Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 kolom Unstandardized Coefficients diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut: Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y= 5,595+-0,508X
1
+ 1,210X
2
+ e Berdasarkan persamaan ditersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta a = 5,595. Ini menunjukkan harga konstan, yaitu jika variabel gaya
kepemimpinan transaksional X
1
, iklim organisasi X
2
= 0, maka semangat kerja karyawan PT Jamsostek Persero Kanwil I Medan tetap sebesar 5,595.
b. Koefisien X
1
b
1
= -0,508. Ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh secara positif terhadap semangat kerja karyawan
PT Jamsostek Persero Kanwil I Medan, atau dengan kata lain, jika variabel gaya kepemimpinan transaksional ditingkatkan sebesar satu satuan, maka semangat
kerja tidak akan bertambah sebesar 0,508. c. Koefisien X
2
b
2
= 1,210. Ini menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi berpengaruh secara positif terhadap semangat kerja karyawan PT Jamsostek
Persero Kanwil I Medan, atau dengan kata lain, jika variabel iklim organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka semangat kerja akan bertambah sebesar
1,210.
4.2.4 Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
Universitas Sumatera Utara
variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coeffiecients.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu yang terdiri dari gaya kepemimpinan transaksional terhadap variabel terikat yaitu semangat kerja.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas yaitu yang terdiri dari gaya kepemimpinan transaksional terhadap variabel terikat yaitu semangat kerja.
Selanjutnya nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika thitung ttabel pada α = 5 Ha diterima jika thitung ttabel pada α = 5
Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sample, n = 32
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 Maka: derajat bebas df = n-k = 32-3 = 29
Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,0529
= 2,045
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.595
3.397 1.647
.110 Gaya_Kepemimpinan
-.508 .233
-.601 -2.177
.038 iklim_organisasi
1.210 .246
1.362 4.929
.000 a. Dependent Variable: semangat_kerja
Sumber: Data primer diolah dengan menggunakan
SPSS 16.0 for Window
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa: a Variabel gaya kepemimpinan transaksional X1 berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap semangat kerja pada PT Jamsostek Persero Kanwil I Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,038 di bawah lebih kecil dari 0,05 dan
nilai t
hitung
2,177 t
tabel
2,045. b Variabel iklim organisasi X2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
semangat kerja pada PT Jamsostek Persero Kanwil I Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 di bawah lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
4,929 t
tabel
2,045.
2.Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji-F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas yang terdiri dari gaya kepemimpinan transaksional dan iklim organisasi mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu semanga t kerja secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah: H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel . Kriteria
pengambilan keputusan: H0 diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5
Ha diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang
dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1
df penyebut = n-k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 32 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh:
1 df pembilang = k-1
df pembilang = 3-1 = 2 2
df penyebut = n-k df penyebut = 32-3 = 29
Universitas Sumatera Utara
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 2:29 = 3,33 , dengan kriteria uji sebagai berikut:
Tabel 4.13 ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
133.334 2
66.667 33.026
.000
a
Residual 58.541
29 2.019
Total 191.875
31 a. Predictors: Constant, iklim_organisasi, Gaya_Kepemimpinan
b. Dependent Variable: semangat_kerja
Sumber: Data primer diolah dengan menggunakan
SPSS 16.0 for Window
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat F
hitung
33,026 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu F
hitung
F
tabel
33,026 3,33 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa h
ditolak dan h
a
diterima, yang artinya variabel bebas yang terdiri dari gaya kepemimpinan transaksional dan iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu semangat kerja karyawan PT Jamsostek Persero Kanwil I Medan.
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0
nol samapi dengan 1 satu, 0 ≤R
2
≤1. Jika R
2
semakin besar, maka dapat dikatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaru variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
Tabel 4. 14 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.834
a
.695 .674
1.421 a. Predictors: Constant, iklim_organisasi, Gaya_Kepemimpinan
b. Dependent Variable: semangat_kerja
Sumber: Data primer diolah dengan menggunakan
SPSS 16.0 for Window
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa: a R = 0,834 berarti hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari gaya
kepemimpinan transaksional terhadap variabel terikat semangat kerja sebesar 83,4 artinya hubungannya cukup erat. Semakin besar nilai R berarti
hubungan semakin erat. b R Square sebesar 0,695 yang berarti 69,5 semangat kerja karyawan dapat
dijelaskan oleh gaya kepemimpinan transaksional dan iklim organisasi. Sedangkan sisanya 30,5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
c Adjusted R Square sebesar 0,674 yang berarti 67,4 semangat kerja karyawan dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan transaksional dan iklim
organisasi. Sedangkan sisanya 32,6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d Std. Error of the Estimate standar deviasi adalah 1,421 yang berarti model dinilai baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin
baik.
4.3 Pembahasan