20
diagnosis kesulitan belajar adalah penentuan kesulitan belajar siswa dengan meneliti penyebab kesulitan belajar tersebut dengan menganalisis gejala yang
tampak. Menurut
Cooney 1975:205-206
adalah beberapa
tahapan mendiagnosis siswa yang berkesulitan belajar yaitu:
a. Identifikasi siswa yang berkesulitan belajar
Identifikasi siswa dilakukan agar guru atau peneliti dapat fokus ke siswa yang berkesulitan belajar. Proses identifikasi dapat dilakukan
dengan menganalisis dan membandingkan nilai ulangan harian, ujian semester dan mid semester pada bab atau semester sebelumnya dan
mengobservasi kegiatan pembelajaran materi limit fungsi.
b. Mengidentifikasi jenis kesulitan dan kesalahan siswa
Setelah tahap pertama selesai peneliti atau guru perlu mengidentifikasi kesulitan dan kesalahan siswa pada saat pembelajaraan
limit fungsi. Identifikasi jenis kesulitan ini dapat dilakukan dengan memberikan tes tertulis tes diagnostik kepada seluruh siswa agar siswa
yang mungkin tidak masuk pada tahap pertama dapat terindentifikasi.
c. Memperkirakan penyebab kesulitan dan kesalahan siswa
Penyebab kesulitan belajar siswa meliputi beberapa hal seperti yang telah diungkapkan oleh Cooney 1975: 2010-214 yaitu:
Faktor psikologis
21
Faktor sosial Faktor emosional
Faktor intelektual Faktor pedagogis
d. Diagnosis Kesulitan Siswa Dilihat dari Faktor Intelektual
Walaupun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa namun penelitian ini hanya mengkhususkan analisis kesulitan
belajar siswa dilihat dari faktor intelektualnya saja. Kesulitan siswan siswa dilihat dari faktor intelektualnya dapat diidentifikasi dari
ketidakmampuan siswa memahami, menyimpulkan, dan mengunakan konsep dan prinsip khususnya dalam penelitian ini konsep dan prinsip
limit fungsi. Kekurangan siswa pada pemahamanan materi dari sisi intelektualnya akan membuat siswa tersebut tidak dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik karena mereka tidak dapat memahami materi yang disampaikan guru apalagi menyelesaikan persoalan yang diberikan.
Penjabaran diagnosis kesulitan siswa jika dilihat dari faktor intelektualnya menurut Cooney1975:216-222 adalah sebagai berikut:
a Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Penggunaan Konsep
Setelah pembelajaran selesai maka dapat diasumsikan bahwa siswa sudah diberikan materi tetapi belum menguasi sepenuhnya. Contoh gejala yang
22
ditunjukkan siswa- siswa yang didiagnosis mengalami kesulitan belajar dalam penggunakaan konsep adalah seperti berikut ini:
1 Siswa tidak dapat menyebutkan nama teknis dari suatu simbol
matematika, misalnya siswa tidak dapat menyebutkan bahwa ∞
adalah lambang dari bilangan tak hingga atau siswa tidak dapat menyebutkan bahwa lambang
→ dibaca x mendekati 3. 2
Ketidakmampuan siswa untuk menyebutkan arti dari suatu istilah, misalnya siswa tidak paham a
pa yang dimaksud dengan “limit” atau tidak paham apa yg dimaksud dengan “mendekati” dalam materi limit.
3 Siswa tidak mampu mengingat syarat yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi suatu istilah atau simbol. Misalnya siswa tidak ingat bahwa syarat suatu fungsi dikatakan punya limit adalah apabila limit
kiri sama dengan limit kanan. 4
Siswa salah mengklasifikasi contoh dan noncontoh. Miisalnya siswa siswa tidak bisa membedakan mana persoalan yang menggunakan
konsep limit x mendekati bilangan c dan mana persoalan yang menggunakan konsep limit tak hingga.
5 Siswa tidak dapat menggunakan konsep yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu persoalan.
b Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Penggunaan Prinsip
Gejala siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam menggunakan prinsip adalah sebagai berikut:
23
1 Siswa tidak dapat menentukan kapan suatu prinsip diperlukan untuk
menyelesaikan suatu persoalan. Misalnya siswa tidak dapat menentukan kapan salah satu teorema limit digunakan untuk
mengerjakan persoalan limit fungsi. 2
Siswa tidak dapat menjelaskan alasan mengapa ia menggunakan prinsip tersebut. Misalnya siswa dapat menggunakan suatu teorema
dalam mengerjakan soal limit fungsi dengan benar, namun pada tes lisan ia tidak dapat menjelaskan mengapa ia harus menggunakan
teorema tersebut. 3
Siswa tidak dapat menggunakan prinsip dengan tidak benar. 4
Siswa tidak dapat membedakan prinsip yang benar dan tidak benar. 5
Siswa tidak dapat menggeneralisasi suatu prinsip dan memodifikasinya. Misalnya ketika siswa tidak dapat menyelesaikan
suatu persoalan yang mengharuskan ia menggunakan dan memodikasi bentuk suatu limit fungsi dan memodifikasi beberapa teorema limit.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian oleh Ervinta Astrining Dewi
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang di
lakukan oleh Ervinta A.D. dalam skripsinya yang berjudul “Kajian Kesulitan Belajar Logaritma dan Eksponen Siswa Kelas X Program CI
SMAN 2 Bantul Tahun Ajaran 20102011” pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa kesulitan yang berkaitan dengan