Keberadaan dan Pelaksanaan Pidana Denda dalam Penerapan

Melihat hal tersebut diatas, Kapoldasu meminta kepada seluruh aparat Satlantas Polresta Medan untuk tidak lagi melakukan pembiaran terhadap warga yang melanggar peraturan lalu lintas. Begitu menemukan pelanggaran lalu- lintas, pelakunya harus ditindak tegas dan berkasnya harus sampai ke pengadilan untuk disidangkan. “Saya minta tidak ada pembiaran lagi terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas. Apalagi sampai melakukan pembayaran untuk damai di tempat. Jika ada petugas yang terbukti melakukan cara damai ditempat ini, langsung diperiksa Propam. Sebab, petugas haram melakukan damai di tempat. Selain itu tak tertutup kemungkinan pelakunya kita pindahkan ke Pulau Nias dan Phakpak Barat. Ditambahkannya lagi pembiaran itu akan menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan karir petugas bersangkutan,” tegasnya. 58 Disamping itu juga, Kapoldasu menghimbau masyarakat untuk tuidak menitipkan uang tilang kepada petugas. Seluruh pelaku pelanggaran lalu lintas akan disidang. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri menjatuhkan denda maksimal guna memberikan efek jera terhadap pelanggar lalu- lintas. 59

B. Keberadaan dan Pelaksanaan Pidana Denda dalam Penerapan

Sanksi terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Medan Pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 212 KUHAP, khusus untuk wilayah kota Medan, Pengadilan tinggi Medan telah menetapkan besarnya denda tilang yang harus dibayar oleh pengguna 58 http:beritasore.com20120904kapoldasu-kondisi-lalulintas-di-medan-semrawut 59 Wawancara dengan Benny Polantas Medan di Polres Medan pada tanggal 30 Oktober 2012. Universitas Sumatera Utara jalan yang melanggar ketentuan sesuai dengan Kordinasi antara Pengadilan, Kejaksaan dan kepolisian. Secara teoritik, penjatuhan jenis pidana penjara maupun pidana kurungan dapat mengundang perdebatan, karena selama ini pidana penjara maupun pidana kurungan dianggap sebagai pidana yang kurang efektif untuk mencapai tujuan pemidanaan, meskipun mempunyai efek pencegahan umum yang cukup handal. Untuk itu, perlu alternatif pengganti pidana kurungan terhadap pelanggar lalu lintas yaitu pidana denda. Hal ini didasrkan pada pemikiran bahwa dalam perspektif penology, jenis pidana yang dijatuhkan terhadap pelaku kejahatan harus dapat mencapai tujuan pemidanaan. Setelah berlakunya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu dan Angkutan Jalan diberikan alternatif pemberian sanksi pidana terhadap pelanggar lalu lintas yaitu pidana kurungan atau pidana denda, namun dalam penerapannya besarnya jumlah denda yang dijatuhkan terhadap setiap pelanggaran lalu lintas di kota Medan belum berpedoman kepada besarnya jumlah denda yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan tersebut melainkan masih berpedoman pada tabel denda tilang yang dibuat oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan, Kepala Kejaksaan Negeri Medan serta Kepala Kepolisian Resort Medan pada tangaal 4 Februari 2009 60 Besarnya denda tersebut ditentukan oleh kategori jenis pelanggaran ringan, sedang dan berat dan jenis kendaraan yang melanggar yaitu bermotor 60 Wawancara dengan Amrizal Fahmy, jaksa tilang Kejaksaan Negeri Medan pada tanggal 7 November 2012. Universitas Sumatera Utara roda dua, roda empat, mobil penumpang umum, pick up, bustruk dan truk gandeng. Pembagian besarnya