Model Pembelajaran Media Pembelajaran Penilaian Daftar Pustaka Alat Evaluasi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran

Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin akan turun. Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik. Gambar 1.6 peristiwa konveksi Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan: Keterangan : H : Perambatan kalor tiap satuan waktu Kaldet h : Koefisien konveksi Kalm det o C A : Luas penampang m 2

F. Model Pembelajaran

Model : Model pembelajaran kooperatif

G. Media Pembelajaran

Media pembelajaran : Game game memasak gulung california, cooking akademi, Teka-teki silang

H. Kegiatan Pembelajaran

Jenis kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu Pendahuluan  Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan peserta didik yang tidakmasuk  Menanyakan kesiapan peserta didik untuk belajar dan memotivasi peserta didik Memotivasi peserta didikdisini adalah dengan menampilkan beberapa game yangberhubungan dengan materi,dari beberapa game diharapkan dapat memotivasi siswadan meningkatkan minat belajarnya  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang dapat dicapai  Menjawab salam  Siap dan mendengarkan penjelasan guru  Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 5 menit Inti Eksplorasi  Apa yang terjadi jika sebuah sendok dimasukkan kedalam gelas yang berisi teh panas?  Mengapa demikian  Apa yang terjadi jika air dipanaskan hingga mendidih?  Mengapa demikian?  Menjawab pertanyaan dan menyusun hipotesis sementara 10 menit Elaborasi  Mengkondisikan dan mengelompokkan siswa  Siswa dibagi menjadi 6 kelompok,setiap kelompok terdiri 5 siwa  Siswa diajak bermain game,game disini adalah teka- teki silang  Membagikan lembar teka-teki silang pada setiap kelompok mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi  Meminta masing-masing kelompok untuk menyelesaikan teka-teki silang  Membimbing siswa untuk menyelesaikan lembar teka-teki silang  Meminta perwakilan dari kelompokterpilih untuk menyajikan hasil pekerjaannya  Mendengarkan dan duduk sesuai kelompok  Siswa membentuk kelompok  Siswa mengikuti aturan mainnya  Mempelajari teka-teki silang dan dan mengerjakannya secara bersamaan  Bersama anggota kelompoknya menyelesaikan teka- teki silang  Memperhatikan penjelasan guru  Mempresentasikan hasil kegiatan 60 menit Konfirmasi  Meminta siswa untuk menanggapi hasil darikelompok lain  Membantu siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan  Memberiikan tanggapan terhadap hasil dari kelompok lain  Menyimpulkan hasil kegiatan 10 menit penutup  Memberi motivasi pada siswa untuk belajar dirumah  Menutup pelajaran dengan mengucap salam  Memberikan salam kepada guru. 5 menit

I. Sumber Pembelajaran

1. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMAMA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 2. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama 3. Teka-teki silang

J. Penilaian

1. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa 2. Bentuk instrumen pilihan ganda

K. Daftar Pustaka

Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMAMA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama

L. Alat Evaluasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMA N 1 Bergas Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : X2 Materi Pokok : Perpindahan Kalor Materi Pelajaran : Perpindahan Kalor secara radiasi Alokasi waktu : 2x 45menit Pertemuan : 2

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator

6. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi 7. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan cara radiasi. 8. Menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang 9. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara radiasi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

6. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara radiasi 7. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi. 8. Siswa dapat menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang 9. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Pembelajaran

Radiasi Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan tetapi panas matahari dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi lewat radiasipancaran. Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi pancaran kalor dinamakan termoskop. Dua buah lampu dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi warna. Gambar 2.0 Radiasi Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila pancaran kalor jatuh pada bola A, tekanan gas didalam bola A, bertambah besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi pancaran kalor, permukaan alkohol dibawah A tetap turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini menu jukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan. Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan: Keterangan W : Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu wattm 2 K e : emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda. : konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10 -8 watt m -2 K -4 T : Suhu mutlak K Catatan: Untuk benda hitam e=1 Untuk benda bukan hitam 0e1 Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap . 152

F. Model Pembelajaran