Incorporation of the Companies.

b. Pihak Lokal, baik badan pemerintah pusat atau daerah, perusahaan negara, koperasi, swasta dan atau kombinasinya. Para pihak yang membuat perjanjian joint venture pada umumnya adalah Badan Hukum, sebagaimana yang terlihat dalam Sebuah pasal perjanjian joint venture berikut ini:

2. Incorporation of the Companies.

2.01. Incorporation; Legal Structure 2.01.1 the Companies shall be transformed into Sociedades Anónimas de Capital Variable Promotoras de Inversiones S.A. de C.V. P.I. investment-promoting limited liability stock corporations of variable capital in order to incorporate certain provisions of this Agreement into the By-laws as soon as such incorporation is legally possible by reason of the entry into force of the new Ley del Mercado de Valores Securities Market Law in Mexico which shall allow for the referred transformation. This specific commitment of the Parties shall be effective upon the entry into force of such law, and 2.01.2 the provisions of this Agreement referred to under . Each of the Companies was incorporated on May 24, 2006, and organized as aSociedad Anónima de Capital Variable S.A. de C.V. limited liability stock corporation of variable capital pursuant to the laws of Mexico, under standard, non-specific by-laws; provided, however, that: Section 2.01.1 2.02. shall be marked as “SAPI”, and shall be effective upon the entry into force of the new Ley del Mercado de Valores Securities Market Law in Mexico. Amendment of By-laws; Transformation 75 Abdulkadir Muhammad, ”Hukum Perdata Indonesia”, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993, Cetakan ke-2, hlm. 31. . After the execution hereof, the Parties shall hold a Shareholders’ Meeting in each Company in order to transform them into Sociedades Anónimas de Capital Variable Promotoras de Inversiones S.A. de C.V. Universitas Sumatera Utara P.I. investment-promoting limited liability stock corporations of variable capital and amend each Company’s By-laws so that they shall comply with the provisions of this Agreement. 2.03. Registration Fees and Incorporation Expenses . Registration fees and other incorporation expenses including notarization fees incurred in connection with the incorporation of each Company have been expenses of the corresponding Company and have been reimbursed by each Company to MGN, immediately after the execution of each escritura constitutiva deed of incorporation. 2.04. Registered Office . The registered office of each Company is be Pedro Luis Ogazón 59-A, Colonia Guadalupe Inn, 01020, México, Distrito Federal, Mexico. 2.05. Statutory Auditor . Each of the Companies shall have a Statutory Auditor. The Statutory Auditor in each Company after the Shareholders’ Meeting referred to under Clause 2.02 2.06. , will be Laura Trejo Chaparro. Secretary . The Board of each Company shall have a Secretary. The first Secretary to each Board after the Shareholders’ Meeting referred to under Clause 2.02 , will be Emilio Carrillo Peñafiel. 76 76 A.3.2 Tujuan Perjanjian atau Obyek Perjanjian Prestasi. Inti dari sebuah perjanjian adalah prestasi, prestasi tersebut dapat berbentuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Memberi sesuatu dapat diartikan menyerahkan barang atau memberikan kenikmatan atas barang, berbuat sesuatu adalah setiap janji untuk melakukan sesuatu, sedangkan tidak berbuat sesuatu adalah segala janji untuk tidak melakukan hal tertentu. http:agreements.realdealdocs.comJoint-Venture-JV-AgreementJOINT-VENTURE- AGREEMENT-1617870 Diakses tanggal 22 Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara KUHPerdata memberikan gambaran mengenai Obyek Prestasi dengan menentukan persyaratanya, persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya: 1. Prestasi dalam sebuah perjanjian harus tertentu atau dapat ditentukan, ketentuan ini diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata, yaitu “sebab tertentu”; yang ditafsirkan dapat ditentukan secara jelas. 2. Obyek perjanjian atau prestasi yang diperjanjikan dalam sebuah perjanjian adalah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan undang- undang, kesusilaan baik, atau ketertiban umum. Ketentuan ini dapat ditemukan dalam pasal 1335 dan pasal 1337 KUHPerdata. 3. Prestasi yang diperjanjikan oleh para pihak adalah dimungkinkan untuk dapat dilaksanakan, yang dijadikan objek voorwerp atau prestasi harus benar-benar mungkin dapat dilaksanakan, apabila prestasi secara objektif dan mutlak tidak dapat dilaksanakan, perjanjian itu tidak memiliki kekuatan mengikat karena tidak ada kewajiban debitur untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dikerjakan, hal ini disebut“impossibilium nulla obligation est”- there is no obligation to do impossible thing. 77 77 I.G Rai Widjaya,”Merancang Suatu Kontrak”, Jakarta: Kesaint Blanc, 2007 hlm. 50 Universitas Sumatera Utara

B. Masalah Kontraktual dalam Joint Venture Agreenet

Dokumen yang terkait

Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

8 96 109

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 33 121

ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ASING MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 7 18

Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan Perseroan Terbatas

2 28 0

Tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas

8 75 87

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 13

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 2

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 0 17