83
Pada tabel diatas dijelaskan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,333 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel
dependennya nilai perusahaan LN_PBV dengan variabel independennya LN_INVESTASI, LN_DER, dan LN_DPR tidak erat. Angka adjusted R
square atau koefisien determinasi adalah 0,083. Hal ini berarti 8,3 variasi
atau perubahan dalam PBV dapat dijelaskan oleh variasi Investasi, Debt Equity Ratio
dan Dividend Payout Ratio, sedangkan sisanya 91,7 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
4.2.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,333 yang berarti bahwa korelasi
atau hubungan antara PBV dengan variabel independennya LN_INVESTASI, LN_DER, dan LN_DPR tidak erat. Angka adjusted R square atau koefisien
determinasi adalah 0,083. Hal ini berarti 8,3 variasi atau perubahan dalam PBV dapat dijelaskan oleh variasi Investasi, DER, DPR, sedangkan sisanya
91,7 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, Investasi, DER, dan DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan PBV manufaktur. Secara parsial, DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan PBV manufaktur, sementara investasi
dan DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ini sejalan dengan penelitian Zenni 2009 yang juga menyatakan bahwa DPR berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
84
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara penelitian ini bertentangan dengan penelitian Corry 2011 yang menyatakan bahwa DPR
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan DER yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Keputusan investasi merupakan suatu keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan Martono, 2003:3. Pada penelitian ini,
keputusan investasi yang diwakili oleh INVESTASI tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan. Artinya, keadaan nilai perusahaan tidak
dipengaruhi dan tidak tergantung kepada bagaimana perusahaan mengelola dan memfaatkan aktivanya dimasa yang akan datang.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Ansori 2010 yang menyatakan bahwa Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Pada penelitian ini juga DER tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Artinya, perusahaan dalam mendanai aktivanya cenderung menggunakan modal sendiri internal financing yang berasal dari laba ditahan
dan modal saham daripada menggunakan hutang. Kecukupan dana yang dimiliki perusahaan untuk membiayai aktivanya diperoleh dari modal sendiri
membuat perusahaan mengurangi proporsi hutangnya. Pada kondisi perusahaan manufaktur 2009-2012 menunjukkan bahwa
perbadingan penggunaaan hutang terhadap modal sendiri perusahaan semakin menurun. Sementara itu, modal sendiri yang berasal dari modal saham dan laba
Universitas Sumatera Utara
85
ditahan yang dimiliki perusahaan sepanjang tahun 2009-2012 semakin meningkat.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan Corry 2011 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh tehadap nilai perusahaan, yang menyatakan bahwa
peningkatan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan, sebab pembayaran bunga dapat dikurangi dari pembayaran pajak.
Teori Relevasi Dividen Bird-in-the-hand Theory yang menyatakan bahwa nilai perusahaan dapat dimaksimalkan dengan menentukan pembagian
dividen yang tinggi. Dasar pemikirannya adalah bahwa investor umumnya menghindari resiko dan dividen yang diterima sekarang memiliki resiko yang
jauh lebih kecil daripada dividen yang diterima dimasa yang akan datang. Pembayaran dividen sekarang dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian
investor. Sebaliknya, jika dividen dikurangi atau tidak dibayarkan, tingkat ketidakpastian investor akan meningkat dan menyebabkan peningkatan
pengembalian yang diinginkan serta mengurangi nilai saham. Karenanya, sesuai dengan teori ini, maka setiap perusahaan harus mengembangkan
kebijakan dividennya untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zenni 2009 yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen yang diukur oleh DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Secara Simultan uji statistik F , hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama – sama
antara Investasi, Debt Equity Ratio DER, dan Dividend Payout Ratio
DPR terhadap Nilai Perusahaan PBV. 2.
Secara Parsial uji statistik t, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio DPR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV. Sementara Keputusan Investasi INVESTASI dan Debt Equity Ratio DER tidak
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV. 3.
Nilai koefisien korelasi R sebesar 0,333 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara PBV dengan variabel independennya
LN_INVESTASI, LN_DER, dan LN_DPR tidak erat. 4. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,083.
Hal ini berarti 8,3 variasi atau perubahan dalam PBV dapat dijelaskan oleh variasi Investasi, DER, DPR, sedangkan sisanya
91,7 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara