11
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin meneliti sejauh mana pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja perawat di rumah sakit Santa Elisabeth Medan?
2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja perawat di rumah sakit Santa Elisabeth Medan dengan
kepuasan kerja sebagai variabel intervening?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan
dan budaya organisasi terhadap kinerja perawat di rumah sakit Santa Elisabeth Medan.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja perawat di rumah sakit Santa Elisabeth
Medan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
Universitas Sumatera Utara
12
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, dapat meningkatkan kompetensi keilmuan dan menambah
wawasan berkaitan dengan akuntansi keperilakukan. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi manajemen rumah
sakit Santa Elisabeth Medan agar dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja perawat
melalui kepuasan kerja, motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi. 3. Sedangkan bagi akademisi dan peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.5. Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang dilakukan oleh Mariam 2009 yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai Variabel Intervening: Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa
Indonesia Persero. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja, ada pengaruh yang
searah antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja, ada pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, ada pengaruh yang searah
antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dan pengaruh yang searah antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan.
Akan tetapi, peneliti melakukan penelitian dengan menambah satu 1 variabel independen yaitu motivasi kerja dan lokasi penelitian yang berbeda dari
peneliti sebelumnya. Penelitian ini berlokasi di Rumah sakit Santa Elisabeth jalan
Universitas Sumatera Utara
13
Haji Misbah nomor 7 Medan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan sedangkan Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia Persero
bergerak dalam bidang bisnis jasa. Alasan mengapa Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening yakni variabel ntervening adalah variabel yang secara teoritis
memengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Wutun 2004:73 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah kondisi kesukaan atau ketidaksukaan menurut pandangan karyawan terhadap pekerjaannya. Maka
kepuasan kerja tidak dapat diukur. Dan dari hasil studi tentang kepuasan kerja dapat disampaikan bahwa variabel yang memengaruhi adalah budaya organisasi
dan pada studi lain ditemukan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan Locke, 1984.
Peneliti mau meneliti ulang dengan kepuasan kerja sebagai varibel intervening, apakah teori yang diteliti oleh Mariam 2009 berlaku juga di rumah
sakit karena rumah sakit adalah sebuah institusi keperawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. World Health Organization WHO mendefinisikan rumah sakit sebagai sebuah sarana tinggal yang menyediakan pelayanan medik singkat
atau lama, yang meliputi pelayanan pengamatan, diagnostik, pengobatan dan pemulihan untuk mereka yang menderita penyakit atau cedera dan untuk yang
melahirkan. Pelayanan rumah sakit mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri. Karakteristik ini diakibatkan oleh karena rumah sakit merupakan suatu
organisasi yang sangat kompleks karena padat sumber daya manusia, padat modal, padat teknologi dan ilmu pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
14
Karakteristik rumah sakit tersebut meliputi: 1. Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah
sakit tidak bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Karena pada akhirnya ciri ini menurunkan keunikan lain
yang menyangkut aspek peri kemanusiaan humanitarian dan etika. 2. Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada
pada posisi yang lebih lemah sedangkan rumah sakit mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”, misalnya
kasus ekstrim pembedahan, pasien hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ia membutuhkan suatu perawatan, kondisi ini sering
dikenal dengan consumer ignorance atau konsumen yang bodoh. 3. Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatanrumah sakit tidak saja
memengaruhi “pembeli” tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko kebutuhan pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan juga
publik.
Universitas Sumatera Utara
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA