perseroan. Orang-orang yang akan menjalankan, mengelola, dan mengurus perseroan ini, dalam UUPT disebut dengan istilah organ perseroan. Dalam UUPT
dapat kita ketahui bahwa organ perseroan yang bertugas melakukan pengurusan perseroan adalah direksi.
Pengertian Direksi menurut UUPT dalam Pasal 1 ayat 5 adalah : “Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar Pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.”
Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. Hal ini
membawa konsekuensi hukum bahwa setiap anggota direksi bertanggung jawab secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya untuk kepentingan dan usaha perseroan.
F. Metode Penulisan
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuannya lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan maka digunakan berbagai metode. Adapun metode
penelitian hukum yang digunakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian bahan hukum yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Dengan pengumpulan bahan dilakukan melalui studi
kepustakaan Library Research yakni dengan cara meneliti bahan pustaka atau
data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku perpustakaan, artikel-artikel, dan peraturan
perundang-undangan, juga sumber-sumber atau bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini dengan cara membaca, menafsirkan,
membandingkan serta menerjemahkan dari berbagai sumber yang berhubungan dengan skripsi ini.
2 Pendekatan Masalah
Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni metode penelitian hukum normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
perundang-undangan statuted approach. Pendekatan perundangan-undangan dilakukan untuk meneliti aturan-aturan yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
3 Bahan Hukum
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum mulai dari Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
UUPT, Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang UUK dan PKPU, KUHPerdata, KUHPidana, dan
KUHD. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku dan pendapat para
Sarjana. Bahan hukum tersier bahan hukum penunjang adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum
primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia dan lain-lain.
G. Sistematika Penulisan
Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Sistematika penulisan menjadi salah satu
metode yang dipakai dalam melakukan penulisan skripsi ini, hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca untuk memahami dan mengerti isi dari skripsi ini.
Keseluruhan skripsi ini meliputi 5 bab yang secara garis besar isi dari bab per bab diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan pendahuluan yang merupakan pengantar yang di dalamnya terurai mengenai latar belakang penulisan skripsi,
perumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan,
metode penulisan, yang kemudian diakhiri oleh sistematika penulisan.
BAB II PENGATURAN DIREKSI MENURUT KETENTUAN
UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS Merupakan suatu bab yang membahas tentang Pengertian
Kepailitan, Syarat-syarat untuk dapat Dinyatakan Pailit, dan Perseroan Terbatas yang dapat Dipailitkan, dan Akibat Hukum
Kepailitan dalam Perseroan Terbatas.
BAB III PERSEROAN TERBATAS DAPAT DIPAILITKAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang Pengaturan Direksi menurut Ketentuan UUPT dimana di dalamnya diuraikan tentang
Kedudukan Direksi sebagai Pengurus dalam Perseroan Terbatas, Kewajiban dan Kewenangan Direksi, dan Pertanggungjawaban
Direksi sebagai Pengurus Perseroan Terbatas.
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN DIREKSI ATAS KESALAHAN
YANG MENGAKIBATKAN PERSEROAN PAILIT Dalam bab ini merupakan bab paling pokok dari penulisan skripsi
ini, sebab dalam bab ini diuraikan mengenai Pertanggungjawaban Direksi Atas Kesalahan yang Mengakibatkan Perseroan Pailit.
BAB V PENUTUP
Dalam Bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya yang merupakan jawaban dari
permasalahan yang dikemukakan dan saran-saran dari jawaban permasalahan tersebut yang mungkin berguna bagi orang-orang
yang membacanya.
BAB II PENGATURAN DIREKSI MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG
PERSEROAN TERBATAS
A. Kedudukan Direksi Sebagai Pengurus dalam PT