Metode dan Teknik Analisis Data

informan. Dalam setiap wawancara peneliti akan melakukan pencatatan. Penulis menetapkan tiga informan untuk masing-masing bahasa yang dilakukan secara terpisah dengan pertimbangan ketiga informan tersebut akan saling melengkapi. Informan adalah penutur bahasa asli dari ketiga bahasa yang menjadi objek penelitian. Adapun syarat-syarat sebagai informan menurut Mahsun 1995 :106 adalah: 1. Berjenis kelamin pria atau wanita 2. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun 3. Orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desa itu 4. Berstatus sosial menengah 5. Pekerjaannya bertani dan buruh 6. Dapat berbahasa Indonesia 7. Sehat jasmani dan rohani 8. Berpendidikan minimal tamatan SD dan sederajat Informan yang akan digunakan dalam penelitian ini mengikuti kriteria di atas, kecuali poin 3 dan 5 mengingat daerah penelitiannya lebih banyak di kota sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih bervariasi dan mobilitas penduduknya sangat tinggi.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Tahap berikutnya, untuk menyelesaikan data yang terkumpul adalah menganalisisnya. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode Universitas Sumatera Utara perbandingan, yaitu membandingkan kata-kata yang ada dalam BB, BN, dan BM. Pendekatan yang digunakan pada tahap ini adalah pendekatan kualitatif. Setelah diketahui kata-kata yang berkerabat lewat perbandingan, langkah berikutnya adalah menghitung tingkat kekerabatan ketiga bahasa yang dibandingkan. Dalam hal ini, digunakan pendekatan kuantitatif karena menggunakan angka sebagai acuan. Teknik yang digunakan adalah teknik leksikostatistik. Dalam teknik ini, untuk menganalisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mendaftarkan kata-kata yang didapatkan dari lapangan. b. Memilih kata-kata yang akan dijadikan data penelitian dari setiap bahasa. c. Menentukan kata-kata yang berkerabat yang akan dianalisis.a—c Bab IV d. Menganalisis kemiripan fonetis. e. Menghitung tingkat kekerabatan ketiga bahasa. f. Menghitung waktu pisah ketiga bahasa. g. Menghitung usia ketiga bahasa.d—g Bab V a. Mendaftarkan kata-kata yang didapatkan dari lapangan. Data yang didapatkan dari lapangan dimasukkan dalam tabel setiap bahasa. Misalnya, data BB yang didapatkan dari informan1, 2, dan 3 semua dimasukkan dalam tabel untuk dipilih mana yang lebih baik dijadikan sebagai data. b. Memilih kata-kata yang akan dijadikan data penelitian dari setiap bahasa. Universitas Sumatera Utara Kata-kata yang telah didaftarkan kemudian diseleksi untuk mencari kata- kata yang akan dijadikan data penelitian. Pemilihan ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kata yang dipilih adalah yang memiliki kemiripan di antara ketiga kata yang dibandingkan dari setiap bahasa. Contohnya, data yang terjaring dari glos anjing dalam BB ada dua, yaitu [asu] dan [ biaG ], yang didaftarkan sebagai data adalah kata [asu] karena dalam BN juga ditemui kata [asu]. Kemudian, dalam BB ditemui dua kata untuk padanan glos gigi, yaitu [ipon] dan [ GiGi ], kedua kata ini dijadikan sebagai data karena dalam BN ditemui kata [ if | ] yang berkerabat dengan [ipon] dan dalam BM ditemui kata [gigi] yang berkerabat dengan [ GiGi ]. c. Menentukan kata-kata berkerabat yang akan dianalisis. Langkah selanjutnya adalah penentuan kata-kata yang berkerabat berdasarkan kemiripanpersamaan bunyi-bunyi yang dimiliki ketiga bahasa yang dibandingkan. d. Menganalisis kemiripan fonetis. Analisis dilakukan dengan membandingkan bunyi-bunyi yang sama, yang mirip, dan bunyi-bunyi yang berkorespondensi berdasarkan posisi bunyi-bunyi tersebut dalam kata. Dalam analisis ini juga diuraikan perubahan-perubahan