38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh data
yang diperlukan
dengan melihat
hasil atau
akibat dari
suatu perlakuantreatment dalam penerapan penggunaan media visual kirigami pop
up terhadap kemampuan membaca permulaan pada siswa autis kelas II SD. Pendekatan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan Singel Subject Research SSR. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 209 pendekatan dasar
dalam penelitian subjek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel
akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut. Penelitian ini melihat hubungan fungsional antara pelakuan dari tingkah laku yang dimunculkan melalui
penggunaan media visual kirigami pop up dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada kelas II SD di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita
Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan A1-B-A2 yakni artinya desain A1-B-A2 memberikan suatu
hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas.
39 Menurut Juang, Koji Hideo 2005: 60 dalam melakukan penelitian
dengan desain A1-B-A2, peneliti perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Mendefinisikan target behavior sebagai perilaku yang dapat diukur secara
akurat. 2.
Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline A secara terus-menerus sampai trend dan level data menjadi stabil.
3. Memberikan intervensi setelah trend data baseline stabil.
4. Mengukur dan mengumpulkan data pada fase intervensi B dengan
periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil. 5.
Setelah kecenderungan dan level data pada fase intervensi B stabil mengulang fase baseline A2.
Berikut ini merupakan gambaran dari desain penelitian dari pendekatan penelitian dengan subjek tunggal atau yang lebih dikenal dengan
Single Subject Research SSR pada penelitian ini yakni:
Keterangan: 1.
A1 baseline-1 merupakan suatu kondisi awal kemampuan membaca permulaan anak sebelum diberikan perlakuan atau intervensi. Pengukuran
pada fase ini dilakukan sebanyak 3 sesi dengan durasi waktu yang A1
–B–A2
A1
i
A1
ii
A1
iii
B
i
B
ii
B
iii
B
iv
B
v
A2
i
A2
ii
A2
iii
40 disesuaikan dengan kebutuhan. Pengukuran fase baseline-1 dilakukan
sampai data stabil. 2.
B intervensi yaitu suatu gambaran mengenai kemampuan yang dimiliki anak dalam membaca permulaan yakni, membaca satu hingga dua suku
kata pola konsonan vokal KV. Pada tahap ini anak diberikan perlakuan menggunakan media visual kirigami pop up secara berulang-ulang hingga
di dapatkan data yang stabil. Intervensi dilakukan sebanyak 5 sesi. 3.
A2 baseline-2 merupakan pengulangan kondisi baseline-1 sebagai evaluasi pengaruh pada intervensi yang diberikan terhadap anak.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan persentase dengan melihat berapa besar peningkatan kemampuan membaca permulaan anak dan
dilakukan sampai data stabil
C. Tempat dan Waktu Penelitian