hak konsumen. Sehingga konsumen tidak lagi berada pada posisi yang lemah dan dapat menuntut hak-haknya sesuai apa yang diperjanjikan.
Didalam Hukum Perlindungan Konsumen terdapat beberapa istilah-istilah yang memiliki makna yang berbeda-beda dan menyebabkan akibat hukum yang
berbeda pula. Untuk itu perlu dibahas mengenai beberapa istilah yang sering digunakan di dalam perlindungan konsumen tersebut.
1. Konsumen
Di dalam kegiatan sehari-hari kita tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan yang memposisikan kita sebagai konsumen. Konsumen merupakan salah satu
pihak dalam hubungan dan transaksi ekonomi yang hak-haknya sering diabaikan. Di dalam ilmu ekonomi ada dua jenis konsumen, yakni konsumen antara dan
konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan
Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.
23
23
Gunadiemaha, Pengertian Produsen dan Konsumen dalam Tinjauan TOU,
Kata “konsumen” pun sering kali di sebutkan di dalam percakapan sehari- hari. Sehingga perlu diberikan batasan pengertian yang jelas agar mempermudah
kita dalam membahas tentang perlindungan konsumen. Di dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Perlindungan Konsumen
UUPK yaitu UU Nomor 8 Tahun 1999 disebutkan bahwa :
http:gunadiemaha.wordpress.com20100504pengertian-produsen-konsumen-dalam-tinjauan- tou, diakses pada Kamis, 23 Mei 2013
Universitas Sumatera Utara
“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.” Pengertian konsumen yang dituliskan didalam Undang-Undang
Perlindungan Konsumen tersebut dapat kita simpulkan bahwa konsumen yang dimaksud adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir memperoleh barang
danatau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain dimana
ia merasakan secara langsung dampak yang ditimbulkan oleh barang dan atau jasa yang dikonsumsinya.
24
Selain pengertian diatas, dikemukakan pula pengertian konsumen, yang khusus berkaitan dengan masalah ganti kerugian. Di Amerika Serikat, pengertian
konsumen meliputi “korban produk yang cacat” yang bukan hanya meliputi pembeli, melainkan juga korban yang bukan pembeli, namun pemakai, bahkan
korban yang bukan pemakai memperoleh perlindungan yang sama dengan Dapat dilihat bahwa di dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen
ini tidak hanya manusia dan badan hukum yang dilindungi namun juga makhluk hidup lain yang bukan manusia seperti hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Pengertian mengenai konsumen di dalam UUPK tersebut memberikan perlindungan yang seluas-luasnya kepada konsumen, sehingga diharapkan dapat
menanggulangi seluruh permasalahan yang merugikan konsumen dalam mengonsumsi barang dan atau jasa.
24
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
pemakai. Sedangkan di Eropa, hanya dikemukakan pengertian konsumen berdasarkan Product Liability Directive Direktif Kewajiban Produk selanjutnya
disebut directive, sebagai pedoman bagi negara Masyarakat Ekonomi Eropa MEE dalam menyusun ketentuan mengenai Hukum Perlindungan Konsumen.
Berdasarkan directive tersebut yang berhak menuntut ganti kerugian adalah pihak yang menderita kerugian karena kematian atau cedera atau kerugian berupa
kerusakan benda selain produk yang cacat itu sendiri.
25
2. Pelaku Usaha Produsen