Proses Scaffolding pada Pembelajaran Matematika

d. Memperagakan perilaku yang ditentukan modeling of desired behaviors Ini merupakan sikap pengajaran yang menunjukkan bagaimana seseorang harus merasa, berpikir, atau bertindak sesuai dengan situasi yang diberikanditentukan. Sikap ini meliputi peragaan berpikir dengan keras, peragaan berbicara dengan lantang dan peragaan performa. e. Mengajak peserta didik untuk menyumbangkan petunjukideclue inviting students to contribute clues Peserta didik didorong untuk memberikan petunjukideisyarat berkaitan dengan apa yang harus dilengkapi dalam tugaslatihan. Kelima karakteristik scaffolding ini dapat diberikan secara bersamaan atau sendiri-sendiri tergantung materi yang akan dibahas. Pemberian bantuan tidak hanya diberikan pada awal pemecahan masalah, tetapi bantuan atau dukungan dapat diberikan ditengah atau diakhir pemecahan masalah. Setiap bantuan akan dikurangi dan diberikan kesempatan kepada peserta didik seiring dengan kemampuannya menyelesaikan suatu pekerjaan secara mandiri. Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini, proses scaffolding diperoleh saat pembelajaran matematika materi pokok persamaan garis lurus berlangsung, yaitu pada kegiatan pembelajaran untuk pengetahuan konseptual dan prosedural.

5. Proses Scaffolding pada Pembelajaran Matematika

Scaffolding dalam pembelajaran merupakan strategi mengajar yang terdiri dari mengajar suatu keterampilan baru dengan mengajak peserta didik bersama-sama menyelesaikan tugas yang dirasa terlalu sukar apabila peserta didik menyelesaikannya sendiri, untuk membantu peserta didik membangun pemahaman atas pengetahuan dan proses yang baru Ary Woro Kurniasih. 2012: 118. Dalam pembelajaran matematika scaffolding digunakan sebagai strategi pembelajaran. Menurut Paul Lau Ngee Kiong, scaffolding merupakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar pada matematika dan membantu menerapkan konstruktivisme di kelas. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Berdasarkan hal tersebut, ini sesuai dengan pendapat Oers yang dipublikasikan pada encyclopedia of mathematics yang berjudul “Scaffolding in Mathematics Education”, menyatakan bahwa Scaffolding umumnya dipahami sebagai proses interaksional antara seseorang dengan pendidikan dan seorang pelajar, yang bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran matematika peserta didik dengan memberikan bantuan yang tepat dan sementara. Scaffolding dalam pendidikan matematika adalah diberlakukannya interaksi secara sengaja untuk tindakan pembelajaran matematika dan sebagai strategi pemecahan masalah. Sedangkan menurut Tedy Machmud 2011: 432 yang dipublikasikan pada International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education 2011 yang berjudul Scaffolding Strategy In Mathematics Learning menyatakan bahwa pada pembelajaran matematika, scaffolding merupakan tindakan bantuan yang dibatasi dan dorongan yang diberikan oleh pendidik atau peserta didik lain yang memiliki pengalaman atau pengetahuan lebih dalam pemahaman konsep matematika atau konteks yang sedang dipelajari kepada peserta didik sehingga peserta didik secara mandiri akan mampu membangun pengetahuan dan memecahkan masalah matematika. Bantuan tersebut mungkin termasuk ilustrasi, petunjuk, motivasi, peringatan, garis dari masalah dalam langkah-langkah lebih sederhana menuju cara memecahkan masalah, memberikan contoh, dan bantuan lainnya yang semua peserta didik harus memungkinkan jelas dan relevan untuk mencapai tingkat pembangunan untuk belajar mandiri. Berdasarkan penjelasan di atas, diperoleh bahwa proses scaffolding pada pembelajaran matematika merupakan strategi pemecahan masalah berupa serangkaian proses pemberian bantuan diantaranya isyarat-isyarat, petunjuk, peringatan-peringatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah pemecahan masalah yang diberikan pada kegiatan pembelajaran matematika yang bersifat sementara sehingga peserta didik dapat mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini, serangkaian proses perpustakaan.uns.ac.id commit to user pemberian bantuan pada pembelajaran matematika materi pokok persamaan garis lurus sebagai berikut: a. Menyajikan penjelasan offering explanations. Penjelasan tersebut berupa penyampaiaan konsep dan langkah-langkah untuk memecahkan masalah pada materi persamaan garis lurus, tentang apa yang akan dipelajari dan juga mengapa, kapan, dan bagaimana itu digunakan. b. Melibatkan partisipasi peserta didik inviting student participation Peserta didik diberikan kesempatan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Melibatkan ini setelah pendidik mengarahkan permasalahan tertentu kemudian peserta didik melengkapimenyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuannya, peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengisinya sesuai dengan yang mereka ketahui dan pahami pada materi persamaan garis lurus, sebagai contoh pengerjaan di papan tulis oleh peserta didik. c. Memeriksa dan mengklarifikasi pemahaman peserta didik verifying and clarifying student understandings Pendidik mengevaluasi hasil pekerjaan untuk mengklarifikasi kebenaran dari konsep dan langkah-langkah penyelesaian pada materi persamaan garis lurus. d. Memperagakan perilaku yang ditentukan modeling of desired behaviors Ini merupakan sikap pengajaran yang menunjukkan bagaimana seseorang harus merasa, berpikir, atau bertindak sesuai dengan situasi yang diberikanditentukan pada materi persamaan garis lurus. Sikap ini meliputi peragaan berpikir dengan keras, peragaan berbicara dengan lantang dan peragaan performa pada materi persamaan garis lurus. e. Mengajak peserta didik untuk menyumbangkan petunjukide inviting students to contribute clues Peserta didik didorong untuk memberikan petunjukideisyarat berkaitan dengan konsep dan langkah-langkah penyelesaian pada materi persamaan garis lurus saat menemui permasalahan. perpustakaan.uns.ac.id commit to user

6. Pengetahuan Konseptual dan Prosedural