Uji Penguapan Zat Cair

37 b. F2 memiliki interval nilai kesukaan 3,26 – 3,85. Untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 3,26 dan dibulatkan menjadi cukup suka. c. F3 memiliki interval nilai kesukaan 3,38 – 3,9. Untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 3,38 dan dibulatkan menjadi 3 cukup suka. d. F4 memiliki interval nilai kesukaan 3,08 – 3,88. Untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil yaitu 3,08 dan dibulatkan menjadi 3 cukup suka. Berdasarkan hasil uji kesukaan Hedonic test diketahui bahwa gel pengharum ruangan yang disukai panelis adalah formula F1 formula dengan konsentrasi minyak nilam 1. Sedangkan gel pengharum ruangan yang cukup disukai panelis adalah F2, F3 dan F4. Hal ini mungkin dikarenakan formula F1 mengandung konsentrasi minyak kenanga lebih tinggi daripada minyak nilam, yaitu minyak kenanga 8 dan minyak nilam 1 sehingga aroma yang dihasilkan lebih dominan aroma minyak kenanga yang lembut. Sedangkan formula F2, F3 dan F4 memiliki konsentrasi minyak nilam yang tinggi, sehingga aroma yang dihasilkan adalah aroma minyak nilam yang lebih menyengat, oleh karena itu kurang disukai oleh panelis.