denda dapat dilihat dalam tabel 3 berikut: Tabel 3 61 Tabel Denda Tilang Sesuai Hasil Koordinasi Antara Kapoltabes Ms, Kajari Medan dan Ketua PN Medan berlaku dari Februari 2009 – sekarang No Klasifikasi Dan Pasal Yang Dilanggar UU No.22 Th 2009 Jenis Pelanggaran R-2 R-4 Mp u Pick Up Bus Truk Truk Ganden g Ket RINGAN 1 285 12 UULAJ Yo.48 Melanggar ketentuan persyaratan lampu, rem dan tuter bagi kendaraan tidak bernotor Tanpa lampu dan rem 2 287 1 UULAJ Yo.17 34 PP 43 Thn 1993 Melanggar rambu-rambu perintah atau larangan 45.000 75.000 100.00 150.00 200.000 250.000 Ramb u- ramb u 3 287 1 UULAJ Yo.21 34 PP 43 Thn 1993 Melanggar marka membujur garis utuh tunggal atau ganda 45.000 75.000 100.00 150.00 200.000 250.000 Mark a memb ujur 4 287 1 UULAJ Yo.22 2 PP 43 Thn 1993 Melanggar marka melintang garis utuh sebagai batas berhenti 40.000 70.000 80.000 85.000 200.000 250.000 Mark a melin tang 5 287 2 UULAJ Yo.29 PP 43 Thn 1993 Melanggar ketentuan cahaya alat pengatur isyarat lalu lintas 60.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Lamp u merah traffi c light 61 Diperoleh dari Kejaksaan Negeri Medan Universitas Sumatera Utara 6 284 UULAJ Yo 55b PP 43 Thn 1993 Melanggar larangan melewati kendaraan lain yang sedang memberikan kesempatan penyebrang jalan 60.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Meny alip 7 287 4 UULAJ Yo.654f PP 43 Thn 1993 Melanggar kewajiban untuk mendahulukan kendaraan yang memiliki hak utama sesuai perioritas 40.000 70.000 80.000 85.000 200.000 250.000 Larangan mendahul ui 8 267 1 UULAJ Yo.662 PP 43 Thn 1983 Melanggar larangan berhenti atau parkir di tempat-tempat tertentu 50.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Parkir 9 290 dan 291 12 UULAJ Yo.70 PP 42 Thn 1993 Melanggar kewajiban menggunakan helm bagi pengemudi atau penumpang sepeda motor atau mobil tanpa rumah- rumah. 60.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Helm 10 207 1 UULAJ Yo. 71 2 PP43 Thn 1993 Melanggar larangan menyembunyik an klakson pada tempat- tempat tertentu yang dinyatakan dengan rambu- rambu. 40.000 70.000 60.000 85.000 200.000 250.000 Klakso n 11 287 4 UULAJ Yo. 72 1 PP 43 Thn 1993 Melanggar ketentuan pengguna 60.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Sirine Universitas Sumatera Utara sirine 12 2931 dan 20512 UULAJ Yo.731 PP 43 Thn 1993 Melanggar kewajiban menyalakan lampu utama dekat lampu posisi depan dan belakang atau lampu tanda nomor kendaraan pada malam harigelap. 10.000 70.000 80.000 85.000 200.000 250.000 Kewa jiban meny alaka n lampu 13 287 4 UULAJ Yo.74 1c PP43 Thn 1993 Melanggar larangan menyalakan lampu peringatan berwarna biru atau merah kecuali kendaraan tertentu. 50.000 100.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Rotat or 14 294 4 UULAJ Yo.74 2b PP 43 Thn 1993 Melanggar kewajiban menyalakan lampupetunjuk arah waktu akan membelok atau berbalik arah. 50.000 100.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Lamp u tanga n Lam pu sen 15 287 4 UULAJ Yo.74 2c PP 43 Thn 1993 Melanggar kewajiban menyalakan lampu bewarna kuning bagi kendaraan tertentu. 60.000 125.00 150.00 150.00 200.000 250.000 Lamp u perior itas 16 287 5 UULAJ Yo.80 2c PP 43 Thn 1993 Melanggar ketentuan batas kecepatan maksimum 70.000 150.00 175.00 175.00 225.000 275.000 Kece patan maksi mum 17 287 8 UULAJ Yo.124 1a PP 44 Thn 1993 Melanggar larangan bagi kendaraan yang ditarik oleh lebih dari 40.000 70.000 80.000 85.000 200.000 250.000 Derek Universitas Sumatera Utara satu kendaraan. 