2.2 Penelitian Terdahulu
Subagja 2005, dengan judul: “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image B Burger Di Bandung”. Dengan hasil penelitian sebagai berikut:
Pengaruh diferensiasi produk terhadap citra merek perusahaan cukup baik. Dari perhitungan yang dilakukan di dapat nilai koefisien determinan antara diferensiasi
produk dengan citra merek perusahaan adalah 49,797 dan sisanya 50,203 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Indasari 2007, dengan judul “Pengaruh Periklanan Terhadap Citra Merek Nokia Pada Konsumen Seluler 1 Sun Plaza Medan”. Berdasarkan hasil dari
analisis regresi diketahui bahwa variabel bebas yakni periklanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek Nokia pada konsumen
selular 1 Sun Plaza. Dari koefisien determinan diketahui bahwa variable iklan mempengaruhi citra merek sebesar 52 dan sisanya 48 dipengaruhi variabel
lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.
2.3 Kerangka Konseptual
Perusahaan perlu melakukan strategi untuk dapat meningkatkan penjualan dan sekaligus menanamkan citra positif mengenai produk di benak konsumen, hal
ini dilakukan dalam menghadapi persaingan yang ketat antar perusahaan dalam suatu industri. Salah satu strategi alternatifnya adalah pendiferensiasian produk
sesuai dengan keinginan konsumen. Diferensiasi didefenisikan oleh Griffin 2003:357 adalah sebagai berikut: “Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu
Universitas Sumatera Utara
produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen”.
Pelaksanaan diferensiasi ini diharapkan akan memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan merupakan
keuntungan bagi perusahaan, karena apabila pelanggan merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, dengan sendirinya dalam pikiran
pelanggan tersebut akan muncul kesan yang positif terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, dalam hal ini Nokia. Maka secara teoritis akan tercipta
brand image Nokia yang positif dalam pikiran konsumen. Merek merupakan salah satu atribut yang dianggap penting dalam
menumbuhkan persepsi yang baik sehingga konsumen akan percaya setelah mereka menilai atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Persepsi yang baik
dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu akan menciptakan brand image yang baik pula, sehingga pada akhirnya akan menciptakan minat beli dan
bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek tertentu. Brand image pada dasarnya adalah hasil pandangan atau persepsi
konsumen terhadap suatu merek tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan perbandingan dengan beberapa merek lainnya Kotler,2003:180. Dapat
dirumuskan brand image merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu, dan
bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu
produk dengan merek yang bersangkutan, sedangkan bagi produsen brand image
Universitas Sumatera Utara
yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing. Dengan demikian brand image suatu produk memegang peranan yang sangat penting dalam
perusahaan untuk dapat bersaing dalam menjalankan aktivitasnya.
Dari uraian kerangka konseptual, maka dapat dibuat suatu paradigma hubungan variabel, yang ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Kotler 2003:318, Grifin 2003:357, diolah
2.4 Hipotesis