Model Pembelajaran Kooperatif PENDAHULUAN

23

2.6 Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.Rusman, 2010: 201-202 Secara sederhana kata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Rusman 2010: 203-204 mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru 24 mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya Peerteaching lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Menurut Rusman2010: 206 menyatakan Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila: 1 Guru menekankan pentingnya usaha bersama disamping usaha secara individual 2 Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar 3 Guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri 4 Guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa 5 Guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut merupakan sesuatu yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran yang lain. Hal tersebut disebutkan dalam Rusman 2010: 207 yang menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran secara tim Artinya pembelajaran dilakukan secara bersama –sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Didasarkan pada manajemen kooperatif Pada pembelajaran kooperatif mempunyai fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, sebagai organisasi dan sebagai kontrol. 25 3. Kemauan untuk bekerja sama Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka prinsip kebersamaan dan bekerja sama yang harus selalu ditekankan. 4. Keterampilan bekerja sama. Pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja sama akan mempengaruhi kemampuan sosial siswa. Dalam hal ini adalah keterampilan berinteraksi, berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen atau prinsip-prinsip yang saling terkait. Menurut Roger dan David Johson sebagaimana di jelaskan oleh Rusman 2010: 212 ada beberapa unsur yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individu, dan keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Aris 2014: 46 menyatakan bahwa terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. 26 FASE-FASE AKTIVITAS GURU Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalandemonstrasi atau lewat bahan bacaan. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individual dan kelompok. Kelebihan metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran; 2 Keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa dapat berkembang karena 27 adanya interaksi dan tukar pendapat; 3 Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar karena didorong dan didukung dari rekan sebaya. Kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain: 1 Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 2 Saat diskusi kelompok, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

2.7 Game