14 gum
pada konsentrasi rendah larutannya kental, pada perubahan suhu terjadi sedikit perubahan kekentalannya. Xanthan gum dinyatakan aman digunakan
dalam pangan sebagai pengemulsi, pengental, dan pendorong buih pada pangan Tranggono, dkk, 1989. Xanthan gum telah digunakan dalam berbagai macam
makanan untuk sejumlah alasan penting, termasuk stabilisasi emulsi, stabilitas suhu, kompatibilitas dengan bahan makanan, dan sifat reologi pseudoplastik nya.
Karena fungsinya yang dapat digunakan sebagai pendispersi, pengemulsi dan pensuspensi, xanthan gum dapat digunakan dalam formulasi farmasi, kosmetik
dan pertanian Garcia, et al., 2000. Xanthan gum
dapat membentuk larutan kental pada konsentrasi rendah 0,1 – 0,2. Pada konsentrasi 2 - 3 terbentuk gel. Xanthan gum dapat
dicampur dengan protein atau polisakarida lain. Xanthan gum ini membentuk film yang liat dan lentur. Xanthan gum ini memiliki banyak kelebihan dengan jenis
gum lainnya yaitu memiliki viskositas tinggi pada konsentrasi gum yang rendah, memiliki viskositas yang relatif stabil pada pengaruh pH dan suhu Winarno,
1994.
2.5 Minyak Nilam
Tanaman nilam telah berkembang di daerah Aceh, Langkat Sumatera Utara, Pasman Sumatera Barat, Sukabumi Jawa Barat dan Purwokerto Jawa
Tengah. Orang asing menyebutnya patchouly,sedangkan di Indonesia sendiri memiliki beberapa nama daerah dilem, nilam Sumatera, remi, kawini Sumba,
pisak Alor, dan ugapa Timor. Tanaman nilam merupakan tumbuhan daerah tropik tanaman ini termasuk family labiatae dan merupakan tumbuhan semak
dengan ketinggian sekitar 0,3-1,3 meter. Tanaman nilam berakar serabut,
Universitas Sumatera Utara
15 berbatang lunak dan berbuku-buku. Buku batangnya menggembung dan berair,
warna batangnya hijau kecoklatan Santoso, 1990. Daun nilam merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur atau
lonjong, melebar di tengah, meruncing ke ujung dan tepinya bergerigi. Tulang daunnya bercabang-cabang ke segala penjuru. Bila daun nilam di remas-remas
akan berbau harum. Oleh karena itu masyarakat desa sering menggunakannya untuk mandi atau mencuci pakaian sebagai pengganti sabun dan sekaligus untuk
memberi bau wangi. Daun nilam merupakan bagian dari tanaman nilam yang paling berharga, karena minyak nilam yang baik berasal dari daunnya. Tanaman
nilam tidak selalu berbunga, tergantung pada jenisnya. Nilam yang berbunga, bunganya berwarna putih dan tersusun di tangkai. Jenis nilam yang berbunga ini
menjadi indikator bahwa nilam tersebut tidak layak dikembangkan, karena kadar minyaknya rendah dan komposisi minyaknya juga jelek Santoso, 1990.
2.5.1 Jenis nilam
1. Pogostemon cablin, Benth Nilam jenis ini daunnya agak membulat seperti jantung, di bagian bawah
daun terdapat bulu-bulu rambut sehingga warnanya nampak pucat. Nilam jenis ini tidak atau jarang sekali berbunga. Kadar minyaknya tinggi sekitar 2,5-5 dan
komposisi minyaknya bagus Santoso, 1990. 2. Pogostemon heyneanus, Benth
Nilam jenis ini daunnya lebih tipis daripada daun nilam jenis Pogostemon cablin
dan ujungnya agak runcing. Spesifikasi nilam jenis ini adalah berbunga. Kadar minyaknya rendah sekitar 0,5-1,5 dari berat daun kering. Komposisi
minyaknya jelek Santoso, 1990.
Universitas Sumatera Utara
16 3. Pogostemon hortensis, Backer
Bentuknya hampir sama dengan Pogostemon heyneanus. Daunnya tipis, ujung daun agak runcing dan tidak berbunga. Kadar minyaknya rendah 0,5-1,5
dari berat daun kering dan komposisi minyaknya jelek Santoso, 1990. Daun nilam dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya:
a. daun nilam dapat dipergunakan untuk pelembab kulit, dengan cara
menggosok-gosokkan daun nilam yang segar ke seluruh bagian tubuh. Di samping itu juga dapat dipakai untuk menghilangkan bau badan dan gatal-
gatal akibat gigitan nyamuk atau semut. b.
daun nilam dapat digunakan sebagai pewangi aroma masakan atau kue. Caranya melalui proses oksidasi, kemudian kemudian dihidrolisi oleh
isogeunolasetat, sehingga daun nilam menjadi tepung berwarna putih yang dapat dipakai penyedap aroma masakan.
c. daun nilam juga dapat dipergunakan juga untuk obat antiinfeksi. Caranya
daun nilam ditumbuk halus dan dipakai untuk kompres bagian badan yang luka.
2.5.2 Manfaat minyak nilam
Minyak nilam merupakan bahan baku yang penting untuk industri wewangian dan kosmetika. Minyak nilam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
sukar tercuci, sukar menguap dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya, dapat larut dalam alkohol dan dapat dicampur dengan minyak eteris lainnya. Karena
sifat-sifat nya inilah minyak nilam dipakai sebagai fiksatif untuk industri wewangian. Kandungan yang terdapat di dalam minyak nilam meliputi patchouli
Universitas Sumatera Utara
17 alcohol, patchouli camphor, eugenol, benzaldehyde, cinnamic aldehyde,
dan cadinene
Santoso, 1990.
2.5.3 Mutu minyak nilam
Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal dengan nama patchouli oil.
Karakteristik minyak nilam menurut patokan Essential Oil Associaton of USA
EOA sebagai berikut Lutony, 1994: a.
penampilan, warna dan bau: cairan berwarna cokelat kehijauan sampai berwarna cokelat tua kemerahan. Aromanya khas, awet dan sedikit mirip
barus atau kamper. b.
berat jenis pada 25°C: 0,950-0,975 c.
putaran optik: -48 – -65° d.
indeks refraksi pada 20°C: 1.5070-1.5150 e.
bilangan asam: maksimum 5 f.
bilangan ester: maksimum 10 g.
bilangan penyabunan: maksimum 20 h.
kelarutan dalam alkohol 90: larut dalam 10 volume Sedangkan standart mutu minyak nilam yang selama ini diberlakukan di
Indonesia menurut SP-6-1975 dan revisi bulan Maret 1982 sebagai berikut Lutony, 1994:
a. warna kuning muda sampai cokelat tua
b. bobot jenis pada 25°C: 0,943-0,983
c. bilangan asam: maksimum 5
d. bialangan ester: maksimum 10
e. kelarutan dalam etanol 90
Universitas Sumatera Utara
18 f.
bau segar, khas minyak nilam g.
putaran optik -47 – -66°
2.6 Minyak Kenanga