66
BAB IV ASI EKSKLUSIF DAN KEBUDAYAAN
Pemberian ASI Eksklusif tidak hanya suatu perilaku yang dilakukan secara natural dan insting seorang ibu yang melahirkan bayi, terdapat hal lainnya yang
mempengaruhi perilaku tersebut. Kebudayaan sebagai pandangan hidup masyarakat memiliki beberapa pengetahuan yang menuntun perilaku tersebut dan
membentuk perilaku tersebut dalam konteks proses kehidupan seorang perempuan menjadi seorang ibu, dan terdapat pula aspek kehidupan yang ikut menjadi
pendorong kegiatan menyusui menjadi suatu kegiatan kultural yang saling berkaitan antara satu sama lain.
4.1 Pemberian ASI Eksklusif dan Pemahaman Kultural
Tradisi bahasa latin: traditio , ―diteruskan‖ atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya
dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi
kegenerasi baik tertulis maupun sering kali lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Pemahaman kultural dan kesehatan adalah suatu kesepahaman antara upaya-upaya kesehatan yang dibangun dalam terminologi kebudayaan, dan secara
Universitas Sumatera Utara
67 sederhana dapat dikatakan bahwa upaya-upaya kesehatan tersebut berjalan dan
menyesuaikan dengan keadaaan hidup suatu kebudayaan, mengutip Winkelman 2009:2 yang mengatakan :
― Medical anthropology is the primary discipline addressing the
interfaces of medicine, culture, and health behavior and incorporating cultural perspectives into clinical settings and public
health programs. ‖
Kutipan tersebut dapat diartikan sebagai suatu upaya menjembatani antara pemahaman kesehatan secara umum dalam kerangka kebudayaan, secara spesifik
disebutkan bahwa antropologi kesehatan menghubungkan antara pengobatan —
budaya--dan perilaku hidup sehat yang dikombinasikan dengan pandangan kebudayaan dalam sudut pandang klinis dan kegiatan kesehatan umum.
Pemberian ASI Ekskusif dalam kehidupan kultural sebagaimana tampak pada beberapa kebudayaan Batak, Jawa, Melayu memberi perhatian terhadap
kesehatan ibu menyusui dan bayi yang menerima asupan gizi susu tersebut melalui norma kebudayaan, seperti membatasi interaksi ibu dengan tetap tinggal
didalam rumah dalam kurun waktu tertentu, mendekatkan ibu menyusui dengan bayi dalam upaya membangun kedekatan secara emosional hingga pada
pemanfaatan beberapa tumbuhan yang dianggap dapat melancarkan keluarnya air susu ibu.
Pemahaman kebudayaan tersebut seringkali hanya berlaku pada kehidupan satu kebudayaan dan memiliki kesulitan ketika dilakukan penggabungan antara
dua pemahaman kebudayaan, namun pada beberapa kasus juga terjadi suatu kompromi pemahaman kebudayaan terhadap kesehatan ASI Eksklusif, hal ini
dikarenakan kebudayaan memiliki keterikatan terhadap ekologi, dan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
68 pendukung kebudayaan tersebut. Winkelman 2009:3 merangkum pemahaman
antara tradisi kebudayaan, kesehatan dan manusia menjadi : ―Perspectives for addressing culture and health relations are
provided by medical anthropology and the cultural systems models used within nursing, public health, and medicine to understand
systemic ecological and social effects on health.
‖ Selain itu, dalam kebudayaan juga hidup tradisi yang dibangun oleh mitos,
dimana mitos yang berlaku dalam kehidupan perlu untuk dikategorisasikan sesuai dengan peruntukkannya.
Definisi tradisi tersebut dalam konteks penulisan ini merupakan gambaran pengetahuan mengenai pemberian ASI Eksklusif yang pada umumnya berakar
pada tradisi dan pengetahuan yang dibangun secara komunal. Pada beberapa bagian pengetahuan komunal tersebut ada yang bersifat mendukung pemberian
ASI Eksklusif dan adapula yang bertentangan dengan kaidah pemberian ASI Ekslusif.
Secara sederhana, edukasi mengenai pemberian ASI Eksklusif diperlukan untuk mendukung dan menambah pengetahuan ibu menyusui terhadap asupan gizi
dan nutrisi bayi dalam pertumbuhan. Proses edukasi tersebut juga harus
dilekatkan pada unsur tradisi agar memiliki efek korelasi yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
69
4.2 Aspek Politis ASI Eksklusif