45 3.
Jumlah anggota rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan dinyatakan dalam jiwa
3.8. Uji Kesesuaian
Uji kesesuaian test of goodness of fit dilakukan berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi R
2
dilanjutkan dengan Uji F F–test dan Uji T t– test, dimana :
a Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat.
b Uji serempak F-test digunakan untuk menguji signifikansi dari semua
variabel independenbebas yang ada didalam model terhadap variabel dependen terikat.
c Uji parsial t-test digunakan untuk menguji signifikansi dari masing-masing
variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat.
3.8.1. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Pada model regresi linear berganda terdapat beberapa permasalahan yang bisa terjadi dimana secara statistik dapat mengganggu model yang ditentukan, bahkan
dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik diantaranya adalah :
Universitas Sumatera Utara
46
3.8.2. Multikolinearitas
Multicolinearitas timbul karena satu atau lebih variabel bebas merupakan kombinasi linear yang pasti sempurna atau mendekati pasti dari variabel bebas
lainnya. Jika terdapat Multicolinearitas sempurna, koefisien regresi dari variabel bebas tersebut tidak dapat ditentukan variansnya, dengan nilai tak terhingga. Jika
Multicolinearitas kurang sempurna, koefisien regresi dapat ditentukan, namun variansnya sangat besar, sehingga tidak dapat menaksir koefisien secara akurat.
Dalam model regresi linear, diasumsikan tidak terdapat Multckolinearitas.
3.8.3. Heteroskedastisitas
Heteroscedastisitas adalah salah satu asumsi dari model regresi linear klasik yaitu varian dari setiap kesalahan pengganggu
μ
1
untuk variabel-variabel bebas yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan dengan symbol
σ
2
.Kondisi seperti ini disebut dengan homoscedastisitas dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana : i = 1,2,……n Sedangkan bila varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan
heteroskedastisitas. E
μ
i 2
=
σ
2
Universitas Sumatera Utara
47
3.8.4. Normalitas
Untuk mengetahui apakah normal atau tidaknya faktor pengganggu μ
i
dengan J-B test Jarque –Bera test. Adapun kriteria untuk mengetahui normal atau
tidaknya dari faktor pengganggu adalah sebagai berikut:
a. Bila nilai JB dihitung =
χ
2
hitung
nilai χ
2
Tabel
maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual,
μ
i
berdistribusi normal ditolak dapat ditolak b.
Bila nilai JB dihitung = χ
2
hitung
nilai χ
2
Tabel
maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual,
μ
i
berdistribusi normal diterima tidak dapat ditolak
3.8.5. Linearitas