q = 1 – p d = Penyimpangan yang ditolelir 10
untuk memperoleh n jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili
populasi dalam penelitian ini adalah:
Metode penelitian sampel menggunakan metode sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2008:122. Kriteria
responden yang dipilih adalah Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah dimana mereka pernah atau
masih menggunakan Handphone Nokia Nseries.
3.7 Metode Pengumpulan Data
a. Daftar Pertanyaan questionnaire Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar
pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada sampel yang dipilih. b. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuisioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai
sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto,2004.
Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang berlokasi di Jalan Universitas No. 21
Medan. Penulis melakukan uji validitas dengan melakukan penarikan uji validitas kepada 30 responden. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu
program SPSS versi 17.0 for windows.
3.9 Metode analisis data
a. Metode analisis deskriptif Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan
cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.
b. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menyajikan data,
dalam bentuk angka. Data pada penelitian ini merupakan data ordinal.
Universitas Sumatera Utara
Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda multiple linear regression Sugiyono,2006 sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Keterangan : Y
= Brand image a
= Konstanta b
1-4
= Koefisien regresi X
1
= Skor dimensi bentuk X
2
= Skor dimensi keistimewaan X
3
= Skor dimensi kualitas kinerja X
4
= Skor dimensi daya tahan Alasan digunakannya metode analisis regresi linear berganda adalah
teknik analisis ini dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut:
1 Uji Normalitas
Tujuan normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Assymp.Sig
2 tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
2 Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3
Uji Multikolinearitas Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
a Uji F
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variaber bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y. Model hipotesis digunakan dalam uji F statistik ini
adalah: H
: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
H : bi
≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama -sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan
α = 5. Kriteria yang digunakan: H
diterima bila F
hitung
F
tabel
Ha diterima bila F
hitung
F
tabel
b Uji t
Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas Xi apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Yi secara parsial.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= 0, artinya secara parsial tidak dapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
c Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X
1
,X
2
,X
3
,X
4
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
Universitas Sumatera Utara
bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN