sederhana dan ganda. Analisis korelasi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, sedangkan analisis korelasi ganda digunakan untuk
menguji hipotesis kedua. Setelah diketahui koefisien korelasinya dilakukan pengujian signifikansi yang berfungsi untuk dapat digeneralisasikan pada populasi.
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan spasial dengan kemampuan membaca gambar teknik
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK N 2 Depok. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 17.0 yaitu pengujian korelasi sederhana antara variabel bebas kecerdasan spasial X
1
dan variabel terikat kemampuan membaca gambar teknik Y. Hasil pengujian hipotesis pertama dapat
dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
1 Koefisien Korelasi r X
1
dengan Y
Tabel 4.8 di atas menginterpretasikan bahwa besarnya koefisien korelasi varibel X
1
dengan Y r adalah 0,371 sehingga dikategorikan memiliki tingkat
korelasi rendah yaitu berada pada rentang 0,2 –0,399. Nilai tersebut juga
menunjukkan terdapat hubungan positif antara kecerdasan spasial dengan kemampuan membaca gambar teknik karena koefisien korelasinya bernilai positif.
Model Korelasi Koefisien
Korelasi r r tabel
Koefisien Determinasi
r
2
t hitung
t
0,05
tabel sig
X
1
Y 0,371
0,2241 0,137
2,853 1,6753 0,003
2 Uji Signifikansi
Uji signifikansi ini bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan yang ditemukan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan tersebut dapat diberlakukan
untuk seluruh populasi. Pengujian signifikansi pada pengujian hipotesis pertama ini menggunakan uji t yaitu dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
dk = n-2 = 51 taraf signifikansi 0,05.
Pada tabel sudah tersaji besarnya nilai t
hitung
2,853 sedangkan t
tabel
1,6753. Jika dibandingkan besaran nilainya, maka dapat disimpulkan bahwa t
hitung
t
tabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini juga diperkuat dengan melihat nilai sig Martono, 2010: 166, pada tabel 4.8 yang menunjukkan 0,003. Nilai sig
tersebut jauh lebih kecil dari 0,05 0,0030,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan spasial dengan kemampuan membaca gambar
teknik.
3 Koefisien Determinasi r
2
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh
besaran koefisien determinasi sebesar 0,137. Hal ini berarti varian yang terjadi pada kemampuan membaca gambar teknik 13,7 ditentukan oleh varian yang
terjadi pada variabel kecerdasan spasial. Dapat juga diartikan bahwa pengaruh kecerdasan spasial terhadap kemampuan membaca gambar teknik adalah 13,7
dan 86,3 ditentukan oleh faktor lain.
b. Pengujian Hipotesis Kedua