115 dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan diantaranya pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Pengawasan merupakan bagian  dari  fungsi  manajemen yang  khususnya berupaya  agar  rencana  yang  sudah  ditetapkan  dapat  tercapai sebagaimana
mestinya.  Schermerhorn  dalam  Sule dan Saefullah, 2005 :  317  mendifinisikan pengawasan  merupakan
proses  dalam  menetapkan  ukuran  kinerja  dalam pengambilan tindakan  yang  dapat  mendukung  pencapaian  hasil  yang
diharapkan  sesuai  dengan ukuran  yang  telah  ditetapkan. Pengawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat
digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar menerapkan prinsip efisiensi
dan mengarah pada upaya mencapai keseluruhan tujuan organisasi,  Harahap, 2001 : 14. Sedangkan menurut Masry  2004 : 61 pengawasan adalah proses
dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang telah ditentukan.
Defenisi ini tidak hanya terpaku pada apa yang direncanakan, tetapi mencakup, dan melingkupi tujuan organisasi, hal tersebut akan mempengaruhi sikap, cara,
sistem, dan ruang lingkup pengawasan yang akan dilakukan oleh seorang manajer.
2.2.2. Fungsi Pengawasan
Pelaksanaan  kegiatan  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan memerlukan  pengawasan,  agar  perencanaan  yang  telah  disusun  dapat
116 dilasksanakan  dengan  baik.
Masry 2004 : 62  mengemukakan beberapa  fungsi pengawasan  sebagai berikut:
1. Mempertebal  rasa  tanggung  jawab  terhadap  pejabat  yang  diserahi
tugas  dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan. 2.
Mendidik  para  pejabat  agar  mereka  melaksanakan  pekerjaan  sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
3. Untuk
mencegah terjadinya
penyimpangan, penyelewengan,
kelalaian, dan kelemahan, agar  tidak terjadi  kerugian yang tidak
diinginkan.
2.2.3. Tujuan Pengawasan
Secara filosofis dikatakan bahwa pengawasan sangat penting karena manusia pada dasarnya mempunyai sifat salah atau khilaf, sehingga manusia
dalam organisasi perlu diawasi, bukan untuk mencari kesalahannya kemudian menghukumnya tetapi untuk mendidik dan membimbingnya.
Masry 2004 : 61 mengemukakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian,
dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan. 2.
Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang  telah
117 ditetapkan sebelumnya.
Pencapaian tujuan perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan maka fungsi pengawasan harus dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan penyimpangan
sehingga lebih bersifat mencegah dibandingkan dengan tindakan tindakan pengawasan yang sesudah terjadinya penyimpangan.  Oleh  karena  itu,  tujuan
pengawasan  adalah  menjaga  hasil  pelaksanaan  kegiatan  sesuai  dengan rencana, ketentuan-ketentuan dan instruksi yang telah ditetapkan benar-benar
diimplementasikan, sebab pengawasan yang baik akan tercipta tujuan perusahaan.
2.2.4. Langkah-Langkah dalam Pengawasan
Langkah-langkah  yang  dilakukan  selama  proses  pengawasan menurut Schermerhorn dalam Sule dan Saefullah 2006 : 317 antara lain:
1. Penetapan  standar:  Tujuan  yang  ingin  dicapai  organisasi  bisnis  atau
perusahaan harus  ditetapkan dengan  jelas  dan lengkap pada saat perencanaan dibuat.
2. Penilaian kinerja: Upaya  untuk  membandingkan  kinerja  yang  dicapai
dengan tujuan dalam standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 3.
Tindakan  koreksi:  Tindakan  yang  dilakukan  perusahaan  apabila perusahaan  mengalami  masalah  dan  mencari jawaban  mengapa  masalah
tersebut terjadi.
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan