Berencana KB. e. Adopsi adoption Individu menerima atau melaksanakan adopsi jika individu terus merasa puas, baik dari segi alat atau obat pencegah kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB, maka individu akan terus menerima dan melaksanakan KB. Kemudian Menolak jika individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak puas, baik karena obatalat pencegah kehamilan yang dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya, maka individu menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB. Keadaan ini disebut ” drop out”. Apabila dalam tahap percobaan trial individu merasa tidak puas atau tidak senang, ia akan menolak KB. Dalam hal ini petugas Universitas Sumatera Utara KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan terus-menerus, serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai dua kemungkinan yaitu: terus menolak jika individu merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak dan kemungkinan menolak jika ternyata ia merasa puas dan senang, sesudah mendapat bantuan petugas KB, maka ia akan menerima.

2.2.7. KIE tentang Program KB

Dokumen yang terkait

Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi yang Mengandungi Kombinasi Hormonal (Pil) dengan Kejadian Vaginal Dischage Patologis pada Dosen Wanita Usia Subur Universitas Sumatera Utara Tahun 2011

0 44 72

Peranan Kader Posyandu Dan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Balita Di Posyandu Kelurahan Binjai Estate Kota Binjai

2 41 84

Peran Suami Menurut Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

3 57 69

Persepsi Suami tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Laki-laki di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai

0 30 72

Analisisn Efektivitas Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

3 59 99

Faktor–Faktor yang Behubungan dengan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) di Sumatera Utara (Data SDKI 2012)

0 4 135

Pengembangan Model KIE Dalam Meningkatkan Keikutsertaan Suami Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Kota Bandung.

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN EFEKTIFITAS KIE MELALUI CERAMAH BOOKLET DAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SUB PPKBD (KADER) TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 PENGETAHUAN

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektifitas 2.1.1 Definisi - Efektivitas KIE Melalui Ceramah Booklet dan Powerpoint untuk Meningkatkan Pengetahuan Sub PPKBD (Kader) tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara tahun 2014

0 0 39

THE EFFECTIVENESS OF CIE THROUGH LECTURE, BOOKLET AND POWERPOINT TO IMPROVE THE KNOWLEDGE OF SUB PPKBD (CADRES) ON THE USE OF CONTRACEPTION DEVICES IN THE CITY OF BINJAI, SUMATERA UTARA PROVINCE IN 2014 THESIS By

0 0 17