Petugas Lapangan Keluarga Berencana PLKB Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa Sub PPKBD

2.3. Petugas Lapangan Keluarga Berencana PLKB

PLKB Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah perangkat pemerintah daerah yang melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaaan, pergerakan dan pengembangan potensi, partisipasi masyarakat sesuai dengan tujuan kondisi dan kebutuhan program KB Nasional di tingkat desa atau kelurahan BKKBN, 2008. PLKB Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah seorang PNS atau non Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai tugas, tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan KB BKKBN, 2011. PLKB sebagai petugas yang mempunyai kedudukan di tingkat kelurahan desa, adalah merupakan petugas strategis yang diharapkan mampu menjawab dan membawa misi perubahan tersebut. Melalui PLKB, semua gagasan baru program KB bisa disampaikan kepada masyarakat. Melalui PLKB, semua potensi masyarakat bisa digali, dan melalui PLKB pula pada akhirnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program KB bisa ditingkatkan BKKBN, 2008. PLKB mempunyai 10 fungsi yaitu: 1pendekatan tokoh formal, 2pendataan dan pemetaan, 3 pendekatan tokoh informan, 4 pembentukan kesepakatan, 5penegasan kesepakatan, 5 komunikasi, informasi dan edukasi KIE, 6penyiapan kader dan penumbuhan IMP, 8 pelayanan, 9 pembinaan keluarga, 10pencatatan dan pelaporan BKKBN, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.4. Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa Sub PPKBD

Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa PPKBD adalah institusi masyarakat di tingkat kelurahandesa yang mewadahi peran serta masyarakat dan pengelolaan, penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana di kelurahandesa BkkbN, 2011. Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa Sub PPKBD adalah seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan mengelola Gerakan Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera di tingkat DusunRW BKKBN, 2006. Pelaksanaan Gerakan KB Nasional dan Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera di setiap DesaKelurahan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh 1 satu orang PPKBD. Untuk pelaksanaannya PLKB memerlukan peran serta masyarakat, untuk membantu melaksanakan Gerakan KB Nasional, khususnya dalam meningkatkan peserta KB baru dan pembinaan peserta KB aktif, serta membantu PLKB menggerakkan seluruh potensi dusunlingkunganRW dalam gerakan KB dan pembangunan keluarga sejahtera. Dalam pengangkatan Sub PPKBD, PLKB perlu memperhatikan persyaratan sebagai berikut: 1. Warga masyarakat desakelurahan setempat. 2. Tokoh masyarakat yang berpengaruh di desakelurahan, yang status keluarganya KS II ke tingkat pendidikan minimal lulus SD. 3. Bersedia menjadi Sub PPKBD secara aktif. 4. Bisa bekerjasama dengan PPKBD. Universitas Sumatera Utara Menurut BKKBN 2012, kader sub PPKBD harus memiliki pengetahuan dan menguasai tentang Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera meliputi: 1. Pengetahuan yang menyangkut reproduksi keluarga sejahtera, antara lain: a. Pemahaman tentang reproduksi manusia: alat reproduksi pria, alat reproduksi wanita, siklus reproduksi. b. Pemahaman tentang pola rasional tentang penggunaan alat kontrasepsi : penundaan kehamilan anak pertama, penjarangan anak kedua, penghentian kehamilan setelah anak kedua atau lebih. c. Pemahaman tentang alat kontrasepsi: medis operatif, IUD, implant, suntikan, pil, kondom. d. Pemahaman tentang keluarga sadar HIVAIDS. e. Pemahaman gerakan keluarga sehat sejahtera; bina keluarga ibu hamil, bina keluarga ibu resiko tinggi, dan sebagainya. 2. Pengetahuan yang menyangkut ketahanan keluarga sejahtera, antara lain: a. 8 fungsi keluarga. b. Pengetahuan tentang bina keluarga sejahtera BKB, BKR, BKL, BLK. c. Gerakan keluarga sadar lingkungan d. Keluarga sejahtera sadar buta aksara dan wajar 9 tahun. e. Gerakan keluarga berencana nasional, beasiswa, supersemar. f. Bina keluarga Iqro. g. Gerakan keluarga berencana nasional melalui pondok pesantren. h. Gerakan nasional orangtua asuh GNOTA. i. Takesra untuk biaya pendidikan Takesra Bidik. Universitas Sumatera Utara j. Asuransi untuk biaya pendidikan k. Dan sebagainya 3. Pengetahuan yang menyangkut pemberdayaan ekonomi keluarga sejahtera, yaitu: a. Pemahaman tentang indikator keluarga pra sejahtera, Keluarga Sejahtera KS

Dokumen yang terkait

Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi yang Mengandungi Kombinasi Hormonal (Pil) dengan Kejadian Vaginal Dischage Patologis pada Dosen Wanita Usia Subur Universitas Sumatera Utara Tahun 2011

0 44 72

Peranan Kader Posyandu Dan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Balita Di Posyandu Kelurahan Binjai Estate Kota Binjai

2 41 84

Peran Suami Menurut Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

3 57 69

Persepsi Suami tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Laki-laki di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai

0 30 72

Analisisn Efektivitas Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

3 59 99

Faktor–Faktor yang Behubungan dengan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) di Sumatera Utara (Data SDKI 2012)

0 4 135

Pengembangan Model KIE Dalam Meningkatkan Keikutsertaan Suami Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Kota Bandung.

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN EFEKTIFITAS KIE MELALUI CERAMAH BOOKLET DAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SUB PPKBD (KADER) TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 PENGETAHUAN

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektifitas 2.1.1 Definisi - Efektivitas KIE Melalui Ceramah Booklet dan Powerpoint untuk Meningkatkan Pengetahuan Sub PPKBD (Kader) tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara tahun 2014

0 0 39

THE EFFECTIVENESS OF CIE THROUGH LECTURE, BOOKLET AND POWERPOINT TO IMPROVE THE KNOWLEDGE OF SUB PPKBD (CADRES) ON THE USE OF CONTRACEPTION DEVICES IN THE CITY OF BINJAI, SUMATERA UTARA PROVINCE IN 2014 THESIS By

0 0 17