18 289 UULAJ Yo.70 PP 44 Thn 1993 Melanggar larangan kewajiban penggunaan sabuk keselamatan pada waktu mengemudi dan penumpang waktu duduk disamping pengemudi kendaraan roda empat. 100.00 100.00 100.00 200.000 250.000 Sabuk penga man Safet y Belt SEDANG 19 288 1 UULAJ Yo.148 2c PP 43 Thn 1993 Kendaraan tanpa dilengkapo yanda bukti lulus uji bagi mobil Bus,Barang dan kendaraan umum, kereta gandeng tempelan atau kendaraan khusus 60.000 100.00 150.00 150.00 250.000 250.000 Speks i 20 288 1 UULAJ Yo.19713 PP 44 Thn 1993 Tidak dapat menunjukkan STNK STCK beserta lembar formulir BTCK 75.000 150.00 175.00 175.00 250.000 300.000 Tanpa STN K 21 288 UULAJ Yo.101 1 PP 44 Thn 1993 Tidak melengkapi TNBK TNCKB yang sesuai ketentuan 75.000 150.00 175.00 175.00 250.000 250.000 Tanpa TNK B 22 288 2 UULAJ Yo.211, 212 PP Thn 1993 Tidak dapat menunjukkan SIM sesuai dengan 100.00 175.00 200.00 200.00 350.000 390.000 Tanpa SIM Universitas Sumatera Utara ketentuan BERAT 23 303 UULAJ Yo.213 1 PP 41 Thn 1993 Melanggar ketentuan pengangkutan orang atau barang tidak sesuai dengan peruntukkanny a kecuali sebagaimana yang dimaksud pada pasal 3 ayat 1 PP 41 60.000 100.00 100.00 150.00 200.000 250.000 Muat an 24 285 12 UULAJ Yo.29,70 PP 44 Thn 1993 Melanggar pelaksanaan teknis dan laik jalan yang meliputi persyaratan lampu dan komponen pendukung bagi kendaraan bermotor 75.000 100.00 125.00 150.00 200.000 250.000 Perle ngkap an 25 287 1 dan 301 UULAJ Yo.11 1 PP 43 Tn 1993 Melanggar ketentuan kelas jalan yang dinyatakan sebagai rambu 100.00 100.00 150.00 250.00 300.00 Kelas jalan Keterangan: R-2 : Roda dua R-4 : Roda empat MPU : Mobil Penumpang Umum Bagi penegak hukum, terutama hakim, Pola penjatuhan pidana digantungkan pada ancaman pidana yang ditentukan dalam suatu undang-undang itu sendiri. Hakim hanya dapat bergerak pada maksimum ancaman pidana dendanya, baik pidana alternatif maupun pemberatan pidana berupa kumulatif. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil wawancara dengan hakim Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa tabel denda tilang tersebut menjadi acuan atau pedoman bagi hakim dalam menerapkan pidana denda bagi pelanggar lalu lintas. Penerapan pidana denda ini tidak boleh melebihi dari besarnya jumlah denda yang terdapat dalam tabel denda tilang yang ada di kota Medan ini dan sanksi yang lebih sering digunakan adalah sanksi denda karena sanksi denda merupakan alternatif dari sanksi kurungan. Penerapan pidana denda ini merupakan suatu sistem imbalan dan penderitaan, yang akibatnya adalah suatu dukungan efektif untuk mematuhi kaedah-kaedah. Tabel denda tilang diatas berlaku di kota Medan dan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama hasil dari koordinasi yang dilakukan oleh tiga lembaga yang terkait yaitu Pengadilan Negeri Medan, Kejaksaan Negeri Medan dan Kepolisan Daerah Sumatera Utara resort kota Medan yang dimana tiap-tiap lembaga itu mengirimkan masing-masing perwakilannya untuk mengkoordinasikan jumlah denda tilang yang ada di masing-masing kota dengan melihat atau berdasar kepada kemampuan sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di kota Medan dengan memperhatikan rasa keadilan serta efektifitas berlakunya hukum dalam undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan. Besarnya uang titipan dalam tersebut secara periodik diadakan peninjauan kembali. 