Pengertian Ugamo Malim PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM UGAMO MALIM

2.1 Pengertian Ugamo Malim

Ugamo Malim sebagai sebuah agama yang dikelompokkan oleh Negara Republik Indonesia sebagai aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nomor Inventarisasi: 1.136F3N.1.11980. Ugamo Malim sebagai aliran kepercayaan dalam penelitian sebelumnya cenderung menyebutnya sebagai Parmalim 20 Mengunakan kata Parmalim dalam Bab ini dinilai terlalu sempit, sehingga kurang mengambarkan konstruksi dan kosmologi Ugamo Malim yang di dalamnya juga meliputi penganutnya yaitu Parmalim. Selain itu penegasan nama Ugamo Malim juga menegaskan bahwa Parmalim dalam lingkup kajian ini adalah Parmalim yang terhimpun dalam organisasi Ugamo Malim Huta Tinggi. Ugamo Malim sebagai nama aliran kepercayaan telah digunakan oleh Orang Batak sejak kelahiran Ugamo Malim di tengah-tengah masyarakat Batak oleh penganutnya, namun Parmalim sebagai identitas pribadi penganutnya lebih populer dari pada kata “Ugamo Malim”. Penegasan nama aliran kepercayan Ugamo Malim , secara harfiah par- adalah awalan kata yang berarti “penganut atau orang yang menganut ajaran” sedangkan malim dalam bahasa Batak adalah suci atau bersih rohani tidak bernoda dan bermoral tinggi, maka Parmalim adalah pengikut ajaran malim yang suci dan bermoral tinggi. 20 Ada banyak pendapat para peneliti sebelumnya tentang pengertian Parmalim, Mohammad Said mengartikan Parmalim sebagai gerakan perlawanan Orang Batak terhadap kolonial dengan memuja Sisingamangaraja sebagai sosok Imam Mahdi. W.B Sijabat berpendapat bahwa Parmalim adalah aliran yang didirikan oleh Sisingamangaraja selaku kelanjutan dari kehidupan yang terdahulu banyak diatur oleh Parbaringin dengan kata lain bahwa Parmalim merupakan kelanjutan agama Batak kuno. Sedangkan menurut Sitor Situmorang Parmalim kelanjutan dari agama Batak lama yang mendapat pengaruh dari ajaran kristen. Op Cit. Mohammad Said, 1974, hal. 54-73., W.B Sijabat, 1982, hal. 325 dan Sitor Situmorang, 2004, hal. 424-427 dan 431. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam bentuk tertulis baru dimulai sejak 29 Maret 1987 pada Anggaran Dasar Organisasi Ugamo Malim Bab II Pasal 1 ayat 2. Ugamo Malim berasal dari dua kata yaitu “Ugamo” dan “Malim”. Secara harfiah istilah Ugamo bermakna pulungan, atau ambu-ambuan Pelean kumpulan atau ramuan dari bermacam-macam benda yang dijadikan sebagai Pelean atau sesaji. Ramuan atau Pulungan benda-benda yang dijadikan sebagai sesaji itu kemudian disebut Ugamo atau agama. Sementara kata Malim bermakna ias bersih atau pita suci. Dengan demikian secara etimologis dalam bahasa Batak pengertian Ugamo Malim adalah sekumpulan atau sejumlah pulungan atau ramuan benda-benda pelean yang bersih lagi suci. Sedangkan menurut istilah Ugamo Malim , ugamo atau agama adalah jalan perjumpaan antara manusia dengan Debata melalui sesaji yang bersih lagi suci dibagas pardomuan ni hajolmaon tu Debata marhite pelean na ias . Orang yang masuk dalam Ugamo Malim disebut Parugamo Malim pengikut Ugamo Malim atau biasa disingkat dengan kata Parmalim. Parmalim berarti orang yang menuruti ajaran malim atau berkehidupan malim yang diwujudkan dengan pengumpulan ramuan-ramuan benda-benda pelean sesaji berdasarkan pada ajaran Debata Mulajadi Nabolon . 21 Untuk menghindari kesalah pahaman, perlu dijelaskan bahwa istilah malim mempunyai makna yang luas yang jika dihubungkan dengan kata yang lain. Secara harfiah kata malim adalah suci, tetapi dalam konteks yang lain boleh saja kata malim menjadi berubah makna. Misalnya dalam istilah Harajaon Malim, akan bermakna “kerajaan yang berhubungan dengan ajaran malim” sedangkan pengunaan kata “malim ni Debata” akan bermakna utusan atau Nabi Debata. Demikian juga dengan kata “hamalimon” akan 21 Op Cit. Ibrahim Gultom, 2010, hal. 198. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bermakna pengalaman keagamaan malim kesalehan. Oleh sebab itu kata malim boleh dierjemahkan menurut konteksnya yang bermakna bersih, suci, beriman, beramal, bertakwa, utusan dan termaksud nama Ugamo Malim itu sendiri.

2.2 Sejarah Kepercayaan Parmalim dan Perkembangannya