4.4 Uji Penguapan Zat Cair

Total penguapan zat cair diketahui dengan menimbang bobot gel pengharum ruangan dan menghitung penurunan bobot tersebut selama empat minggu setelah diletakkan pada empat tempat yang berbeda-beda yaitu di ruangan AC pada temperatur 15-20 ˚C, kipas angin dengan kecepatan normal dan ruangan biasa Universitas Sumatera Utara 38 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 B ob ot G el S is a Lama Penyimpanan Minggu F1 F2 F3 F4 dengan suhu kamar. Berat produk yang hilang merupakan minyak atsiri dan air yang menguap dari gel. Oleh karena itu, besar susut bobot berbanding terbalik dengan ketahanan gel. Semakin kecil bobot yang hilang atau semakin besar bobot yang tersisa berarti semakin sedikit minyak atsiri dan air yang telah menguap, artinya semakin besar ketahanan wangi gel tersebut Fitrah, 2013. Tabel 4.5 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penyimpanan pada ruangan suhu kamar Formula Bobot gel sisa Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 F1 91,74 80,72 68,53 56,05 F2 90,60 78,46 65,01 51,65 F3 89,04 76,91 61,19 49,00 F4 86,26 74,26 57,83 41,96 Keterangan: F1 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1 F2 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1,5 F3 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 F4 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Gambar 4.1 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penyimpanan pada ruangan suhu kamar Universitas Sumatera Utara 39 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 B ob ot G el S is a Lama Penyimpanan Minggu F1 F2 F3 F4 Berdasarkan Gambar 4.1, persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan suhu kamar yang terbesar terdapat pada formula F1 yaitu 56,05 dan persentase bobot sisa gel terkecil terdapat pada formula F4 yaitu 41,96. Dari hasil persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan suhu kamar dapat disimpulkan bahwa formula terbaik adalah formula F1 yaitu formula dengan konsentrasi minyak nilam 1. Tabel 4.6 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penyimpanan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas Formula Bobot gel sisa Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 F1 88,39 67,68 45,14 22,78 F2 86,61 64,64 41,50 19,71 F3 72,64 47,85 28,50 15,89 F4 70,12 36,58 21,47 14,60 Keterangan: F1 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1 F2 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1,5 F3 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 F4 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Gambar 4.2 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penyimpanan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas Universitas Sumatera Utara 40 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 B ob ot G el S is a Lama Penimpanan minggu F1 F2 F3 F4 Berdasarkan Gambar 4.2, persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas yang terbesar terdapat pada formula F1 yaitu 22,78 dan persentase bobot sisa gel terkecil terdapat pada formula F4 yaitu 14,60. Dari hasil persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas dapat disimpulkan bahwa formula terbaik adalah formula F1 yaitu formula dengan konsentrasi minyak nilam 1. Tabel 4.7 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penyimpanan pada ruangan AC Formula Bobot gel sisa Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 F1 89,05 78,62 62,60 48,95 F2 87,78 77,21 58,79 43,95 F3 84,72 71,85 51,65 38,51 F4 82,06 68,87 45,39 35,17 Keterangan: F1 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1 F2 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1,5 F3 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 F4 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Gambar 4.3 Persentase bobot gel sisa pengharum ruangan selama penimpanan pada ruangan AC Universitas Sumatera Utara 41 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 T ot al P en gu ap an Z at C ai r Biasa Kipas AC Berdasarkan Gambar 4.3, persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan AC yang terbesar terdapat pada formula F1 yaitu 48,95 dan persentase bobot sisa gel terkecil terdapat pada formula F4 yaitu 35,17. Dari hasil persentase bobot sisa gel pengharum ruangan pada ruangan AC dapat disimpulkan bahwa formula terbaik adalah formula F1 yaitu formula dengan konsentrasi minyak nilam 1. Tabel 4.8 Persentase total penguapan zat cair gel pengharum ruangan berdasarkan ruang peletakan Ruangan Uji Total penguapan zat cair F1 F2 F3 F4 Suhu kamar 43,94 48,37 51,00 58,03 Suhu kamar yang diberi kipas 77,21 80,28 84,10 85,39 AC 51,04 56,04 61,48 64,82 Keterangan: F1 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1 F2 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 1,5 F3 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 F4 : Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Gambar 4.4 Persentase total penguapan zat cair gel pengharum ruangan berdasarkan ruang peletakan Universitas Sumatera Utara 42 Berdasarkan Gambar 4.4, total persentase penguapan zat cair terkecil terdapat pada formula F1. Pada ruangan suhu kamar yaitu 43,94, ruangan suhu kamar yang diberi kipas 77,21 dan pada ruangan AC yaitu 51,04. Sedangkan total persentase penguapan zat cair terbesar terdapat pada formula F4, pada ruangan suhu kamar yaitu 58,03, ruangan suhu kamar yang diberi kipas yaitu 85,39 dan ruangan AC yaitu 64,82. Dari hasilpersentase total penguapan zat cair dapat disimpulkan bahwa formula terbaik adalah formula F1 yaitu formula dengan konsentrasi minyak nilam 1. Berdasarkan ruang peletakan, total persentase penguapan zat cair terbesar terdapat pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas, diikuti ruangan AC dan persentase penguapan zat cair terkecil pada ruangan suhu kamar. Pada gel yang diletakkan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas memiliki persentase penguapan zat cair paling besar karena kontak gel dengan udara yang dihasilkan oleh kipas angin sangat kuat dan signifikan sehingga ketahanan wangi gel pengharum ruangan yang diletakkan pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas lebih kecil daripada gel pengharum ruangan yang diletakkan di tempat lain. Sedangkan gel yang diletakkan pada ruangan suhu kamar memiliki total persentase penguapan zat cair terkecil karena sirkulasi udara pada ruangan suhu kamar tidak sebagus pada ruangan suhu kamar yang diberi kipas, sehingga kontak gel dengan udara pada ruangan suhu kamar tidak signifikan oleh karena itu persentase bobot gel sisa pengharum ruangan pada ruangan suhu kamar lebih besar daripada gel pengharum ruangan yang diletakkan di tempat lain. Total persentase penguapan zat cair berbanding terbalik dengan ketahanan wangi gel pengharum ruangan, semakin tinggi total persentase penguapan zat cair Universitas Sumatera Utara 43 maka semakin kecil ketahanan wangi gel pengharum ruangan tersebut. Gel pengharum ruangan yang memiliki persentase bobot sisa terbesar berarti memiliki persentase total penguapan zat cair terkecil. Susut bobot gel pengharum ruangan dipengaruhi oleh suhu dan seberapa banyak konsentrasi minyak kenanga dan bahan fiksatif minyak nilam, semakin banyak minyak atsiri yang terkandung dalam produk maka laju penguapan akan semakin rendah. Teknik pengadukan juga dapat mempengaruhi susut bobot, karena semakin homogen suatu larutan maka kestabilan gel akan lebih baik dan penguapan dapat dihambat. Karagenan sebagai bahan pembentuk gel juga mempengaruhi susut bobot gel pengharum ruangan karena karagenan berfungsi meningkatkan kestabilan emulsi dengan menjaga droplet minyak dan mencegah pemisahan bahan yang tidak larut. Karagenan sebagai gelling agent jika dikombinasi dengan xanthan gum yang merupakan non-gelling agent dapat meningkatkan viskositas, sehingga gel yang dihasilkan lebih elastis dan dapat menurunkan penguapan zat cair Saha dan Suvendu, 2010.

4.5 Uji Ketahanan Wangi