31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Kestabilan Gel 4.1.1 Pemeriksaan organoleptik tekstur
Pada penelitian tahap pertama dilakukan pembuatan gel dengan memvariasikan berbagai perbandingan karagenan : xanthan gum dengan
konsentrasi 3 untuk mendapatkan tekstur gel terbaik yaitu kenyal, elastis, dan tidak mudah patah. Perbandingan karagenan : xanthan gum yaitu sebesar 30:70,
40:60, 50:50, 60:40 dan 70:30. Menurut Hargreaves 2003, penggunaan karagenan pada formulasi pembuatan gel pengharum ruangan adalah 3, dalam
penelitian ini karagenan dikombinasi dengan xanthan gum. Hasil pemilihan gel terbaik dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tekstur gel dari sediaan gel pengharum ruangan menggunakan variasi
konsentrasi karagenan dan xanthan gum Formula
Karagenan : Xanthan Gum
Tekstur gel G1
30 : 70 Gel yang terbentuk sangat rapuh, sangat
mudah patah dan mengalami sineresis G2
40 : 60 Gel yang terbentuk rapuh, mudah patah dan
mengalami sineresis G3
50 : 50 Gel yang terbentuk rapuh, mudah patah dan
mengalami sineresis G4
60 : 40 Gel yang terbentuk kenyal, elastis dan masih
mengalami sineresis G5
70 : 30 Gel yang terbentuk kenyal, elastis dan tidak
mudah patah Keterangan:
G1 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 30:70 G2 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 40:60
G3 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 50:50 G4 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 60:70
G5 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 70:30
Universitas Sumatera Utara
32 Berdasarkan pengamatan terhadap tekstur gel pada Tabel 4.1, diperoleh
bahwa formula G1, G2 dan G3 memiliki tekstur gel yang buruk yaitu rapuh, mudah patah dan mengalami sineresis, hal ini dikarenakan konsentrasi bahan
pembentuk gel lebih sedikit. Pada formula G4, tekstur gel yang dihasilkan sudah cukup baik, tetapi masih mengalami sineresis.
Formula gel terbaik yaitu pada formula G5, karena gel yang terbentuk kenyal, elastis dan tidak mudah patah.
4.1.2 Nilai sineresis
Pada pengujian ini digunakan formula gel pengharum ruangan tanpa bahan pewangi minyak kenanga dan bahan fiksatif minyak nilam. Pada penelitian ini,
sineresis menunjukkan kestabilan gel dalam mempertahankan air yang terperangkap di dalamnya. Sineresis adalah peristiwa keluarnya air dari dalam gel
yang disebabkan oleh terbentuknya gel yang semakin mengeras dan mengerut akibat proses pendinginan. Apabila nilai sineresis yang dihasilkan semakin tinggi,
maka gel yang dihasilkan semakin berair dan menjadi mudah patah, sedangkan jika nilai sineresis yang dihasilkan semakin rendah, maka gel yang dihasilkan
menjadi elastis, tidak berair dan tidak mudak patah
Mas, 2013.
Berdasarkan Tabel 4.2, formula G1, G2, G3 dan G4 memiliki sineresis yang tinggi dan melebihi 1. Formula G5 memiliki sineresis terkecil dan dibawah 1
yaitu 0,98, sehingga gel yang dihasilkan lebih stabil daripada formula yang lain. Hal ini dikarenakan, semakin banyak karagenan yang digunakan, semakin kuat
memerangkap air dan hidrokoloid sehingga air tidak keluar dari permukaan gel. Selain itu, semakin banyak xanthan gum yang digunakan semakin tinggi sineresis
Universitas Sumatera Utara
33 yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena sifat xanthan gum tidak dapat
membentuk gel, tetapi membentuk cairan yang sangat kental. Hasil uji kestabilan gel dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Persentase sineresis dari sediaan gel pengharum ruangan menggunakan
variasi konsentrasi karagenan dan xanthan gum Formula
Berat Awal g Berat Akhir g
Sineresis G1
47,62 45,82
3,78 G2
41,75 40,46
3,09 G3
45,36 44,15
2,66 G4
41,17 40,47
1,70 G5
49,85 49,36
0,98 Keterangan:
G1 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 30:70 G2 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 40:60
G3 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 50:50 G4 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 60:70
G5 : Formula karagenan dan xanthan gum dengan perbandingan 70:30
Xanthan gum pada konsentrasi rendah dapat meningkatkan viskositas,
sedangkan pada konsentrasi tinggi xanthan gum dapat memebentuk seperti gel tetapi tidak secara teknis membentuk gel. Xanthan gum dapat benar-benar
membentuk gel jika dikombinasi dengan locust bean gum. Manfaat nyata dari xanthan gum
dapat terlihat apabila xanthan gum dikombinasi dengan bahan lain. Kombinasi xanthan gum dengan dengan karagenan dan guar gum dapat
meningkatkan viskositas sehingga dapat mencegah terjadinya sineresis gel. Sedangkan kombinasi xanthan gum dengan locust bean gum dapat membentuk gel
Anonim, 2014. Sineresis air pada gel merupakan fenomena yang alami, air yang berlebihan
akan keluar dari matriks gel. Peristiwa ini dapat diminimalkan dengan menentukan proporsi dan konsentrasi penyusun hidrokoloid yang tepat serta
penambahan bahan pembentuk gel yang mendukung. Sineresis gel dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara
34 oleh suhu, kelembaban, konsentrasi garam dan konsentrasi polisakarida Kaya,
2015.
4.2 Pemilihan Aroma TerbaikMinyak Kenanga