Farmakokinetik dan Metabolisme Nevirapine

terdapat pada posisi 181 dan 188 dari subunit p66 yang berdekatan Smerdon et al., 1994; Parienti dan Peytavin, 2011. Ikatan NVP pada sisi tersebut akan menghambat reaksi katalisasi HIV-RT secara signifikan. NVP tidak perlu melewati fosforilasi intrasel untuk menjadi aktif seperti golongan NRTI misalnya zidovudine, karena NVP dikemas dalam bentuk aktifnya secara langsung. NVP juga dapat mengikat RT virion ekstraseluler, termasuk yang dijumpai didalam plasma. Zhang, et al., 1996; Parienti andPeytavin, 2011 Kadar inhibitory concentration 50 IC 50 pada kultur sel T manusia adalah ~10µgl 40 nmoll. Substitusi asam amino tunggal dari HIV-1 RT dapat menghasilkan strain virus yang resisten terhadap NVP, dan strain resisten ini dapat dipicu oleh paparan NVP sebelumnya. Strain resisten dapat muncul hanya dalam beberapa minggu setelah penggunaaan NVP sebagai terapi tunggal pada penderita HIV-1 dewasa. Ketika NVP dikombinasi dengan minimal dua ARV lain sebagai komponen terapi ARV, sustained viral suppression , dan kemungkinan timbulnya strain resisten dapat dicegah pada sebahagian besar pasien. Havlir, et al., 1996; Parienti and Peytavin, 2011

2.3.2 Farmakokinetik dan Metabolisme

NVP diabsorbsi dengan cepat dan sempurna setelah pemberian secara oral. Kadar maksimum NVP plasma dapat dicapai dalam 4 jam setelah pemberian obat. Nevirapine memiliki bioavailabilitas yang tinggi tabel 2.5, dapat mencapai 93 dari pemberian tablet secara oral, dan memiliki waktu paruh panjang. Pemberian obat bersamaan dengan makanan dapat menghambat absorbsi dari NVP, tetapi tidak mempengaruhi bioavailabilitas Universitas Sumatera Utara obat, dengan demikian NVP dapat diberikan bersamaan atau tidak bersamaan dengan makanan Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals Inc., 2004 Tabel 2.5 Median kadar steady-state plasma parameter farmakokinetik nevirapin dalam dosis 400mg sekali sehari dan 200mg dua kali sehari pada penderita HIV van Heeswijk, et al., 2000 Parameter 400 mg sekali sehari 200 mg dua kali sehari p AUC0-24 hh μgmL 101.8 92.6- 145.3 109.0 96.0- 143.5 0.60 C max μgmL 6.69 5.95-8.64 5.74 5.00-7.44 0.03 C min μgmL 2.88 2.33-4.09 3.73 3.20-5.08 0.01 T maxh 1.54 1.03-2.40 2.01 1.47-3.14 0.08 t 12h 21.5 15.0-32.8 15.8 13.1-24.5 0.77 ClF Lh 3.93 2.76-4.32 3.67 2.80-4.21 0.63 VF L 116.588.5- 161.8 82.5 70.5-103.9 0.73 Hampir 60 kadar NVP berikatan dengan protein plasma terutama albumin Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals Inc., 2004. Nevirapine dapat melewati sawar plasenta Cheeseman, et al., 1995; Parienti and Peytavin, 2011. Nevirapine juga terdeteksi di semen dan cerebral spinal fluid CSF dengan kadar masing-masing sebesar 30 dan 60 dari kadar plasma total Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals Inc., 2004. Rute eliminasi utama NVP melalui metabolisme di hati oleh CYP450 isoenzim 3A4 dan 2B6, kemudian diekskresi terutama didalam urin melalui ginjal sebagai metabolit terhidroksilasi 80 dan sisanya dalam bentuk metabolit utamanya Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals Inc., 2004 Pemberian terapi jangka panjang dapat meyebebabkan terjadinya autoinduksi metabolik jalur eliminasi NVP. Akibat dari auto-induksi ini, bersihan NVP dapat meningkat 1,5-2 kali lipat dan t ½ β rata-rata akan Universitas Sumatera Utara berkurang menjadi 20-30 jam Cheeseman, et al., 1995; Havlir, et al., 1995; Parienti and Peytavin, 2011 Untuk menghindari peningkatan kadar NVP secara tiba-tiba dan mengurangi toksisitas, cara pemberian NVP yang dianjurkan adalah dengan pemberian 200mg sekali sehari selama 2 minggu diikuti dengan peningkatan dosis 200mg dua kali sehari. Pemberian rejimen seperti ini dapat mempertahankan steady-state konsentrasi NVP sebesar 4000µgl. Cheeseman, et al., 1995; Parienti and Peytavin, 2011. Farmakokinetik NVP pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal tidak mengalami perubahan. Proses dialisis dapat meningkatkan bersihan NVP sehingga dosis pengulangan setelah dialisis dapat dipertimbangkan; pasien dengan gangguan fungsi hati sedang hingga berat skor Child-Pugh 8, asites memiliki resiko terjadinya akumulasi NVP, disamping itu NVP sendiri dapat menyebabkan kelainan fungsi hati berupa hepatotoksik imbas obat. Dalam kondisi seperti ini tidak dianjurkan pemberian NVP, namun Jika sangat diperlukan, harus dipertimbangkan pengurangan dosis obat Harris, et al., 2008. Konsentrasi NVP berkaitan erat dengan supresi virologi, kadar optimal terendah yang disarankan untuk efek supresi ini 3,4mgl; parameter farmakokinetik NVP memiliki sedikit variasi pada wanita, namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam konsentrasi NVP akibat perbedaan jenis kelamin setelah pemberian dosis tunggal ataupun dosis ganda. Pada orang dewasa, farmakokinetik NVP juga tidak berubah jauh akibat perbedaan usia berkisar18-68 tahun Harris, et al., 2008. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Farm