Definisi Gaya Kepemimpinan Uraian Teoritis .1 Gaya Kepemimpinan

tergantung dari perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan di dalam strategi kepemimpinannya. 4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional Teori situasional dapat disimpulkan bahwa seorang peminpin yang efektif memperhatikan faktor-faktor situasional yang terdapat di dalam organisasi. Karena faktor-faktor situasi tersebut tidak selalu tetap, maka diperlukan kemampuan dari peminpin untuk mengadaptasi kepeminpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

2.1.1.4 Definisi Gaya Kepemimpinan

Pengertian gaya kepemimpinan menurut Nawawi 2003 : 115 adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Menurut Tjiptono 2006:161 gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan adalah merupakan cara-cara orang memimpin. Sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas. Sebagai gaya yang diterapkan oleh seorang pemimpin pada situasi tertentu, demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan Mangkuprawira, 2004:23. Dalam pemilihan gaya kepemimpinan yang akan digunakan, perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Harris dalam Heidjrachman 2005:227 mengemukakan 4 faktor yaitu yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan gaya kepemimpinan yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Faktor dalam organisasi b. Faktor pimpinan manajer c. Faktor bawahan d. Faktor situasi penugasan Davis 1995:162 membagi lima gaya kepemimpinan yang umumnya dimiliki para pemimpin, diantaranya: a. Gaya kepemimpinan dalam Teori X dan Y. b. Gaya kepemimpinan positif dan negatif. c. Gaya kepemimpinan yang partisipatif, autokratik, dan bebas kendali. d. Gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur. e. Gaya kepemimpinan kontingensi. Selain itu, ada beberapa gaya kepemimpinan menurut Nawawi 2003:115, yaitu sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan Otoriter Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. 2. Gaya kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Terdapat koordinasi pekerjaan pada Universitas Sumatera Utara semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal pada diri sendiri dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada person atau individu pemimpin, akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. 3. Gaya kepemimpinan Bebas Laissez Faire Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi. Menurut Robbins 2008: 90 terdapat tiga macam model gaya kepemimpinan, yaitu transaksional, transformasional, dan laissez–faire. Ketiga gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu: 1. Gaya Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka. 2. Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang menginspirasikan para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka dan memiliki kemampuan memengaruhi yang luar biasa. Universitas Sumatera Utara Kepemimpinan ini lebih unggul dari pada kepemimpinan transaksional dan menghasilkan tingkat upaya dan kinerja para pengikut yang melampaui apa yang bisa dicapai kalau hanya pendekatan transaksional yang diterapkan. Apabila seorang pemimpin transaksional yang baik tetapi tidak memiliki sifat-sifat transformasional, maka seorang pemimpin itu adalah pemimpin yang biasa-biasa saja. 3. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire Kepemimpinan laissez-faire dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing baik secara perorangan maupun berupa kelompok-kelompok kecil. Laissez-faire adalah model yang paling pasif dan karena itu merupakan perilaku pemimpin yang paling tidak efektif. Para pemimpin yang menggunakan ini jarang dianggap efektif.

2.1.1.5 Gaya Kepemimpinan Transaksional