j. Pemberian insentif yang menyenangkan Perusahaan hendaknya memberikan insentif dengan cara sebaik-baiknya
dengan meningkatkan loyalitas karyawan, kesenangan dan prestasi kerja mereka.
k. Fasilitas yang menyenangkan Fasilitas yang menyenangkan dapat berupa dengan menyediakan kegiatan
reaksi, cafeteria, tempat olahraga, balai pengobatan, tempat ibadah, toilet yang bersih dan pendidikan untuk anak.
Tidak terdapat tolak ukur yang mutlak dalam melihat tingkat semangat kerja, karena setiap individu memiliki perbedaan dalam tingkat kepuasannya. Semangat
kerja bisa diartikan sebagai semacam pernyataan ringkas dari kekuatan-kekuatan psikologis yang beraneka ragam yang menekankan pada hubungan karyawan dengan
pekerjaan mereka. Semangat kerja dapat diartikan juga sebagai suatu iklim atau suasana kerja yang terdapat di dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa
kegairahan karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan dan mendorong karyawan untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah Lidia S.Sihombing 2009 dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Semangat Kerja Karyawan PT Pembangunan Perumahan PP DVO-I Medan.” Dengan hasil penelitian variabel gaya kepemimpinan otokratik X1, variabel gaya
kepemimpinan partisipatif X2 dan gaya kepemimpinan pendelegasian X3 secara
Universitas Sumatera Utara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT Pembangunan Perumahan PP Kantor DVO-I Medan. Hal ini dapat
diketahui melalui uji- F, yaitu Fhitung = 34.591, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak karena Fhitung Ftabel pada α = 5 artinya secara bersama-
sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2, X3 yaitu gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya
kepemimpinan pendelegasian terhadap variabel dependen yaitu terhadap semangat kerja karyawan Y pada PT Pembangunan Perumahan PP Kantor DVO-I Medan.
Dame Elfrida 2009 dengan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas
Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.” Penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak dan secara parsial variabel iklim organisasi, motivasi, dan
kompensasi berpengaruh nyata terhadap semangat kerja. Nilai R² menunjukkan bahwa 71,2 variasi perubahan variabel terikat semangat kerja mampu dijelaskan
oleh variabel bebas iklim organisasi, motovasi, dan kompensasi, sedangkan sisanya dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Evilina M.Sinaga 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Keterlibatan Kerja Karyawan bagian Penjualan dan Service di
Astra Internasional Daihatsu Medan.” Hasil penelitian ini menunjukkan iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterlibatan kerja karyawan
dengan koefisien regresi , r = 0,492. hal ini berarti bahwa dengan adanya iklim organisasi yang kondusif yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan keterlibatan kerja karyawan. Secara parsial iklim organisasi mempunyai pengaruh dominan terhadap keterlibatan kerja karyawan dengan tingkat
signifikansi 0,000. hal ini berarti iklim organisasi sudah tersusun dengan baik sehingga menciptakan keterlibatan kerja karyawan bagian penjualan dan service di
Astra International Daihatsu Medan.
2.3 Kerangka Konseptual