50 suku kata dengan pola KV yang terdiri dari dua tema yaitu kata benda
dan anggota tubuh. c.
Waktu yang digunakan pada baseline-2 sama dengan waktu yang digunakan pada baseline-1, yaitu 4 menit hingga tes selesai
dilaksanakan. d.
Pemberian tes akhir pada anak autis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan terhadap kemampuan membaca permulaan sebelum dan
setelah menggunakan media visual kirigami pop up.
J. Teknik Analisis Data
Data penelitian eksperimen dengan subjek tunggal ini dianalisis melalui statistik deskriptif. Sugiyono 2012: 207 menjelaskan bahawa
statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dijelaskan juga bahwa dalam statistik
deskriptif penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral, dan perhitungan persentase.
Pada penelitian ini, grafik dipergunakan untuk menunjukkan bahwa perubahan data untuk setiap sesi pada baseline dan fase intervensi. Selain itu,
analisis data dalam penelitian ini juga menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Menurut Juang, Koji Hideo 2005: 96-100 yang
dimaksud dengan analisis perubahan dalam kondisi adalah menganalisis perubahan data dalam satu kondisi dan komponen yang dianalisis meliputi
51 komponen tingkat stabilitas, kecenderungan arah dan tingkat perubahan level
change. Sedangkan analisis antar kondisi yang perlu diperhatikan yaitu, perubahan stabilitas, perubahan level, perubahan kecenderungan dan efeknya,
jumlah variabel yang diubah, dan data tumpang tindih overlap.
K. Kriteria Efektivitas Media Visual Kirigami Pop Up
Efektivitas media visual kirigami pop up pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil yang diperoleh pada baseline-1 A1 dan
baseline-2 A2. Jika frekuensi kesalahan pada baseline-1 lebih banyak dibandingkan frekuensi kesalahan pada baseline-2 maka media visual kirigami
pop up efektif terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak autis. Kriteria media visual kirigami pop up dapat dikatakan efektif terhadap
kemampuan membaca permulaan dapat digambarkan sebagai berikut: f kesalahan pada baseline-2 f kesalahan pada
–baseline-1 A2 A1
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Khusus Autis Bina Anggita terletak di Jalan Kanoman, Tegal Pasar, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Sekolah Khusus Autis Bina Anggita
merupakan salah satu lembaga milik yayasan yang khusus menangani anak- anak berkebutuhan khusus dengan gangguan autis. Sekolah Khusus Autis Bina
Anggita merupakan lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat 5 jenjang pendidikan mulai dari Pra TK dan TK terwujudnya individu autis yang
mampu berkomunikasi, bersosialisasi menuju kemandirian, SD terwujudnya individu autis yang mampu bersosialisasi menuju kemandirian dan
mempunyai kemampuan akademik, SMP terwujudnya individu autis yang mampu bersosialisasi menuju kemandirian, mempunyai kemampuan
akademik dan non akademik, dan SMA terwujudnya individu autis yang mampu bersosialisasi menuju kemandirian, mempunyai kemampuan
akademik dan non akademik menuju kewirausahaan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada bulan agustus 2014 yang bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan PPL, diperoleh data
mengenai keadaan fisik maupun non fisik Sekolah Khusus Autis Bina Anggita. Adapun keadaan fisik sekolah yang mencakup fasilitas ruang kelas,
ruang terapi, ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha, perpustakaan, ruang makan sekaligus dapur, dan mushola.