“Pelaku usaha dalam setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.”
Pengertian pelaku usaha yang dituangkan didalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen merupakan pengertian yang sangat luas meliputi grosir,
pengecer, dan sebagainya. Namun, dalam pengertian pelaku usaha tersebut , tidak mencakup eksportir ataupun pelaku usaha luar negeri, karena UUPK membatasi
orang perserorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia.
27
B. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen
Upaya perlindungan konsumen di Indonesia didasarkan pada sejumlah asas dan tujuan yang diyakini dapat memberikan arahan dalam implementasinya
dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya asas dan tujuan yang jelas, hukum perlindungan konsumen memiliki dasar pijakan yang benar-benar kuat.
Di dalam Undang-Undang Perlindungan konsumen dicantumkan beberapa asas-asas Perlindungan Konsumen. Asas-asas yang dianut dalam hukum
perlindungan konsumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 UUPK adalah:
28
1. Asas manfaat
Asas ini mengandung makna bahwa penerapan UUPK harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kedua pihak,
27
Ahmadi Miru Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, Hal. 9
28
Wibowo Tunardi, Asas dan Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen,
http:www.wibowotunardy.comasas-dan-tujuan-hukum-perlindungan-konsumen, diakses pada Kamis, 23 Mei 2013
Universitas Sumatera Utara
konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan. Sehingga tidak ada satu pihak yang kedudukannya lebih tinggi dibanding pihak lainnya.
Kedua belah pihak harus memperoleh hak-haknya.
2. Asas keadilan
Penerapan asas ini dimaksudkan agar peran seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan bagi
konsumen dan pelaku usaha untuk dapat memperoleh haknya dan menunaikan kewajibannya secara adil.
3. Asas keseimbangan
Melalui penerapan asas ini, diharapkan kepentingan konsumen, pelaku usaha serta pemerintah dapat terwujud secara seimbang, tidak ada
pihak yang lebih dilindungi.
4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen
Diharapkan penerapan UU PK akan memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan konsumen dalam penggunaan, pemakaian,
dan pemanfaatan barang danatau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
5. Asas kepastian hukum
Dimaksudkan agar baik konsumen dan pelaku usaha mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan
konsumen, serta negara menjamin kepastian hukum.
Kelima asas yang disebutkan dalam pasal tersebut, bila diperhatikan substansinya, dapat dibagi menjadi 3 tiga asas, yaitu:
29
1. Asas Kemanfaatan yang didalamnya meliputi asas keamanan dan
keselamatan konsumen. 2.
Asas keadilan yang didalamnya meliputi asas keseimbangan, dan 3.
Asas kepastian hukum Masing-masing Undang-Undang memiliki tujuan khusus. Tujuan Undang-
Undang Perlindungan Konsumen adalah untuk melindungi kepentingan konsumen dan sekaligus sebagai acuan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas
barang danatau jasa yang diproduksinya. Lebih lengkapnya tujuan Undang-
29
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Op.Cit., Hal 26
Universitas Sumatera Utara
Undang Perlindungan Konsumen dicantumkan didalam Pasal 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yaitu :
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri. b.
Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang danatau
jasa.
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,
menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen. d.
Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi.
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
C. Hak dan Kewajiban Konsumen