Tahap Refleksi Siklus I

126 Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 65. Gambar 4. Peningkatan prestasi belajar pra-siklus dan siklus I Dari gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai tes prestasi belajar siswa meningkat setelah penerapan metode pembelajaran NHT. Rata-rata tes prestasi belajar siswa adalah 61.45 pada pra-siklus meningkat menjadi 79.68 pada siklus I. Peningkatan ini disebabkan karena pada saat pembelajaran siswa tidak hanya belajar sendiri, namun siswa belajar secara diskusi kelompok dimana dalam diskusi tersebut semua siswa saling bertukar pendapat satu sama lain terkait tugas yang diberikan sehingga siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Selain itu dalam diskusi dengan penomoran, siswa juga dituntut untuk memahami semua jawaban dari semua pertanyaan atau tugas yang diberikan sehingga pemahaman siswa terhadap materi ataupun tugas diskusi semakin bertambah.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat apakah masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I. Dalam hal ini kekurangan akan diperbaiki dalam siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan setelah dilakukannya tindakan terkait 127 dengan penerapan metode pembelajaran NHT. Guru dan peneliti membahas hasil kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat permasalahan sebagai berikut: 1 Terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan dan mendengarkan saat presentasi materi pelajaran oleh guru. Selain itu beberapa siswa masih malu untuk bertanya, mengemukakan pendapat kepada guru maupun menjawab pertanyaan guru. 2 Saat diskusi kelompok, belum semua siswa terlibat dalam pemecahan diskusi kelompok. Selain itu ada beberapa siswa yang hanya mencontek jawaban dari teman satu kelompoknya bahkan ada dalam satu kelompok hanya tiga orang yang mengerjakan tugas diskusi kelompok bukan dengan diskusi bersama dalam kelompok. 3 Adanya kemampuan yang berbeda-beda dari masing-masing kelompok menyebabkan adanya kelompok yang sudah selesai dan ada kelompok yang belum selesai mengerjakan. Hal ini dapat menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh. 4 Saat presentasi terdapat beberapa siswa yang kurang lancar dan percaya diri ketika mempresentasikan hasil jawaban diskusi kelompoknya. Selain itu terdapat beberapa siswa yang terlihat kurang memperhatikan dan mendengarkan temannya yang sedang maju mempresentasikan hasil diskusinya. 5 Terdapat beberapa siswa yang berusaha mencontek jawaban milik temannya ataupun membuka buku catatan saat pelaksanaan tes prestasi belajar. 128 6 Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa siklus I hanya sebesar 70.78 dan rata-rata persentase ketuntasan belajar atau siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 70.97. Kedua persentase tersebut belum memenuhi kriteria keberhasila penelitian yang sudah ditentukan yaitu sebesar 75. Berdasarkan beberapa permasalahan dan analisis dari refleksi siklus I menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I belum berhasil yaitu belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian sehingga perlu dilakukan siklus selanjutnya sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

4. Siklus II

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SISWA KELAS X

0 5 100

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 1 TAHUN AJARAN 201

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTULM.

0 0 256

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MULTI MEDIA SMK N 2 YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER.

0 1 242

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 1