61 bertanya terkait materi yang belum dipahaminya. Kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan menyusun kesimpulan, berdoa, dan salam.
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh pihak lain yang mengemukakan bahwa penggunaan strategi menulis terbimbing
terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fadlilah 2014 dalam skripsinya
yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Dengan Menggunakan Strategi Menulis Terbimbing Pada Siswa Kelas VC SD Negeri Jumoyo 2 Magelang Tahun Ajaran 20132014” menunjukkan
hasil adanya peningkatan keterampilan menulis karangan siswa sebesar 10,73 dari kondisi 66,11 menjadi 76,84 pada siklus I dan II dengan
ketercapaian KKM 88,46.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Wiwi Apriani 2015 dalam skripsinya yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Writing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada SDN-9 Langkai
Palangkaraya Tahun Pelajaran 20142015” menunjukkan hasil adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dari nilai
rata-rata pra tindakan yang diperoleh yaitu 62,96 dengan ketuntasan 40. Pada siklus I memperoleh nilai
rata-rata 73,33 ketuntasan 74,07 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 79,07 dengan ketuntasan 100, ini sudah mencapai ketuntasan klasikal yang
ditentukan yaitu 85.
62 Hasil
dari penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan
bahwa, pembelajaran menulis dengan menggunakan strategi menulis terbimbing
mempunyai pengaruh cukup besar dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa.
I. Kerangka Pikir
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi berbahasa
Jawa dipengaruhi oleh banyak faktor satu diantaranya adalah faktor guru. Pembelajaran menulis yang dilakukan belum mengoptimalkan peran guru
sebagai fasilitator dan pembimbing. Dalam pembelajaran menulis karangan, guru memberikan penjelasan materi mengarang di awal kemudian guru
menugaskan kepada siswa untuk menulis karangan dengan judul yang telah ditentukan guru. Karangan ditulis berdasarkan gambar seri yang telah
disediakan, selanjutnya siswa menulis karangan kemudian dinilai oleh guru di akhir pembelajaran. Selama proses menulis karangan guru belum memberikan
Rendahnya keterampilan menulis karangan narasi berbahasa Jawa siswa peran guru sebagai pembimbing kurang optimal, hasil
karangan belum maksimal, banyak kesalahan penulisan tata bahasa, kosa kata, maupun mekanik
Pembelajaran menulis karangan narasi berbahasa Jawa dengan strategi menulis terbimbing Penelitian Tindakan Kelas
Keterampilan menulis karangan narasi berbahasa Jawa siswa meningkat.
63 bimbingan dalam setiap tahapan-tahapan menulis. Selain itu tidak ada tahapan
sharing, evaluasi, revisi, dan editing yang dilakukan dalam proses menulis karangan. Akibatnya tulisan yang dihasilkan hanya berdasarkan sudut pandang
penulis saja karena tidak melibatkan peran dari orang lain yakni guru dan teman sebaya. Hasil karangan menjadi tidak optimal, susunan kalimat tidak
terpadu, pemilihan kosa kata tidak tepat, dan masih banyak ditemukan
kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca.
Dengan demikian maka perlu adanya perbaikan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan
menerapkan strategi menulis terbimbing. Melalui strategi menulis terbimbing siswa akan dibimbing oleh guru untuk menulis karangan dengan baik,
memperhatikan susunan kalimat yang terpadu, pemilihan kosa kata yang tepat, dan penggunaan ejaan serta tanda baca yang benar. Guru akan memberikan
bimbingan kepada siswa sejak tahap menentukan judul, menemukan ide pokok karangan, mengembangkan karangan, hingga menyunting dan memperbaiki
karangannya. Melalui upaya perbaikan ini diharapkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi berbahasa Jawa dapat meningkat.
J. Hipotesis Tindakan