60 ditunjukkan berdasarkan nilai hasil belajar siswa. Metode pembelajaran
kooperatif NHT ini dapat diartikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa telah memenuhi nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM.
d. Mata Pelajaran Perakitan Komputer
Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan
menengah yang
mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. SMK Muhammadiyah 1 Bantul merupakan salah satu sekolah kejuruan di kabupaten
Bantul yang mempunyai empat jurusan. Salah satu jurusannya yaitu Rekayasa Perangkat Lunak. Rekayasa Perangkat Lunak RPL adalah satu bidang profesi
yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat
lunak, dan manajemen kualitas. Secara garis besar kurikulum Rekayasa Perangkat Lunak di SMK
Muhammadiyah 1 Bantul yaitu: 1 Personal komputer jaringan merakit, instalasi, dan menggunakan sistem
operasi 2 Menggunakan bahasa pemrograman komputer desktopweb
3 Merancang, membuat, dan mengelola aplikasi pengelolaan data Mata pelajaran perakitan komputer adalah salah satu mata pelajaran
kelas X semester 1 dan merupakan mata pelajaran awal dari keseluruhan pembelajaran di jurusan RPL. Kompetensi-kompetensi yang terdapat pada mata
pelajaran tersebut menjadi dasar dari pembelajaran untuk kompetensi-
61 kompetensi selanjutnya. Jadi apabila dasar kompetensi kejuruan ini tidak dapat
dipahami maka akan menyulitkan siswa untuk dapat menguasai kompetensi- kompetensi berikutnya. Mata pelajaran perakitan komputer mempunyai dua
materi pokok yang akan dipelajari yaitu : 1 Jenis-jenis peralatan komponen pada PC serta spesifikasi masing -masing
2 Langkah-langkah perakitan komputer serta prosedur dan keselamatan kerja pada saat merakit komputer
Dalam penelitan ini, peneliti hanya akan membahas materi pertama yaitu tentang langkah-langkah perakitan komputer serta prosedur dan keselamatan
kerja pada saat merakit komputer yang kemudian akan dijabarkan ke dalam beberapa kompetensi dasar.
Tabel 1. Kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran mata pelajaran perakitan komputer
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Menjelaskan langkah-langkah
instalasi sesuai buku panduan
instalasi
Langkah-langkah perakitan
komputer serta prosedur dan
keselamatan kerja pada saat merakit
komputer
Mengamati Membaca tentang langkah-langkah
instalasi, pemasangan komponen, setting BIOS, pengujian hasil perakitan
dan penyambungan peripheral dengan software
Mengeksplorasikan Menentukan langkah-langkah instalasi,
pemasangan komponen, setting BIOS, pengujian hasil perakitan dan
penyambungan peripheral dengan software
Mengasosiasikan Menganalisis dan melaksanakan
perakitan komputer, setting BIOS, pengujian hasil perakitan dan
penyambungan peripheral dengan software
Mengurutkan langkah-langkah
perakitan computer
Memasang komponen
computer Mengkonfigurasi
BIOS sesuai kebutuhan
62
Mengomunikasikan Menyampaikan pengertian, aturan
perakitan komputer dan penerapannya dalam melaksanakan perakitan
komputer
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penetian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan sekarang sekaligus dijadikan rujukan oleh peneliti karena berorientasi
pada penerapan model NHT, yaitu: 1. Skripsi Andri Tri Yanuar 2012, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Numbered Heads Together NHT untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Belajar Instalasi Listrik Bangunan Sederhanan Siswa Kels X TITL 2 Semester II SMK Negeri 2 Pengasih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik NHT, aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dengan adanya kenaikan persentase dari tiap- tiap indikator aktivitas belajar siswa yang telah melebihi kriteria yang
ditetapkan, antara lain: melaksanakan tugas yang diberikan kelompok pada siklus I pertemuan 1 sebesar 68.10, siklus II pertemuan 2 mencapai
81.89, kemauan siswa untuk bertanya atas permasalahan yang belum diketahui, pada siklus I pertemuan 1 sebesar sebesar 64.65, siklus II
pertemuan 2 mencapai 80.17, kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok pada siklus I pertemuan 1 sebesar 68.10, siklus II
pertemuan 2 mencapai 81.03, keikutsertaan dalam pembuatan laporan pada siklus I pertemuan 1 sebesar 1 sebesar 63.79, siklus II pertemuan 2