30
d. Macam-macam Metode Pembelajaran Kooperatif
Terdapat  berbagai  metode  pembelajaran  kooperatif  yang  dapat diterapkan  dalam  proses  pembelajaran.  Setiap  variasi  pembelajaran  kooperatif
memiliki  karakteristik  masing-masing.  Pemilihan  variasi  pembelajaran  kooperatif haruslah  disesuaikan  dengan  karakteristik  siswa  dan  materi  yang  akan
disampaikan.  Beberapa  contoh  variasi  metode  pembelajaran  kooperatif  antara lain
Student  Team-Achievement  Division STAD, Team-Games-Tournament TGT, Jigsaw,
Group Investigation GI, Think Pair Share TPS, dan Numbered Heads Together NHT.
1. Student Team-Achievement Division STAD
Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang secara  heterogen.  Guru  kemudian  menyampaikan  materi,  lalu  siswa
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim mereka telah  menguasai  pelajaran.  Selanjutnya,  semua  siswa  mengerjakan  kuis
mengenai  materi  secara  sendiri-sendiri  dimana  saat  itu  mereka  tidak diperbolehkan untuk saling membantu Slavin, 2010:11.
2. Team-Games-Tournament TGT
TGT  hampir  menyerupai  tipe  STAD  namun  diberi  tambahan  permainan berupa  kompetisi  antar  kelompok yang  disebut  dengan  turnamen.  Dalam  TGT,
siswa  memainkan  turnamen  melawan  kelompok  lain  untuk  memperoleh  skor. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dengan semua tingkat kepandaian
dapat  menyumbangkan  poin  bagi  kelompoknya.  Sebelum  dilakukan  turnamen, siswa  melakukan  diskusi  dan  mengerjakan  tugas  secara  bersama-sama  namun
31 pada  saat  turnamen  siswa  tidak  boleh  saling  membantu  siswa  lain  yang
merupakan anggota kelompoknya Slavin, 2010:13. 3. Jigsaw
Pada  jigsaw,  siswa  dibagi  atas  beberapa  kelompok  yang  tiap kelompoknya terdiri atas 5-6 orang secara heterogen. Setiap anggota kelompok
bertanggung  jawab  terhadap  satu  subtopik  yang  diberikan  guru.  Siswa  dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama
bertemu  dalam  kelompok-kelompok  ahli  yang  mendiskusikannya.  Kemudian setiap  anggota  kelompok  ahli  kembali  ke  kelompoknya dan bertugas  mengajari
teman-temannya.  Pada  pertemuan  dan  diskusi  kelompok  asal,  siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu Trianto, 2013:73.
4. Group Investigation GI
Investigasi  kelompok  merupakan  metode  pembelajaran  kooperatif  paling kompleks. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan
baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pada GI, siswa  dikelompokkan  ke  dalam  kelompok  kecil  beranggotakan  5-6  orang  secara
heterogen. Setiap kelompok diperbolehkan memilih topik dari keseluruhan pokok bahasan  untuk  diselidiki.  Selanjutnya  setiap  kelompok  menyiapkan  dan
mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas Trianto, 2013:79. 5.
Think Pair Share TPS Strategi
think-pair-share atau  berpikir  berpasangan  berbagi  merupakan jenis  pembelajaran  kooperatif  yang  dirancang  untuk  mempengaruhi  pola
interaksi  siswa. Pada  metode  TPS  ini,  guru  akan  mengajukan  suatu  pernyataan atau  masalah  yang  dikaitkan  dengan  pelajaran,  dan  meminta  siswa
32 menggunakan  waktu  beberapa  menit  untuk  berpikir  sendiri menemukan
jawabannya.  Selanjutnya  guru  meminta  siswa  untuk  berpasangan  dan mendiskusikan  apa  yang  telah  mereka  peroleh.  Pada  langkah  akhir,  guru
meminta  pasangan-pasangan  untuk  berbagi  dengan  keseluruhan  kelas  yang telah mereka bicarakan Trianto, 2013:82.
6. Numbered Heads Together NHT
NHT  merupakan  tipe  pembelajaran  kooperatif  dimana  siswa  dibagi  ke dalam kelompok-kelompok beranggotakan 3-5 orang secara heterogen. Sebelum
berdiskusi,  masing-masing  anggota  kelompok  diberi  nomor.  Kemudian  setiap kelompok  mendiskusikan  setiap  tugas  yang  diberikan  dan  memastikan  setiap
anggota  memahami  hasil  diskusi. Kemudian  guru akan memanggil  salah  satu nomor  secara  acak  untuk  maju  dan  mempresentasikan  hasil  diskusi.  Pada  NHT,
setiap  siswa  dituntut  untuk  aktif  agar  dapat benar-benar  menguasai  materi  dan dapat  mewakili  kelompoknya  dalam  mempresentasikan  hasil  diskusi  Trianto,
2013:83.
e. Metode  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe