Pemotongan PPh Pasal 26 Pemungutan PPh Pasal 22

14 BENDAHARA MAHIR PAJAK

3. Pemungutan PPh Pasal 22

Pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 dilakukan sehubungan dengan pembayaran atas pembelian barang seperi: komputer, mebel, mobil dinas, ATK dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak penjual barang. Pemungutan PPh Pasal 22 dilakukan oleh: 1. bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran KPA sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga- lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang; 2. bendahara pengeluaran untuk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan UP; 3. Kuasa Pengguna Anggaran KPA atau Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak keiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung LS. Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut adalah: 1,5 x harga beli idak termasuk PPN PPh Pasal 22 Belanja Barang 1,5 X nilai pembayaran Pengecualian Pembayaran atas belanja barang dengan nominal s.d. Rp2.000.000 Pembayaran atas pembelian gabahberas Pembayaran atas pembelian BBM, BBG, pelumas, benda pos, pemakaian air dan listrik Pembelian barang atas penggunaan dana BOS Pemungutan PPh Pasal 22 Pemungutan PPh Pasal 22 15 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang idak dilakukan dalam hal: 1. pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 dua juta rupiah dengan idak dipecah-pecah dalam beberapa faktur; 2. pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minumPDAM dan benda-benda pos; dan 3. pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Pengerian nilai pembelian idak dipecah-pecah adalah nilai satu transaksi pembelian tersebut idak dipecah dalam beberapa tagihan atau faktur sehingga seolah-olah menjadi beberapa transaksi yang terpisah dengan nilai yang idak melebihi Rp2.000.000,00 dua juta rupiah. Dalam hal terjadi pemecahan nilai pembelian atas suatu transaksi yang menjadi satu kesatuan tersebut, walaupun nilai transaksi pembelian yang terpisah kurang dari Rp2.000.000,00 dua juta rupiah namun tetap dilakukan pemungutan PPh Pasal 22. Pengaturan ini dimaksudkan agar pihak Wajib Pajak idak menempuh upaya untuk menghindari pemungutan PPh Pasal 22. 1. Pasal 22 Undang-Undang PPh; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154PMK.032010 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16PMK.0102016; 3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57PJ2010 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 31PJ2015. Peraturan terkait pelaksanaan pemungutan PPh Pasal 22 adalah: 16 BENDAHARA MAHIR PAJAK

4. Pemotongan PPh Pasal 23

Pemotongan PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain. Penghasilan yang dibayarkan tersebut antara lain: 1. royali, hadiahpenghargaan. 2. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta. 3. imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan dan jasa lain. PP h Pa sa l 2 3 26 Sewa 2 X Jumlah Bruto Bunga 20 X Jumlah Bruto atau sesuai P3B WPLN Royalti 15 X Jumlah Bruto WPDN 20 X Jumlah Bruto atau sesuai P3B WPLN Jasa 2 X Jumlah Bruto WPDN 20 X Jumlah Bruto atau sesuai P3B WPLN Pemotongan PPh Pasal 2326 17 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Jasa Lain yang Menjadi Objek Pemotongan PPh Pasal 23 antara lain: