36
3.7  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan : 1.  Metode  studi  pustaka  yaitu  dengan    mengkaji  berbagai  literatur
pustaka seperti jurnal-jurnal, buku-buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
2.  Metode  dokumentasi  yaitu  dengan  cara  mencatat  atau mendokumentasikan  data  yang  diperoleh  dari  media  internet
dengan  cara  mendownload  melalui  situs www.yahoofinance.com
, www.sahamoke.com
dan www.idx.co.id
untuk  memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.8  Teknik Analisis Data 3.8.1 Deskripsi Variabel
Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen berdasarkan rumus
yang telah dikemukakan sebelumnya. Selanjutnya pada deskripsi variabel akan dijelaskan  gambaran  umum  dari  masing-masing  variabel  untuk  mendapatkan
gambaran awal permasalahan yang menjadi objek dalam penelitian ini.
3.8.2 Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah keputusan investasi, keputusan  pendanaan,  dan  kebijakan  dividen  berpengaruh  terhadap  nilai
perusahaan.  Untuk  itu  digunakan  teknik  analisis  regresi  linear  berganda, dengan model sebagai berikut :
Y   = α
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara
37
Dimana: Y
= Nilai Perusahaan α
= Konstanta X
1
= Keputusan Investasi X
2
= Keputusan Pendanaan
X
3
= Kebijakan Dividen b
1,2,3
= Koefisien regresi variabel independen e
= Error
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
Persamaan yang diperoleh dari sebuah estimasi dapat dioperasikan secara  statistik  jika  memenuhi  asumsi  klasik,  yaitu  memenuhi  asumsi  bebas
multikolinieritas,  heteroskedastisitas,  dan  autokolerasi  Ghozali  2005:97. Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik
dan  benar  –  benar  mampu  memberikan  estimasi  yang  handal  dan  tidak  bias sesuai kaidah BLUE Best Linier Unbiased Estimator. Pengujian ini dilakukan
dengan bantuan software SPSS. Uji  klasik  ini  dapat  dikatakan  sebagai  kriteria  ekometrika  untuk
melihat apakah hasil estimasi memenuhi dasar linear klasik atau tidak. Setelah data  dipastikan  bebas  dari  penyimpangan  asumsi  klasik,  maka  dilanjutkan
dengan uji hipotesis yakni uji individual uji t, pengujian secara serentak uji F, dan koefisien determinasi R
2
. Uji asumsi klasik terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
38
1.  Uji Normalitas Ghozali  2005  :  110,  untuk  mendeteksi  apakah  residual
berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui uji  statistik  dan  analisis  grafik.  Uji  statistik  yang  digunakan  untuk  menguji
normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dan  melalui analisis grafik, yaitu
dengan  melihat  grafik  histogram  dan  grafik  normal probability plot.  Uji statistik  yang  digunakan  untuk  menguji  normalitas  data  dalam  penelitian  ini
menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
Hipotesi Nol H : Data terdistribusi secara normal
Hipotesis Altenatif H
a
: Data tidak terdistribusi secara normal Apabila  nilai  signifikansinya  lebih  besar  dari  0,05  maka  H
diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H
ditolak. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis grafik yang dapat
dideteksi  dengan  melihat  penyebaran  data  titik  pada  sumbu  diagonal  dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1.  Jika  data  menyebar  di  sekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis diagonal  atau  grafik  histogramnya,  menunjukkan  pola  terdistribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2.  Jika  data  menyebar  jauh  dari  garis  diagonal  dan  tidak  mengikuti  arah
garis  diagonal  atau  grafk  histogramnya,  tidak  menunjukkan  pola
Universitas Sumatera Utara
39
terdistribusi  normal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi normalitas.
2.   Uji Heteroskedastisitas Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  menguji  apakah  dalam  model
regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu  pengamatan  ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005 : 95. Corry 2011  menyatakan bahwa
“salah satu asumsi yang penting dari model regresi linier adalah varian residual bersifat  homoskedastisitas  atau  bersifat  konstan.”  Dasar  analisis  untuk
menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Grafik Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang  teratur  bergelombang,  melebar  kemudian    menyempit  maka
mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Pendekatan Statistik
Yaitu  dengan  melakukan  uji  Glejser.  Pengujian  ini  dilakukan  dengan men-transform  data  Unstandardized Residual  ke  dalam  Abs.  Situmorang,
2012 : 114. Dari hasil output akan diketahui berapa besar nilai signifikansinya. Apabila nilai Sig.  0.05, artinya data tidak terkena heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
40
3.  Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independent. Model regresi  yang  baik  adalah  model  regresi  yang  tidak  terjadi  korelasi  di  antara
variabel independennya Ghozali, 2005 : 91. Pengujian  multikolienaritas  dapat  dilakukan  dengan  melihat
besarnya  nilai  tolerance  dan  Variance  Inflation  Factor  VIP,  demgan membandingkan sebagai berikut:
 VIF  5 maka didugamempunyai persoalan multikolienariatas.
 VIF  5 maka tida terdapat multikolienaritas.
 Tolerance    0,1  maka  diduga  mempunyai  persoalan
multikolienaritas. 
Tolerance  0,1 maka tidak terdapat multikolienaritas. 4.  Uji Autokolerasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear  ada  korelasi  antar  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t  dengan
kesalahan  pada  periode  t-1  sebelumnya.  Autokorelasi  muncul  karena observasi  yang  berurutan  sepanjang  tahun  yang  berkaitan  satu  dengan  yang
lainnya.  Hal  ini  sering  ditemukan  pada  time series.  Model  regresi  yang  baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson
dengan ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41
a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, b. angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Suliyono  2010  :  62  juga  menyatakan  bahwa  “autokorelasi  tidak
terjadi bila nilai d=2. Autokorelasi positif terjadi jika d mendekati 0, sedangkan autokorelasi negatif terjadi bila nilai d mendekati 4.”
3.8.4 Pengujian Hipotesis