62 Hal ini disebabkan karena tiap-tiap kota memiliki kemampuan sosial dan ekonomi masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini juga didasari oleh keluarnya Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 4 tahun 1993 tentang petunjuk pelaksanaan tata cara penyelesaian 62 Wawancara dengan Amrizal Fahmy, jaksa tilang Kejaksaan Negeri Medan pada tanggal 7 November 2012. Universitas Sumatera Utara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu serta perintah daripada Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Mengingat kekuasaan kehakiman yang mandiri dan tidak ada kewajiban bagi hakim untuk harus menjatuhi jumlah dendanya sesuai dengan tabel denda tilang tersebut. Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tabel denda tilang tersebut digunakan untuk menghindari terjadinya perbedaan disparitas yang beraneka ragam dalam menentukan jumlah denda tilang tersebut. Hukum itu harus memberikan rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan bagi masyrakat. 63 Penerapan peraturan pidana dalam situasi konkrit, hakim harus mempunyai kebebasan: 64 1. Memilih beratnya pidana yang bergerak dari minimum ke maksimum dalam perumusan delik yang bersangkutan. 2. Memilih pidana pokok yang mana yang patut dijatuhkan apakah pidana mati, pidana penjara, pidana kurungan ataukah pidana denda, sesuai dengan pertimbangan berat ringannya perbuatan yang dilakukan. Tentu ada ketentuan yang tidak memberi alternatif kepada hakim mengenai macam pidana ini. 3. Sebenarnya sebelum hakim tiba pada pemilihan seperti tersebut pada butir 1 dan butir 2, ia dapat memilih apakah yang menjatuhkan pidana pokok dan tambahan ataukah ia menjatuhkan pidana bersyarat saja, manakala ia memandang lebih bermanfaat bagi masyarakat dan terpidana jika ia menjatuhkan pidana bersyarat saja. Hal ini akan leibih nyata jika Rancangan KUHP Nasional telah menjelma dengan pidana pengawasan sebagai alternatif pidana penjara. Peranan hakim sangat penting dalam menjatuhkan pidana. Setelah mengetahui tujuan pemidanaan, hakim wajib mempertimbangkan keadaan- keadaan yang ada disekitar pembuat tindak pidana, apa dan bagaimana pengaruh 63 Wawancara dengan Baslin Sinaga, Hakim Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 24 Oktober 2012. 64 Andi Hamzah, Op.cit, hal.92. Universitas Sumatera Utara dari perbuatan pidana yang dilakukan. Pengaruh pidana yang dijatuhkan bagi si pembuat pidana di masa mendatang, pengaruh tindak pidana terhadap korban serta banyak lagi keadaan lain yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana. Ada tiga cara pembayaran denda dalam pelanggaran lalu lintas di kota Medan, yaitu: 65 1. Denda titipan, pelanggar dapat menitipkan dendanya kepada yang mempunyai kuasa untuk itu kepolisian dengan alasan si pelanggar ingin melanjutkan perjalanan dan tidak dapat mengikuti persidangan maka pelanggar menitipkan denda tersebut kepada petugas yang mempunyai kuasa supaya tidak ada jaminan yang disita petugas. Kemudian petugas itu yang menyampaikan atau menyetorkan denda itu ke Pengadilan Negeri dengan menunjukkan berkas tilang titipan tersebut. 2. Setoran langsung, pelanggar dapat membayar dan menyetornya langsung ke bank BRI di jalan putri hijau dengan menunjukkan surat tilangnya dan menyimpan bukti pembayarannya untuk mengambil jaminan atau barang yang disita oleh petugas. 