35
ketidakpuasan kerja dalam banyak hal sering dimanifestasikan dalam tindakan- tindakan destruktif aktif dan pasif, seperti suka mengeluh, menjadi tidak patuh
terhadap peraturan, tidak berusaha menjaga aset perusahaan, membiarkan hal-hal buruk terus terjadi, dan menghindar dari tanggung jawabnya.
Luthans 1995 menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang digambarkan pada kepuasan gaji, promosi, supervisi dan kerja sama antar pekerja sangat besar
pengaruhnya dalam meningkatkan kinerjanya, namun hal tersebut sangat dipengaruhi budaya kerja yang kondusif pekerja terhadap organisasi. Hal ini akan
memberikan gambaran tentang tindakan, reaksi maupun keputusan mereka terhadap situasi pekerjaannya masing-masing.
2.2. Review Hasil-Hasil Penelitian
Hasil studi empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno 2008 tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan, kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, budaya organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
36
Selanjutnya penelitian Mariam 2009 yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening: Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia Persero. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja, ada pengaruh yang searah antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja, ada
pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, ada pengaruh yang searah antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dan
pengaruh yang searah antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Wahyuddin dan Djumino 2004 mengenai
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai.
Selanjutnya hasil penelitian Mulyanto dan Widayati 2007 berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Studi Kasus di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar . Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan bahkan paling dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar, kepemimpinan mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatip dan
Universitas Sumatera Utara
37
signifikan terhadap kinerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar.
Penelitian Nurfaiyah dan Damajanti 2012 yang berjudul Pengaruh
Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia. Hasil penelitian berkesimpulan
bahwa motivasi, budaya organisasi, dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.
Beberapa penelitian di atas akan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian ini mengenai pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu No Nama
Judul Penelitian Variabel
Penelitian
Hasil penelitian
1 Brahmasari
dan Suprayetno
2008 Pengaruh Motivasi
Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan serta
Dampaknya pada Kinerja Perusahaan
Studi kasus pada PT. Pei Hai International
Wiratama Indonesia
Variabel Independen:
Motivasi Kerja, Kepemimpinan
,
Budaya Organsiasi,
Kepuasan Kerja
Variabel Dependen:
Kepuasan Kerja,
Kinerja Pegawai
Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan, Kepemimpinan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan, Budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan, Motivasi
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan, Kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja
perusahaan, Budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
38
kinerja perusahaan, dan Kepuasan kerja
karyawan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan
2 Mariam
2009 Pengaruh Gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai
Variabel Intervening : Studi Pada Kantor
Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia
Persero Variabel
Independen: Gaya
kepemimpinan, Budaya
Organisasi, Kepuasan kerja
Variabel Dependen:
Kepuasan kerja,
Kinerja Karyawan
Ada pengaruh yang searah antara gaya
kepemimpinan dengan kepuasan kerja, ada
pengaruh yang searah antara budaya organisasi
dengan kepuasan kerja, ada pengaruh yang
searah antara gaya kepimpinan dengan
kinerja karyawan, ada pengaruh yang searah
antara budaya organisasi dengan kinerja
karyawan, dan pengaruh yang searah antara
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan.
3. Wahyuddin
dan Djumino. A
2004 Analisa
Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Prestasi kerja Pegawai Pada Kantor
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat di Kabupaten Wonogiri.
Variabel Independen:
kepemimpinan, motivasi
Variabel Dependen:
Prestasi Kerja Bahwa budaya
organisasi dan reward secara simultan maupun
parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
4. Mulyanto dan
Widayati 2007
Pengaruh Kepemimpinan Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Moderating Studi
Kasus Di Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan
Kabupaten Karanganyar .
Variabel Independen:
Kepemimpinan , Motivasi
Kerja, Kepuasan kerja
Variabel Dependen:
Kepuasan kerja,
Kinerja Pegawai
Motivasi mempunyai pengaruh yang positip
dan signifikan bahkan paling dominan terhadap
kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Karanganyar, Kepemimpinan
mempunyai pengaruh positip dan signifikan
terhadap
kinerja Pegawai Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten
Karanganyar dan
Kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
39
mempunyai pengaruh negatip dan signifikan
terhadap kinerja di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Karanganyar.
5. Nurfaiyah
dan Damajanti
2012 Pengaruh
Motivasi, Kepemimpinan Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja Dan Kinerja Karyawan
PT.Samwon Busana Indonesia.
Variabel Independen:
Kepemimpinan ,
Budaya Organisasi,
Kepuasan kerja Variabel
Dependen: Kepuasan kerja
Kinerja Karyawan
Motivasi, budaya organisasi, dan
kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan di
PT Samwon Busana Indonesia.
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Universitas Sumatera Utara
40
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan judul penelitian dan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka konseptual dari penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Pengaruh Motivasi kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dengan Kepuasan kerja
Sebagai Variabel Intervening
Dalam penelitian ini yang dilihat adalah motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja. Motivasi kerja merupakan faktor
psikologis yang menunjukkan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Dengan
semakin tingginya tingkat motivasi seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya, maka semakin tinggi pula kinerja atau prestasi kerja
perawat tersebut. Kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi orang lain agar mau
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan keinginannya. Dengan kata lain, Kepuasan Kerja
Z Motivasi Kerja
X
1
Kepemimpinan X
2
Budaya Organisasi X
3
Kinerja Perawat Y
H
1
H
2
H
2
H
2
H1 H1
H
2
Universitas Sumatera Utara