Ciri – Ciri dan Langkah Cooperative Learning Model – Model Cooperative Learning

dalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain ”. Cooperative Learning muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Isjoni 2010 : 15 menyatakan bahwa, “Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang kecil yang saling bekerjasama dan membantu nengkontruksikan konsep dan menyelesaikan persoalan”.

b. Ciri – Ciri dan Langkah Cooperative Learning

Trianto 2011 : 47 pelajaran yang menggunakan cooperative learning memiliki ciri-ciri : 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah 3 Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam, dan 4 Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pelajaran yang menggunakan cooperative learning : Tabel 1. Langkah - Langkah Model Cooperative Learning Fase Tingkah Laku Guru Fase – 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase – 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase – 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase – 4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar Membimbing kelompok bekerja dan belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase – 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase – 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Sumber : Trianto 2011 : 48-49

c. Model – Model Cooperative Learning

Menurut buku Isjoni 2012:72 model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan member petunjuk kepada pengajar di kelas. Sedangkan pembelajaran menurut Isjoni 2012:72 merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi mereka dengan lingkungan. Pembelajaran menurut Gagne dalam buku pembelajaran Cooperativ Isjoni 2012:72- 73 “an active process and suggest that teaching involves facilitating acting mental process by students ”, bahwa dalam pembelajaran siswa dalam berada dalam posisi proses mental yang aktif, dan guru berfungsi mengkondisikan terjadinya pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk model yang tepat, maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran menurut buku Isjoni 2012:73 mengemukakan: Adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan member petunjuk kepada pengajar dikelasnya. Dalam penerapanya model pembelajaran ini harus seseuai dengan kebutuhan siswa. Menurut Isjoni 2012:73 mengemukakan pendapat : Untuk memilih model yang tepat, maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pengajaran. Dalam prakteknya semua model pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik. 2 semakin sedikit waktu yang diperlukan oleh guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik. 3 sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan, 4 dapat dilaksanakan baik oleh guru. 5 tidak ada satupun metodeyang paling sesuai untuk segala tujuan,jenis materi dan proses beajar yang ada. Dalam cooperative learning terdapat variasi model yang dapat diterapkan, yaitu: 1 Student Team Achievement Division STAD, 2 Jigsaw, 3 Group Investigation GI, 4 Rotation Trio Exchange, 5 Team Assisted Individuality TAI. Dari beberapa model pembelajaran tersebut model yang banyak dikembangakan adalah model Team Assisted Individuality TAI.

d. Model Pembelajaran TAI Team Assisted Individuality

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25