3. Hadir dalam persidangan, pelanggar mengikuti persidangan yang telah ditentukan waktunya oleh petugas kepolisian di dalam surat tilangnya dan membayar langsung dendanya di Pengadilan sesuai dengan putusan yang telah ditentukan hakim. Seperti yang telah dibahas penulis dalam bab sebelumnya bahwa adapun pidana denda adalah merupakan salah satu jenis pidana yang termuat dalam KUHP yang bertujuan untuk membebani seseorang yang melanggar ketentuan KUHP tersebut dengan membayar sejumlah uang atau harta kekayaan tertentu agar dirasakan sebagai suatu kerugian oleh pembuatnya sendiri sehingga ketertiban di masyarakat itu pulih kembali. Ancaman pidana tersebut tidak sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh pelaku, bahkan juga tidak sesuai 65 Wawancara dengan Baslin Sinaga, Hakim Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 24 Oktober 2012. Universitas Sumatera Utara dengan tujuan pemindanaan, karena pada umumnya terpidana tidak merasa dirinya telah dijatuhi pidana. Serta tidak menutup kemungkinan kesulitan dalam pelaksanaan pidana denda tersebut oleh pelanggar. Memaksa atau menimbulkan tekanan agar orang yang dijatuhi pidana denda mau membayar denda, maka dapat ditempuh jalan yaitu sebagai berikut : 66 a. Mengaktifkan fungsi Kejaksaan sebagai eksekutor, yang juga merupakan Pengacara Negara untuk melakukan gugatan perdata terhadap orang yang tidak mau membayar denda. Sehingga dalam fungsi dan kedudukan sebagai penggugat dapat memohon dilakukannya “conservatoir beslaag” terhadap barang-barang milik terdakwa sebagai tergugat tidak terbatas terhadap barang-barang terkait Iangsung dengan kejahatan atau peIangaran yang dilakukan akan tetapi juga terhadap barang-barang Iainnya milik terdakwa. b. Melaksanakan secara konsekuen pidana, yang dalam KUHP berupa pidana pengganti denda, yang dalam KUHP sekarang berupa pidana kurungan atau dalam konsep Rancangan KUHP berupa pidana pengawasan atau pidana kerja sosial. Inilah yang merupakan suatu paksaan bagi sipelanggar untuk mau membayar dendanya, artinya menjadi tekanan psikologis bagi pelaku. Sejak berlakunya tabel denda tilang yang dibuat oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan, Kepala Kejaksaan Negeri Medan serta Kepala Kepolisian Resort Medan pada tanggal 4 Februari 2009 telah dilakukan sosialisasi baik yang dilakukan oleh pihak pengadilan, pihak kejaksaan dan kepolisian. Diantaranya diadakannya pengadaan pamphlet di tempat-tempat keramaian maupun di lampu merah berupa selebaran, spanduk, media elektrik maupun media massa serta melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat mengenai beasrnya jumlah denda tilang apabila dilanggar. Sampai dengan sekarang juga masih dilakukan sosialisai mengenai tabel denda tilang tersebut. Kejaksaan Negeri Medan juga 66 Niniek Suparni, Op.cit, hal.62. Universitas Sumatera Utara memberikan fotocopy tabel denda tilang tersebut kepada masyarakat apabila ada yang mengambil tilang verstek di kantor Kejaksaan Negeri Medan, 67 namun nyatanya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang tabel denda tilang tersebut. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran, antusias dan niat dari pengguna jalan raya untuk tertib berlalu lintas. Hal ini sependapat dengan kaurbin polantas Medan yang menyatakan bahwa tingkat kesadaran untuk tertib berlalu lintas masih sangat rendah di kota Medan. 68

C. Efektifitas Penerapan Pidana Denda dalam Pelanggaran Lalu Lintas di