Pertukaran Pengadaan Bahan Pustaka

ataupun luar negeri. Tata cara pemesanan melalui agen ini ditempatkan apabila bahan yang dipesan dalam jumlah banyak dan diterbitkan oleh bermacam-macam penerbit. c. Pemesanan secara tetap standing order Pustaka yang terbit secara berkala atau berseri atau yang dilengkapi dengan suplemen dapat dipesan melalui pesanan tetap. Dengan cara ini setiap kali bahan pustaka terbit, secara otomatis pemesan akan memproleh bahan tersebut. Sedangkan menurut Yulia 1993: 43 pembelian buku dapat dilakukan melalui berbagai saluran yang ada yaitu: 1. Pembelian buku melalui toko buku 2. Pemesanan buku melalui penerbit, baik di dalam negeri maupun luar negeri. 3. Pemesanan buku melalui agen buku, baik di dalam maupun di luar negeri.

2.6.2 Pertukaran

Pengadaan koleksi dapat juga diperoleh dengan cara tukar menukar dengan perpustakaan lain. Untuk pengadaan bahan pustaka melalui tukar menukar, perpustakaan harus mempunyai bahan yang dapat dipertukarkan. Pertukaran biasanya dilakukan karena perpustakaan mempunyai koleksi yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna ataupun berlebihan jumlahnya eksemplarnya. Bahan yang dapat dipertukarkan dapat berupa terbitan yang diterbitkan oleh perpustakaan itu sendiri atau lembaga induk perpustakaan tersebut. Menurut Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1996: 16 hal-hal yangperlu dilaksanakan perpustakaan dalam kegiatan tukar menukar adalah sebagai berikut: a Mendaftar pustaka yang akan dipertukarkan b Mengirim daftar penawaran yang telah dipilih oleh pemesan c Mencatat alamat pemesan d Menyampaikan pustaka yang dipilih kepada pemesan Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Soetminah 1992: 74 langkah yang dilakukukan dalam melakukan tukar menukar adalah sebagai berikut: 1. Setiap pustaka yang akan ditukarkan harus dikeluarkan dari koleksi, diambil kategorinya dan diberi stempel tanda pengeluaran dari koleksi. Didalam buku inventaris juga dicatat sebagai keterangan, sehingga sudah resmi bukan milik perpustakaan yang bersangkutan. 2. Sejumlah pustaka yang akan ditukarkan didaftar secara berturut-turut berdasarkan abjad, misalnya: Buku = Nama, Pengarang, dan Judul Majalah = judul, Volume, Tahun, Nomor 3. Perpustakaan mengirim daftar tersebut kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan yang akan membutuhkan, lengkap dengan syarat penukaran, misalnya ongkos kirim yang dibebankan kepada perpustakaan penerima. 4. Perpustakaan penerima memilih pustaka yang diperlukan dan mengirim daftar pustaka yang ditawarkan sebagai gantinya. 5. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka proses tukar menukar dapat dilakukan dan masing-masing dapat mulai menginventarisasi pustaka koleksi. Dari uraian di atas jelas bahwa pustaka dapat diperoleh melalui tukar menukar dengan membuat kesepakatan antara perpustakaan dengan perpustakaan lain yang dianggap dapat melakukan tukar menukar koleksi.

2.6.3 SumbanganHadiah