113
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
B. Tabdzir 1. Pengertian Tabdzir
Kata tabzir pemborosan dalam bahasa Arab berasal dari kata badzara-yubadzd- ziru-tabdziiron
dipahami oleh ulama dalam arti pengeluaran yang bukan haq. Kata tabzir
berarti menggunakan membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu. Menurut Kamus Besar Bahasa ndonesia, boros diartikan berlebih-lebihan atau meng-
hambur-hamburkan dalam pemakaian uang ataupun barang.
2. Bahaya Perilaku Tabdzir
Tidak boleh membelanjakan harta secara boros hanya untuk kesenangan sema- ta. Pamer kekayaan dan berjiwa sombong akan menyebabkan kehancuran pada diri
sendiri karena tidak mempunyai kontrol pribadi dan sosial. Jika kontrol tersebut tidak ada, maka akan berakibat menimbulkan sikap pemborosan yang dilarang dalam slam.
3. Menghindari Perilaku Tabdzir
slam menganjurkan hidup sederhana dan tidak boleh sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, karena perilaku zalim akan berakibat menyengsarakan
diri sendiri ataupun orang lain. Melalui sunahnya, Rasulullah saw. menjelaskan secara tegas larangan makan, minum, berpakaian dan bersedekah secara berlebihan. Segala
sesuatu yang dllarang Allah dan Rasul-Nya pastinya terdapat madarat yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia.
Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu : a. Mendapat murka Allah
b. Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah c. Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
d. Mendapat cacian dari orang lain
4. Hikmah
a. Setiap muslim dilarang bersikap boros karena boros merupakan tabiat setan. Sikap boros akan menimbulkan kerugian dan kesengsaraan hidup di kemudian
hari. Seorang muslim dalam membelanjakan hartanya harus dengan kalkulasi yang matang menyangkut manfaat dan madaratnya.
b. Larangan keras membelanjakan harta dengan cara sesuka hatinya yang akan berakibat pada kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. Allah
memerintahkan setiap muslim agar dapat mengatur keseimbangan pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan keperluan secara wajar sehingga akan dapat
menjamin kehidupan yang teratur dan sejahtera.
Buku Guru Kelas XI
114
C. Bakhil 1. Pengertian BakhilKikir
Bakhilkikir ialah menahan harta yang seharusnya dia keluarkan. Al-Jurjani dalam kitab At-Ta’rifat mende inisikan bakhil dengan menahan hartanya sendiri,
yakni menahan memberikan sesuatu pada diri dan orang lain yang sebenarnya ti- dak berhak untuk ditahan atau dicegah, misalnya uang, makanan, minuman, dan
lain-lain. Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya,
maka ia adalah bakhil.
2. Bahaya Perilaku Bakhil