bunyi yang muncul pada BB,BN, dan BM serta pengkaidahannya. Universitas Sumatera Utara e. Menghitung Kata Kerabat Perhitungan kata berkerabat harus melalui tahapan, seperti: 1. Glos yang tidak diperhitungkan, yakni kata-kata yang kosong, yang tidak terdapat dalam bahasa tersebut; 2. Pengisolasian morfem terikat. Dalam hal ini, morfem bebas dan morfem terikat, contohnya imbuhan, harus dipisahkan; 3. Penetapan kata kerabat. Selanjutnya, untuk menghitung persentase kata kerabat digunakan rumus Keraf:1984: 127 C= cognates atau kata yang berkerabat K= jumlah kosa kata kerabat G= jumlah glos f. Menghitung Waktu Pisah. Waktu pisah antara dua bahasa kerabat yang telah diketahui prosentase kata kerabatnya, dapat dihitung dengan mempergunakan rumus berikut Crowley,1992:178; Keraf, 1984: 130: t = t = waktu perpisahan dalam ribuan melenium tahun yang lalu r = retensi atau prosentase konstan dalam 1000, atau disebut juga indeks C = prosentase kerabat Log = logaritma dari Rumus di atas dapat diselesaikan dengan melalui tahapan-tahapan: 1 langkah pertama, cari logaritma C dan r dalam daftar logaritma 2 kalikan logaritma r dengan 2 Universitas Sumatera Utara 3 hasil logaritma C dibagi dengan hasil dari 2 4 hasil dari pembagian 3 menunjukkan waktu pisah dalam satuan ribuan tahun . Hasil terakhir ini dapat diubah menjadi tahun biasa setelah dikalikan dengan 1000. Tetapi karena perpisahan itu tidak terjadi dalam satu tahun tertentu, lebih baik dipertahankan dalam bentuk satuan ribuan tahun millennium. g. Menghitung Jangka Kesalahan dan Usia Bahasa Dalam metode statistika, terdapat cara tertentu untuk menghitung jangka kesalahan yang mungkin timbul dalam perhitungan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan dengan perkiraan bahwa suatu hal terjadi bukan dalam suatu waktu tertentu, melainkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam jangka waktu itu terjadi akumulasi perbedaan –perbedaan antara kedua bahasa itu, yang semakin hari semakin bertambah besar sehingga perlahan tetapi pasti menandai perpisahan antara dua bahasa. Untuk menghitung jangka kesalahan biasanya digunakan kesalahan standar, yaitu 70 dari kebenaran yang diperkirakan. Kesalahan standar diperhitungkan dengan rumus berikut ini Keraf: 1984:132: s = S = kesalahan standar dalam prosentase kata kerabat c = prosentase kata kerabat n = jumlah kata yang diperbandingkan baik kerabat maupun nonkerabat Perhitungannya dapat dilakukan dengan aturan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 1 dikurangi C 2 C dikalikan dengan hasil dari 1 3 hasil dari 2 dibagi dengan n 4 menarik akar atas hasil dari 3 5 hasil dari 4 merupakan jangka kesalahan dan persentase kata kerabat atas dasar 0,7 perkiraan mengenai kebenaran yang sesungguhnya. Dengan memperoleh hasil pada no 4 di atas, harus dilakukan perhitungan kesalahan standar dalam tahun, dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1 jangka kesalahan dari persentase kerabat no 4 ditambahkan kepada C; 2 jumlah dalam 1 diperlakukan sebagai C baru, yang akan dimasukkan dalam rumus perhitungan waktu; 3 perhitungan waktu yang baru sebagaimana diperoleh dalam 2 dikurangi dengan jumlah waktu yang pertama. Angka yang baru ini ditambah dan dikurangi dengan angka yang pertama untuk memperoleh jangka kesalahan atas dasar 0,7 dari keadaan sebenarnya. Hasil dari kesalahan ini jumlahkan dengan prosentase kerabat untuk mendapatkan C baru, dengan C yang baru ini sekali lagi dihitung waktu pisah dengan mempergunakan rumus waktu pisah. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat diketahui perkiraan waktu pisah dan usia bahasa yang dibandingkan.

3.6 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis