c.  Magnesium
Berfungsi  sama  dengan  kalsium  dan  fosfor.  Magnesium  banyak ditemukan  di  tulang  kita,  memberi  struktur  dan  tempat
penyimpanan  cadangan.  Sumber  Magnesium  yang  bagus  adalah makanan  yang  tidak  diproses  secara  berlebihan  seperti  gandum,
brokoli dan sayur berdaun hijau Grodner, Anderson, dan Deyoung, 2000.  Suplementasi  magnesium  selama  hamil  akan  mengurangi
frekuensi gagal tumbuh  pada janin. Ibu hamil yang mengonsumsi magnesium  akan  menurunkan  angka  preeklamsia  Aritonang,
2010.  Menurut  Paath  2004,  angka  kebutuhan  magnesium  pada ibu hamil sebesar 350 mg.
d.  Copper tembaga
Enzim –  enzim  yang  mengandung  tembaga  seperti  sitokrom
oksidase  berperan  dalam  banyak  proses  oksidasi  seperti    produksi energy  yang  dibutuhkan  untuk  metabolisme.  Enzim
–  enzim tembaga  tertentu  penting  dalam  tubuh  dengan  fungsi  untuk
menangkal  radikal  bebas,  sintesis  jaringan  pengikat,  transport  dan penggunaan  besi,  sintesis  norepinefrin  dan  sebagai  jalur
metabolisme. Defesiensi  copper  dapat  menyebabkan  kemandulan,  aborsi  dan
lahir  mati.  Selama  hamil,  total  copper  yang  disimpan  berkisar  30 mg  dimana  17  mg  diakumulasi  pada  janin.  Kebanyakan  copper
diakumulasi  pada  akhir  kehamilan  yaitu  0,28mghari.  Perkiraan
Universitas Sumatera Utara
kebutuham  copper  selama  hamil  adalah  1,5 –  2,0mg  hari
Aritonang,  2010.  Sumber  makanan  yang  mengandung  tembaga antara lain hati, kerang, kacang
– kacangan, coklat dan biji – bijian Almatsier, 2004.
e.  Flour
Fluor banyak berperan untuk mencegah kerusakan gigi. Fluoridasi di  masyarakat  dilakukan  melalui  suplai  air.  Suplementasi  secara
oral  lebih  ditujukan  pada  bayi  dan  anak –  anak  daripada  orang
dewasa.  Fluor  paling  banyak  terakumulasi  dalam  lapisan  enamel bagian  luar.  Suplementasi  pada  ibu  hamil  akan  menurunkan
insidens  karies  meskipun  suplai  air  sudah  difluoridasi  Aritonang, 2010.  Sumber  dari  fluor  terdapat  diberikan  dalam  pasta  gigi
disamping suplementasi di dalam air minum Sediaoetama, 2006.
f.  Yodium
Yodium  merupakan  komponen  penting  dari  hormon  tiroid,  yaitu tiroksin  dan  triiodotironin.  Kekurangan  iodium  pada  ibu  selama
hamil  merupakan  penyebab  dari  dampak  gangguan  akibat kekurangan  iodium  secara  luas  terhadap  janin  yaitu  lahir  mati,
aborsi  pengguguran  janin,  cacat  kongenital,  kretin  endemic tubuh  pendekkerdil,  defesiensi  mental,  tuli  dan  lemah  saraf
spastic displegia. Kehamilan dengan kondisi cukup yodium tidak akan menimbulkan
masalah,  sebab  tersedianya  jumlah  yodium  yang  cukup  selama
Universitas Sumatera Utara
hamil  akan  mendukung  proses  adaptasi  fisiologik,  sehingga  tidak sampai  menimbulkan  hipotiroksinemia  maupun  pembesaran
kelenjar gondok. Namun, bagi wanita hamil sehat yang mengalami defesiensi iodium perubahan patologik akan muncul sebagai akibat
stimulasi  berlebih  pada  kelenjar  tiroid  maternal,  sehingga  timbul hipotiroiksinemia  baik  relatif  maupun  absolut  serta  goitrogenesis,
yang  tergantung  ada  berat  ringannya  defesiensi  iodium  yang terjadi. Kondisi
– kondisi akibat kurang tersedianya iodium selama hamil  inilah  yang  menimbulkan  stimulasi  pada  system  tiroid  ibu
melalui  mekanisme  umpan  balik  hipofisi –  tiroid  Aritonang,
2010.  Sumber  iodium  bisa  didapat  dari  garam  yang  difortifikasi, makanan  laut,  air  dan  sayur  di  daerah  non-gondok  Almatsier,
2004
g.  Zat besi